Pneumonia pada anak merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala berupa batuk, demam, dan sesak napas. Bila tidak cepat ditangani, pneumonia pada anak bisa menyebabkan gangguan yang lebih serius atau bahkan kematian.
Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari infeksi bakteri, virus, hingga jamur. Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia pada anak adalah virus influenza, virus Corona, serta bakteri Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae.
Faktor Risiko Pneumonia pada Anak
Anak-anak umumnya lebih berisiko terkena pneumonia karena sistem imunitas tubuh mereka yang masih lemah dan belum terbentuk sempurna. Selain itu, ada beberapa hal yang juga bisa membuat daya tahan tubuh anak menjadi lebih lemah, yaitu:
- Tidak mendapatkan air susu ibu (ASI)
- Malnutrisi atau kurang gizi
- Infeksi tertentu, seperti HIV dan campak
- Imunisasi kurang lengkap atau tidak memperoleh vaksin pneumonia
- Terlahir prematur
Sejumlah faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia, misalnya paparan debu atau asap rokok, tinggal di pemukiman padat penduduk, dan polusi udara.
Waspadai Gejala Pneumonia pada Anak
Saat mengalami pneumonia, anak bisa mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Batuk dan pilek
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Napas berbunyi atau mengi
- Mual atau muntah
- Diare
- Nafsu makan menurun
- Lebih sering menangis dan rewel dibandingkan biasanya
- Lemas dan sulit konsentrasi
Pada kasus yang parah, pneumonia juga bisa menyebabkan anak mengalami kondisi bibir dan kuku yang tampak kebiuran atau sianosis dan kulit pucat akibat kekurangan oksigen.
Langkah Penanganan Pneumonia pada Anak
Pneumonia pada anak perlu dikenali sejak dini dan diperiksakan ke dokter secepatnya. Jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala pneumonia, Anda perlu segera memeriksakan kondisinya ke dokter.
Untuk memastikan diagnosis pneumonia pada anak dan mengevaluasi kondisinya, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes pcr, tes urine, dan foto Rontgen dada. Namun, pada kasus tertentu, dokter juga akan melakukan bronkoskopi.
Pengobatan pneumonia pada anak disesuaikan dengan penyebabnya. Umumnya, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk menangani pneumonia akibat infeksi bakteri, obat antivirus untuk pneumonia akibat infeksi virus, dan obat antijamur untuk pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur.
Selain itu, untuk menurunkan gejala demam, dokter juga bisa memberikan obat pereda demam, seperti ibuprofen atau paracetamol.
Jika kondisi anak sudah lemah atau pneumonia yang dialaminya cukup parah, dokter akan memberikan anak terapi oksigen dan cairan infus, serta obat-obatan melalui suntikan.
Saat sedang sakit, anak-anak juga perlu mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup agar kondisinya bisa pulih. Jika anak masih diberikan ASI, jangan lupa untuk tetap memberikannya ASI agar kondisi ia bisa cepat pulih. Hal ini juga bisa mencegahnya mengalami dehidrasi.
Cara Mencegah Pneumonia pada Anak
Pneumonia dapat menular melalui percikan ludah ketika batuk atau bersin, serta melalui penggunaan peralatan makan dan minum bersama dengan penderitanya.
Oleh karena itu, agar Si Kecil terhindar dari penyakit ini, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Cukupi kebutuhan gizi anak
Berikan ASI pada bayi setidaknya selama 6 bulan pertama. Ini penting untuk menguatkan daya tahan tubuh anak secara alami dalam melawan penyakit. Ketika sudah berusia 6 bulan ke atas, cukupi juga kebutuhan nutrisi anak dengan memberikannya buah, sayuran, dan makanan bergizi lainnya.
Lengkapi imunisasi anak
Penuhi imunisasi anak dengan memberikannya vaksin pneumonia yang efektif untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini. Anda juga bisa memberinya imunisasi tambahan dengan vaksin influenza, vaksin Hib, vaksin campak, dan vaksin DPT.
Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat
Biasakan Si Kecil dan orang rumah untuk menerapkan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pastikan juga Anda menjaga kebersihan rumah dan mengolah makanan secara bersih.
Jangan biarkan pneumonia pada anak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Oleh karena itu, bila anak Anda mengalami gejala yang mengarah ke pneumonia, disarankan untuk segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dari dokter.