Obat muntah anak terkadang diperlukan untuk mencegah muntah menjadi lebih parah. Ini karena muntah yang parah dapat menyebabkan dehidrasi pada anak.
Anak muntah normal terjadi dan bukan merupakan kondisi yang berbahaya apabila terjadi sesekali dan berlangsung selama 1–2 hari saja. Namun, jika muntah terus-menerus, kondisi ini perlu diwaspadaia karena dapat membuat anak menjadi dehidrasi. Selain itu, muntah terus-menerus juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis serius, seperti meningitis.
Untuk mengatasi muntah yang dialami oleh anak, Bunda bisa memberikannya obat muntah anak yang ampuh, baik obat secara alami maupun medis.
Macam-Macam Obat Muntah Anak
Obat muntah anak memiliki cara kerja yang berbeda-beda, mulai dari menghambat produksi asam lambung berlebih hingga menekan pusat muntah di otak. Berbagai pilihan obat muntah pada anak yang dapat diberikan adalah:
1. Oralit
Oralit adalah pilihan obat muntah anak untuk menggantikan cairan tubuhnya yang hilang saat muntah. Bunda dapat membeli oralit siap seduh di apotek atau membuatnya sendiri dengan mencampurkan air, gula, dan garam.
Bunda dapat memberikan Si Kecil 1–2 sendok teh oralit setiap beberapa menit, kemudian tingkatkan takarannya menjadi 30–60 mililiter setiap jam hingga muntah anak berhenti.
2. Kaldu ayam
Memberikan kaldu ayam juga bisa menggantikan cairan tubuh beserta elektrolit dan natrium yang keluar saat anak muntah. Bunda bisa memberikan kaldu ayam siap pakai kepada Si Kecil maupun membuatnya sendiri.
Untuk membuat kaldu ayam, Bunda dapat menggunakan dada ayam tanpa kulit yang mengandung sedikit lemak. Menggunakan bagian ayam yang banyak lemak justru dapat memperburuk mual, apalagi saat anak mengalami muntah-muntah.
Akan lebih baik jika Bunda menambahkan sayuran ke dalam kaldu ayam. Dengan begitu, Si Kecil bisa mendapatkan asupan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh, sehingga kondisinya segera membaik.
3. Biskuit
Tak hanya menjadi camilan, biskuit juga bermanfaat sebagai obat muntah anak yang bekerja dengan menyerap kelebihan asam lambung. Manfaat ini diperoleh dari tepung yang terkandung di dalam biskuit. Dengan begitu, perut anak yang bergejolak bisa menjadi lebih tenang dan muntah pun mereda.
Apabila Bunda hendak memberikan biskuit untuk mengatasi muntah pada Si Kecil, pastikan untuk memberikannya biskuit tawar, tanpa gula atau krim. Pasalnya, makanan hambar lebih mudah dicerna saat anak mengalami mual dan muntah.
4. Pisang
Pisang termasuk buah yang dapat dikonsumsi sebagai obat muntah anak. Buah ini mampu menggantikan mineral kalium yang hilang saat Si Kecil muntah. Tak hanya itu, pisang juga memiliki tekstur padat dan bertepung sehingga mampu meredakan muntah pada anak.
5. Jahe
Manfaat jahe sebagai obat muntah anak diperoleh dari senyawa bioaktif di dalamnya, seperti gingerol, paradol, dan shogaol. Senyawa-senyawa bekerja dengan cara menekan refleks muntah di otak dan lambung, sehingga dapat mengatasi mual dan muntah.
Bunda dapat memberikan teh jahe, permen jahe, maupun mencampurkan jahe dalam makanan untuk meredakan mual dan muntah yang dialami Si Kecil.
6. Ondansetron
Jika muntah yang dialami oleh Si Kecil dikarenakan gastroenteritis parah, ondansetron adalah obat yang tepat untuk mengatasinya. Obat muntah anak yang satu ini dapat menghambat kerja hormon serotonin di dalam otak yang menyebabkan mual dan muntah.
Ondansetron sebaiknya dikonsumsi 30 menit hingga 1 jam sebelum makan, atau sesuai dengan anjuran dokter. Selain dalam bentuk tablet dan tablet cepat larut, ondansetron tersedia dalam bentuk sirup yang lebih mudah dikonsumsi oleh Si Kecil.
7. Dimenhydrinate
Dimenhydrinate merupakan obat muntah anak yang bekerja dengan cara menghambat rangsang berlebih pada sistem keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, obat ini sering kali digunakan untuk mengatasi muntah pada anak akibat mabuk perjalanan.
Obat muntah anak ini tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi, yang dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan setiap 6–8 jam sekali.
8. Metoclopramide
Kondisi medis tertentu, seperti GERD dan gastroparesis, sering kali menyebabkan Si Kecil mengalami muntah. Untuk mengatasinya, Bunda bisa memberikan obat muntah anak berupa metoclopramide.
Metoclopramide bekerja dengan cara memblokir dopamin, yang merupakan zat kimia di dalam otak pemicu mual dan muntah. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, maupun sirop yang dapat dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Si Kecil disarankan mengonsumsi obat ini setidaknya 30 menit sebelum makan atau sebelum tidur malam agar obat dapat bekerja lebih efektif.
9. Air putih
Muntah-muntah tak jarang menyebabkan anak mengalami dehidrasi akibat cairan tubuh terus keluar. Namun, kondisi tersebut bisa dicegah dengan terus memberikan air putih kepada Si Kecil.
Bunda dapat meminta Si Kecil untuk minum seteguk air putih, lalu tingkatkan jumlah air sampai ia bisa menghabiskan segelas air putih. Meskipun bermanfaat sebagai obat muntah anak, hindarilah memberikan air dalam jumlah banyak sekaligus. Minum banyak air sekaligus justru dapat memperparah mual dan muntah.
Itulah berbagai obat muntah anak yang bisa Bunda berikan kepada Si Kecil. Sebagai langkah pertama, Bunda bisa memberikan obat alami terlebih dahulu. Apabila obat alami belum ampuh meredakan muntah pada anak, Bunda bisa memberikannya obat-obatan medis dengan berkonsultasi kepada dokter dulu.
Namun, jika dalam 2 hari setelah mengonsumsi obat muntah anak kondisi Si Kecil belum membaik, bahkan muntah anak berwarna hijau atau merah dan disertai dengan gejala dehidrasi, seperti lemas, mulut kering, menangis tanpa air mata, serta jarang buang air kecil, segeralah periksakan anak ke dokter. Dengan begitu, anak akan mendapatkan penanganan lebih lanjut yang sesuai.