Penyakit kelamin pria ada yang bergejala dan ada pula yang tidak bergejala, sehingga perlu diwaspadai. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat penanganan yang terlambat maupun tidak sesuai.
Penyakit kelamin pria terjadi akibat adanya infeksi virus, bakteri, maupun parasit yang menular melalui hubungan seksual. Penyakit kelamin pada pria juga bisa terjadi akibat kurang menjaga kebersihan organ intim.
Tidak semua penyakit kelamin pria bergejala. Terkadang, gejala yang ditimbulkan pun dapat menyerupai kondisi medis lain. Oleh karena itu, pria perlu mengenali gejala penyakit pada organ intimnya untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat tidak ditangani dengan sesuai.
Beberapa Penyakit Kelamin pada Pria dan Gejalanya
Berikut ini adalah beberapa penyakit kelamin pria yang dapat terjadi beserta gejalanya:
1. Gonore
Gonore adalah penyakit kelamin pria yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini ditandai dengan keluarnya cairan berwarna hijau, kuning, atau putih dari penis, nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, pembengkakan pada kulup penis, dan nyeri pada testis.
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 2 minggu setelah infeksi terjadi. Namun, gejala gonore juga bisa muncul beberapa bulan setelah infeksi.
2. Klamidia
Penyakit kelamin pria yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis ini sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa penderita dapat menunjukkan gejala klamidia beberapa minggu setelah terinfeksi.
Gejala yang muncul umumnya mirip dengan gejala uretritis, seperti nyeri saat buang air kecil, rasa gatal dan terbakar pada uretra, serta keluarnya cairan bening, putih, atau keruh yang tidak biasa dari penis.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis terjadi akibat infeksi parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit kelamin pria ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Kalaupun ada, gejalanya mirip dengan gejala uretritis.
4. Kutil kelamin
Sesuai dengan namanya, kutil kelamin ditandai dengan adanya kutil pada alat kelamin. Penyakit kelamin pria ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus atau HPV yang menular melalui kontak langsung dengan penderita kutil kelamin, baik saat melakukan hubungan seks maupun berbagi sex toys.
5. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin pria yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit kelamin pria ini diawali dengan adanya luka yang tidak terasa sakit di alat kelamin maupun mulut, dan menular melalui kontak dengan luka tersebut.
Gejala sifilis pada pria berbeda-beda sesuai dengan tahapan keparahan penyakit ini, yaitu:
- Sifilis primer, terdapat luka kecil (chancre) yang tidak terasa sakit di tempat awal terjadinya infeksi
- Sifilis sekunder, muncul ruam di seluruh tubuh, yang bisa diikuti dengan rambut rontok, pegal-pegal, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening
- Sifilis laten, terjadi jika sifilis tidak diobati dan tidak disertai gejala, tetapi bakteri sifilis tetap berada dalam tubuh
- Sifilis tersier, terjadi jika sifilis laten tidak ditangani dan merupakan komplikasi dari infeksi sifilis yang menyebabkan gangguan pada mata, tulang, persendian, hati, saraf, jantung, pembuluh darah, dan otak
- Neurosifilis, mengganggu fungsi otak dan sistem saraf, termasuk mata
6. Herpes kelamin
Virus herpes simpleks yang menjadi penyebab herpes kelamin menular melalui kontak langsung dengan penderita herpes saat melakukan hubungan seks maupun berciuman.
Penyakit kelamin pria yang satu ini ditandai dengan munculnya lepuh pada penis, serta gejala menyerupai flu, seperti demam, kurang enak badan, dan kehilangan nafsu makan.
7. Balanitis
Balanitis merupakan penyakit kelamin yang lebih banyak dialami pria yang tidak disunat. Penyakit kelamin pria ini ditandai dengan nyeri atau gatal, kemerahan maupun ruam, serta pembengkakan pada kepala penis akibat infeksi jamur maupun bakteri.
8. Epididimitis
Epididimitis adalah penyakit kelamin pria yang menyerang epididimis, yaitu tabung melingkar di belakang testis yang menyimpan dan membawa sperma. Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri dan umumnya dialami oleh pria berusia 14–35 tahun.
Penderita epididimitis akan mengalami pembengkakan, kemerahan, dan nyeri yang sangat hebat pada buah zakarnya, bahkan dapat menjalar sampai ke selangkangan. Penyakit kelamin pria ini juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri saat buang air kecil, demam, dan menggigil.
9. Orchitis
Penyakit kelamin pria ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Penderita infeksi saluran kencing, klamidia, gonore, sifilis, dan epididimis akan lebih rentan mengalami orchitis.
Orchitis ditandai dengan pembengkakan pada salah satu atau kedua testis yang disertai dengan nyeri. Penderita penyakit kelamin pria ini juga dapat mengalami pegal-pegal, kelelahan, mual, sakit kepala, jantung berdebar, demam, dan menggigil.
Cara Mencegah Penularan Penyakit Kelamin pada Pria
Untuk menghindari penyakit kelamin pria, ada beberapa cara yang daapt dilakukan, antara lain:
- Jaga kebersihan alat kelamin dan area sekitarnya.
- Setia pada 1 pasangan seksual.
- Pastikan Anda dan pasangan Anda bebas dari penyakit kelamin.
- Selalu gunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi secara berkala.
- Lakukan vaksinasi HPV dan hepatitis.
- Hindari penyalahgunaan narkobadan konsumsi alkohol.
- Hindari berbagi penggunaan sex toys.
Jika Anda mengalami beberapa gejala penyakit kelamin pria, hentikan aktivitas seksual untuk sementara waktu guna mencegah penularan pada pasangan. Lalu, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Pasalnya, penyakit kelamin pria yang tidak segera diatasi berisiko menyebabkan komplikasi, termasuk gangguan pada sistem saraf, otak, maupun organ lain, serta kemandulan.