Larangan ibu hamil trimester pertama perlu untuk diketahui karena ini adalah fase penting perkembangan janin. Dengan mengetahui hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan ibu hamil, gangguan kehamilan, termasuk keguguran, pun dapat dicegah.
Trimester pertama berlangsung dari minggu pertama hingga minggu ke-13 kehamilan. Di trimester ini, organ-organ janin sedang terbentuk. Paparan obat, infeksi, maupun hal berbahaya lainnya sangat mungkin menyebabkan perkembangan janin terganggu, bahkan menyebabkan cacat pada janin.
Agar kondisi tersebut tidak terjadi, Bumil perlu memerhatikan pantangan ibu hamil trimester pertama. Tidak sekedar mengoptimalkan tumbuh kembang janin, menjauhi pantangan selama kehamilan juga memastikan janin terlahir dengan sempurna tanpa kekurangan apa pun.
Larangan Ibu Hamil Trimester Pertama
Banyak hal atau kondisi yang tidak berbahaya bila dilakukan di luar masa kehamilan. Namun, saat hamil, khususnya pada trimester pertama, melakukan hal normal tersebut bisa saja mengganggu tumbuh kembang janin.
Berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk dalam larangan ibu hamil trimester pertama:
1. Mengonsumsi kafein
Ibu hamil trimester pertama sebaiknya tidak mengonsumsi kafein. Menurut penelitian, mengonsumsi kafein saat hamil meningkatkan risiko terjadinya keguguran maupun bayi lahir dengan berat badan rendah.
Jika Bumil ingin meredakan rasa lelah atau kantuk, cobalah mengganti minuman berkafein dengan air putih, teh jahe, maupun infused water yang lebih menyehatkan.
2. Menggunakan obat jerawat
Perubahan hormon saat hamil dapat menyebabkan masalah kulit, seperti timbulnya jerawat yang sangat mengganggu. Jika ingin menghilangkan jerawat tersebut, Bumil sebaiknya menghindari produk skincare yang mengandung retinol. Zat ini dapat terserap hingga ke pembuluh darah dan menyebabkan keracunan walaupun digunakan hanya pada kulit.
Penggunaan obat jerawat yang mengandung retinol menjadi larangan ibu hamil trimester pertama karena dapat mengganggu perkembangan janin, bahkan menimbulkan cacat lahir, termasuk hidrosefalus dan cacat jantung.
Sebagai gantinya, Bumil sebaiknya menggunakan produk skincare yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) dengan kadar rendah yang masih tergolong aman. AHA dapat mengurangi kerutan dan meredakan jerawat.
3. Mengonsumsi sushi
Mengonsumsi sushi, terlebih sushi mentah atau sashimi, juga menjadi larangan ibu hamil trimester ketiga. Makanan mentah bisa mengandung merkuri dan bakteri, seperti Toxoplasmosis, Salmonella, dan Listeria.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi dan keracunan makanan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang janin, kelahiran prematur, hingga keguguran.
Oleh karena itu, pastikan Bumil mengonsumsi makanan yang dimasak hingga benar-benar matang untuk membunuh bakteri sekaligus mencegah infeksi pada Bumil dan bayi.
4. Mengonsumsi jeroan
Jeroan mengandung kadar vitamin A yang tinggi dan dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu hamil. Berlebihnya kadar vitamin A dalam tubuh Bumil dapat menyebabkan cacat pada sistem saraf pusat janin, gangguan pada sistem kardiovaskuler janin, dan bahkan keguguran.
Meski begitu, asupan vitamin A selama kehamilan tetap diperlukan. Pasalnya, kekurangan vitamin A justru dapat menyebabkan penurunan fungsi imun Bumil dan menurunkan sistem kekebalan tubuh janin.
Untuk mencegah kondisi tersebut, Bumil dapat mengonsumsi suplemen vitamin A dengan dosis yang dianjurkan dokter dan tidak mengonsumsi jeroan selama hamil, khususnya pada trimester pertama.
5. Memijat perut
Memijat perut menjadi larangan ibu hamil trimester pertama karena dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Ini karena pijatan pada perut dapat memicu rahim berkontraksi.
Jika Bumil ingin melakukan pijat sebaiknya hindari memijat bagian perut dan pastikan proses pemijatan dilakukan oleh terapis yang sudah terlatih untuk memijat ibu hamil trimester pertama. Hindari pula posisi tengkurap saat melakukan pijatan karena dapat menekan janin.
6. Menggunakan sunscreen
Larangan ibu hamil trimester pertama selanjutnya adalah menggunakan sunscreen yang mengandung oxybenzone. Bahan kimia ini tergolong berbahaya karena dapat dengan mudah diserap oleh tubuh Bumil dan menetap untuk waktu yang lama, sehingga meningkatkan risiko bayi terlahir dengan berat badan kurang.
Selain itu, oxybenzone juga dapat memengaruhi sistem hormon endokrin pada Bumil, sehingga menyebabkan masalah perkembangan janin. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa menggunakan sunscreen dengan bahan ini dapat menyebabkan cacat lahir, termasuk penyakit Hirschprung.
7. Menggunakan produk pemutih kulit
Perubahan hormon selama hamil juga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gelap maupun munculya flek hitam pada wajah. Untuk mengatasi perubahan ini, tidak sedikit ibu hamil yang menggunakan produk pemutih kulit.
Padahal, penggunaan produk pemutih yang mengandung hydroquinone dapat berbahaya bagi ibu hamil. Sebab kandungan hydroquinone dapat dengan mudah diserap oleh tubuh dan membahayakan janin.
Perubahan warna kulit ini sebenarnya hanya bersifat sementara dan akan membaik dengan sendirinya setelah persalinan. Namun, jika perubahan warna kulit dirasa cukup mengganggu, Bumil bisa menggunakan produk dengan kandungan asam glikolat dan asam azalea dalam kadar rendah. Untuk lebih aman, Bumil bisa berkonsultasi dengan dokter jika sangat terganggu dengan keluhan ini.
8. Merokok
Merokok bukanlah hal yang menyehatkan dan termasuk larangan ibu hamil trimester pertama. Merokok pada orang dewasa sehat saja dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru-paru, jantung, stroke, hingga kanker, apalagi bila dilakukan oleh ibu hamil trimester pertama.
Bayi yang lahir dari ibu perokok, apa pun jenis rokoknya, lebih rentan mengalami cacat lahir. Ketika ibu hamil merokok, zat beracun dari rokok akan disalurkan melalui darah ke janin. Pada akhirnya, kadar oksigen di dalam pembuluh darah ibu dan janin akan mengalami penurunan, sehingga merusak otak dan paru-paru janin yang sedang berkembang.
Selain menjadi larangan ibu hamil trimester pertama, merokok ketika hamil juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), bayi terlahir prematur dengan berat rendah, hingga keguguran.
9. Mengonsumsi alkohol
Konsumsi alkohol pada orang dewasa sehat, meskipun tidak hamil, dapat membahayakan tubuh. Nah, alkohol akan lebih berbahaya bila dikonsumsi saat hamil, termasuk pada trimester pertama.
Mengonsumsi alkohol termasuk larangan ibu hamil trimester pertama karena zat ini dapat diserap oleh janin melalui plasenta. Padahal, pada trimester pertama, organ-organ janin, terutama hati, masih belum berkembang dengan sempurna untuk memproses alkohol.
Beberapa studi melaporkan bahwa mengonsumsi alkohol di trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Selain itu, minum alkohol juga bisa menyebabkan kelahiran prematur maupun bayi lahir dengan berat badan rendah hingga gangguan perkembangan otak.
Agar perkembangan janin optimal, sebaiknya Bumil melakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang diberikan dokter. Bumil juga bisa mendapatkan saran dari dokter kandungan tentang larangan ibu hamil trimester pertama, maupun konsumsi vitamin kehamilan yang sesuai untuk mendukung tumbuh janin.