Bulu anjing rontok bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor genetik, infeksi, hingga penyakit tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab kerontokan bulu pada anjing kesayanganmu6 agar pengobatan bisa segera diberikan dan anjingmu terhindar dari kebotakan.
Bulu anjing rontok normal terjadi karena proses shedding. Pada saat proses ini berlangsung, folikel rambut anjing akan melepaskan rambut lama yang sudah rapuh dan rusak, kemudian menumbuhkan bulu-bulu baru yang lebih kuat dan halus.
Setiap jenis ras anjing memiliki periode dan waktu shedding tersendiri, tetapi kebanyakan anjing akan mengalami fase ini sebanyak 1–2 kali dalam setahun.
Namun, bulu anjing rontok menjadi hal yang tidak wajar jika terjadi secara berlebihan dan disertai gejala lain, seperti muncul luka, terbentuknya nanah di kulit, muncul bintik merah, gatal, dan kebotakan atau pitak di tubuh anjing.
Penyebab Bulu Anjing Rontok
Berikut ini adalah beberapa penyakit atau kondisi yang bisa menyebabkan bulu anjing rontok:
1. Alergi
Salah satu faktor penyebab bulu anjing rontok yang cukup umum terjadi adalah alergi. Sama seperti manusia, anjing juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap beragam pencetus, seperti makanan, faktor lingkungan, debu, dan sampo atau sabun mandi.
Saat mengalami alergi, anjing umumnya akan mengalami gejala gatal-gatal, sering menggaruk tubuhnya, dan muncul ruam di kulit. Anjing yang terkena alergi juga biasanya suka menjilati bulunya hingga rontok.
2. Faktor genetik
Faktor genetik juga bisa menjadi salah satu penyebab bulu anjing rontok. Kondisi ini disebabkan oleh perkembangan folikel rambut yang tidak normal pada anjing kesayanganmu.
Bulu rontok akibat faktor genetik bisa terlihat setelah kelahiran atau saat anjing menginjak usia dewasa. Jenis anjing yang rentan terhadap bulu rontok adalah Bulldog, Dachshund, atau Chihuahua. Bulu rontok dapat menimbulkan kebotakan pada telinga luar, dada, perut, atau leher bagian bawah.
3. Faktor lingkungan
Beberapa jenis anjing dengan bulu tebal yang banyak tinggal di daerah bersalju, seperti Golden Retriever, Alaskan Malamute, St. Bernard, dan Siberian Husky, umumnya akan lebih banyak mengalami bulu rontok ketika musim panas.
Namun, jika tinggal di daerah beriklim tropis dan panas seperti Indonesia, anjing akan lebih sering mengalami bulu rontok. Ini merupakan hal yang normal terjadi agar tubuh mereka tidak mudah mengalami kepanasan.
4. Infeksi
Penyebab bulu anjing rontok selanjutnya adalah infeksi, baik akibat bakteri, jamur, kutu, atau tungau. Infeksi ini dapat menyebabkan anjing kesayanganmu mengalami kebotakan di sekitar telinga, mata, mulut, dan bagian tubuh lainnya.
Selain membuat bulu anjing rontok, infeksi pada kulit anjing juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti bentol-bentol, muncul pitak, serta kulit koreng dan bernanah.
Infeksi kulit penyebab bulu anjing rontok umumnya bersifat menular. Jadi, kamu harus menjauhkan anjing yang mengalami kerontokan bulu akibat infeksi dari anjing lain yang sehat.
5. Kelainan hormon
Salah satu gangguan yang juga bisa membuat bulu anjing rontok adalah kelainan hormon. Gangguan ini bisa membuat bulu anjing rontok total dan susah tumbuh kembali. Jika tidak diobati, hal ini bisa menyebabkan bulu anjing rontok terus dalam jangka panjang.
Beberapa penyakit akibat kelainan hormon yang bisa membuat bulu anjing rontok adalah penyakit Cushing dan hipotiroidisme. Penyakit ini lebih sering menyerang anjing dewasa atau yang usianya 5–10 tahun. Tidak hanya pada anjing, kedua penyakit tersebut juga bisa terjadi pada manusia.
Selain kerontokan bulu, kelainan hormon pada anjing juga bisa disertai dengan gejala lain, seperti perut buncit, napas terengah-engah, dan penurunan berat badan.
6. Gigitan serangga
Gigitan atau sengatan serangga bisa menyebabkan anjing peliharaanmu mengalami gatal-gatal dan ruam, lalu menggaruknya. Karena banyak menggaruk tubuhnya yang gatal, anjing bisa mengalami bulu rontok.
Namun, hal ini umumnya hanya bersifat sementara dan anjing bisa sembuh dan tumbuh bulu lagi bila reaksi tubuhnya terhadap gigitan serangga sudah usai.
7. Stres
Tidak hanya manusia, anjing juga bisa mengalami stres. Salah satu gejala stres berlebihan pada anjing adalah kerontokan bulu.
Selain bulu rontok, stres juga bisa menyebabkan anjing mengalami gejala lain, seperti tampak gelisah dan ketakutan, kurang mau makan, diare, tubuh gemetaran, sulit berinteraksi dengan hewan atau orang lain, dan sering menggigit benda tertentu.
8. Luka akibat tekanan
Luka akibat tekanan sering kali dialami oleh anjing yang usianya lebih tua atau berat badannya berlebih. Luka ini dapat terjadi di siku atau bagian tubuh yang sering bersentuhan langsung dengan permukaan benda keras. Jika bagian tubuh anjing terus-menerus menerima tekanan, bulu rontok dan kapalan akan terbentuk.
Untuk mencegah luka akibat tekanan, selalu berikan pelembap khusus anjing di bagian tubuh yang sering bersentuhan dengan permukaan benda keras. Selain itu, kamu juga sebaiknya menyediakan tempat tidur yang empuk untuk anjing agar tubuhnya tidak menerima tekanan yang memicu bulu rontok.
9. Kurang gizi
Untuk menumbuhkan rambut, tubuh membutuhkan asupan gizi yang cukup, seperti protein, lemak, serta aneka vitamin dan mineral. Ketika anjing kekurangan asupan gizi, hal ini bisa membuatnya mengalami bulu rontok. Kurang gizi juga bisa membuat anjing tampak lemas, kurus, dan kurang aktif.
Pada kasus tertentu, kurang gizi juga bisa membuat anjing sering menelan benda asing, seperti batu, tisu, atau plastik.
Selain beberapa faktor di atas, bulu anjing rontok juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti paparan bahan kimia seperti sampo, efek samping obat-obatan tertentu, grooming yang berlebihan, dan penyakit tertentu seperti penyakit autoimun, diabetes, atau kanker.
Cara Mengatasi Bulu Anjing Rontok
Pengobatan bulu anjing yang rontok perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu, bila bulu anjing kesayanganmu sering rontok, terlebih jika ia mengalami gejala atau masalah kesehatan tertentu, sebaiknya periksakan kondisinya ke dokter hewan.
Setelah melakukan pemeriksaan dan menentukan penyebab bulu anjingmu rontok, dokter hewan dapat memberikan pengobatan yang tepat dan sesuai penyebabnya, seperti:
- Obat oles antijamur, untuk mengatasi bulu anjing yang rontok akibat infeksi jamur
- Antibiotik, untuk mengatasi kerontokan akibat infeksi bakteri
- Antihistamin, untuk mengobati alergi sekaligus mengurangi rasa gatal yang muncul bersamaan dengan bulu rontok
- Obat antiradang, untuk mengatasi masalah bulu anjing rontok akibat peradangan, misalnya karena penyakit autoimun
- Suplemen nutrisi tambahan, untuk mengobati anjing yang kurang gizi
Meski telah menjalani pengobatan, kamu tetap perlu melakukan tindakan pencegahan agar kerontokan pada bulu anjingmu tidak kembali terjadi. Cara ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan tubuh anjing, menjauhkan anjingmu dari pencetus alerginya, menggunakan sampo yang cocok untuk anjingmu, serta memberikan makanan terbaik untuk anjing peliharaanmu.
Karena begitu banyak faktor yang dapat menyebabkan bulu anjing rontok hingga memicu kebotakan, sebaiknya bawa anjing kesayanganmu ke dokter hewan jika melihat adanya perubahan pada bulunya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kerontokan dan pengobatan yang sesuai bisa segera diberikan.