Terapi speech delay merupakan metode yang dilakukan untuk mengendalikan keterlambatan bicara, khususnya pada anak-anak. Selain itu, terapi ini juga bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan kejelasan saat mengucapkan kata, serta mengatasi gangguan menelan.

Speech delay atau keterlambatan bicara terjadi ketika seseorang yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal. Gangguan ini sering terjadi pada anak-anak tetapi tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh orang dewasa. Pada orang dewasa, bentuk keterlambatan bicara yang dapat terjadi berupa gagap bicara.

9 Terapi Speech Delay yang Mudah Diterapkan - Alodokter

Speech delay dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti adanya gangguan pendengaran, autisme, kelainan pada mulut, atau gangguan saraf. Meski begitu, gangguan tersebut dapat dikendalikan secara perlahan dengan menerapkan terapi speech delay oleh terapi wicara atau dengan latihan mandiri di rumah.

Berbagai Terapi Speech Delay yang Bisa Diterapkan

Pada anak-anak, gangguan speech delay dapat ditandai dengan keterbatasan anak dalam mengucapkan lebih dari 50–200 kosa kata sampai menggabungkan 2 kata menjadi kalimat sederhana. Sementara pada orang dewasa, gangguan ini ditandai dengan kesulitan dalam mengungkapkan kata-kata yang telah dipelajari sebelumnya. 

Kondisi speech delay yang terjadi pada anak-anak sebaiknya segera ditangani untuk mencegahnya mengalami gagap bicara saat dewasa. Untuk menstimulasi kemampuan berkomunikasi tersebut, ada beberapa terapi speech delay yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Mengajak bicara sesering mungkin

Untuk mengatasi speech delay pada anak, Anda dapat mengajak anak bicara sesering mungkin. Ini dilakukan untuk merangsang perkembangan bahasa dan memperbanyak kosakata yang akan diucapkannya.

Dengan menggunakan kalimat-kalimat sederhana yang mudah dimengerti, anak dapat terpicu untuk mencoba menanggapi atau meniru kalimat yang diucapkan oleh Anda atau orang lain di sekitarnya.

2. Mengajak bicara secara perlahan

Mengajak bicara pelan-pelan dapat diterapkan untuk mengendalikan gagap bicara yang terjadi pada anak-anak sampai orang dewasa. Meski gagap bicara umumnya sulit diatasi, khususnya bila terjadi pada orang dewasa, mengajak bicara penderita secara perlahan mampu merangsang kemampuannya dalam berkomunikasi.

Pasalnya, berbicara secara terburu-buru kepada anak atau orang yang mengalami gagap bicara dapat menyulitkannya mencerna ucapan yang didengar dan mengeluarkan kata-kata untuk menanggapi pembicaraan.

3. Membacakan buku cerita

Terapi speech delay lainnya, khususnya untuk anak, adalah membacakan buku cerita bergambar. Anda dapat membacakan cerita secara perlahan agar anak bisa memahami apa yang diceritakan oleh orang tua atau orang terdekatnya. Setelah itu, mintalah anak untuk menyebutkan tokoh, orang, atau benda yang terdapat pada buku tersebut.

Oleh karena itu, pilihlah buku cerita bergambar yang sesuai usia dan kesukaan anak, seperti buku kartun atau karakter hewan.

4. Menyesuaikan posisi tubuh saat bicara

Menyesuaikan posisi tubuh agar sejajar dengan anak dan menatap mata anak saat berbicara juga termasuk terapi speech delay. Selain berguna untuk memperkuat hubungan anak dengan orang tua, terapi ini juga bisa membuat anak mendengarkan dan memperhatikan secara saksama setiap ucapan yang keluar dari mulut orang tuanya.

5. Mengajarkan bahasa isyarat

Mengajarkan anak bahasa isyarat mampu mengembangkan kemampuan berbahasanya. Meski tidak sedikit yang menentangnya, penggunaan bahasa isyarat pada anak, khususnya bayi dan balita, tidak akan memengaruhi perkembangan bahasanya. 

Menggunakan bahasa isyarat memungkinkan anak untuk berkomunikasi dan mengekspresikan keinginannya. Misalnya, jika membujuk anak untuk tidur, ucapkan kata “tidur” sembari mengatupkan kedua tangan dan menempelkannya ke pipi. 

6. Memberi pemahaman terkait nama-nama benda

Beberapa bayi atau balita dengan kondisi speech delay akan menunjuk atau mengambil langsung benda yang diinginkannya. Untuk melatih kemampuan bicaranya, cobalah bantu anak memahami nama-nama benda tersebut.

Misalnya, ketika anak menunjuk ke arah botol kosong, Anda dapat membantu mengambil barang tersebut sambil mengucapkan, “Botol? Apakah kamu mau mengambil botol ini?”. Hal ini berguna untuk melatih anak dalam mengucapkan kata “botol”. Dengan begitu, ia akan terlatih untuk meminta sesuatu secara verbal. 

7. Menanggapi setiap perkataan

Terapi speech delay selanjutnya adalah dengan memberi respon terhadap apa pun yang diucapkan anak. Dengan begitu, kosakata anak akan bertambah luas melalui apa yang ia dengar.

Misalnya, ketika anak melihat seekor kucing dan berkata “kucing”, Anda dapat meresponnya dengan mengucapkan “Ya, itu kucing berwarna putih.”

8. Mengajak bermain sambil berkomunikasi sesering mungkin

Ketika bermain dengan anak, usahakan untuk sesering mungkin mengajaknya berkomunikasi. Ucapkan 1 atau 2 kata sambil bermain dengan anak atau tanyakan berbagai hal, seperti “Mau kemana?”, “Ini mobilnya besar atau kecil, ya?”, atau pertanyaan sederhana lainnya.

Hal serupa dapat Anda terapkan ketika anak memainkan mainan kesukaannya, seperti puzzle, kereta api, boneka, atau balok. Jika anak bermain sambil berbicara sendiri, Anda dapat mengulangi ucapannya dan menanggapi lebih luas setiap kata yang keluar dari mulutnya.

9. Membatasi penggunaan gawai atau game online

Suatu penelitian mengemukakan bahwa peningkatan penggunaan gawai atau game online dikaitkan dengan kondisi speech delay pada anak usia 18 bulan. 

Oleh karena itu, interaksi anak dengan layar kaca, seperti menonton televisi serta bermain gawai atau game online, harus dibatasi tidak lebih dari 1 jam per hari untuk anak berusia 2–5 tahun. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya. 

Itulah beberapa terapi speech delay yang bisa diterapkan, khususnya pada anak-anak. Sementara itu, untuk mengendalikan speech delay pada orang dewasa yang umumnya berupa gagap bicara, terapis menggunakan perangkat elektronik berupa DAF (delayed auditory feedback) atau dengan terapi perilaku kognitif.

Hal yang penting untuk diingat bahwa perkembangan kemampuan berbicara setiap anak berbeda-beda. Ada anak yang berbicara sesuai dengan usianya, tetapi ada juga anak yang mungkin mengalami keterlambatan bicara, sehingga memerlukan terapi speech delay bersama orang tua atau terapis profesional.

Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami speech delay memerlukan dukungan serta bantuan dari orang terdekatnya untuk melatih dan mendengarkan mereka dalam proses bicara, lho. Oleh karena itu, diperlukan sikap yang tenang, mendengarkan, dan merespon dengan baik segala hal yang mereka ucapkan. Ini perlu dilakukan agar keterlambatan bicara bisa teratasi.

Bila anak lebih banyak diam, berwajah datar, dan berbicara dengan kata yang tidak jelas padahal usianya sudah hampir mencapai 2 tahun, atau orang terdekat Anda mengalami kebiasaan bicara terbata-bata atau gagap, jangan ragu untuk mengajaknya berkonsultasi dengan dokter atau terapis wicara melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisinya.