Tindik banyak dilakukan untuk memperindah penampilan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk melakukan tindik. Bila dilakukan sembarangan, tindik justru bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Tindik atau piercing adalah metode membuat lubang kecil di bagian tubuh tertentu dengan cara menusukkan jarum. Nantinya, lubang tersebut akan menjadi tempat untuk memasang perhiasan.
Bagian tubuh yang umumnya ditindik adalah daun telinga. Akan tetapi, sebagian orang kerap melakukan tindik di bagian tubuh lain, seperti hidung, bibir, lidah, puting, bahkan area kelamin.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Tindik
Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan tindik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap aman dan terhindar dari gangguan kesehatan yang dapat terjadi. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum tindik:
- Pastikan Anda telah melakukan vaksinasi terlebih dahulu, terutama vaksin tetanus dan hepatitis B.
- Pilih tempat tindik yang bersih dan memiliki prosedur keamanan bagi pelanggan. Anda dapat mengetahuinya dari kebersihan peralatan tindik yang digunakan dan jarum yang masih disegel. Selain itu, tempat tindik yang baik biasanya memiliki mesin sterilisasi alat tindik atau autoklaf (autoclave).
- Bersihkan terlebih dahulu area tubuh yang akan ditusuk jarum sebelum ditindik. Anda dianjurkan untuk menggunakan sabun antiseptik.
- Pastikan jarum untuk menindik bukan jarum bekas. Jarum yang digunakan harus baru, masih bersegel, steril, dan sangat tajam.
- Pastikan orang yang akan menindik telah mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan sekali pakai sebelum melakukannya.
- Pastikan Anda tidak alergi dengan bahan perhiasan, misalnya alergi terhadap logam atau pewarna pada logam.
- Pilih perhiasan yang terbuat dari bahan bebas racun, seperti emas murni, titanium, niobium, atau jenis baja yang kualitasnya sama dengan alat bedah (surgical stainless steel).
- Pastikan perhiasan yang akan digunakan pada lubang tindikan telah disterilkan.
- Minta agar jarum bekas menindik dibuang di tempat khusus.
- Bersihkan perhiasan dan lubang tindikan secara rutin.
- Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tindikan.
- Gunakan obat kumur antibakteri yang bebas alkohol tiap usai makan bila Anda membuat tindikan di bagian mulut.
Berbagai Kondisi yang Tidak Memungkinkan untuk Ditindik
Tidak semua orang bisa ditindik. Ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan tindik, antara lain:
- Memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh dan gangguan pendarahan
- Menjalani kehamilan
- Menderita diabetes
- Mengonsumsi obat kortikosteroid dan pengencer darah
- Memiliki alergi
Selain itu, orang yang memiliki masalah jantung juga disarankan untuk menghindari tindik karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jantung. Orang yang ingin ditindik di area mulut harus memiliki kondisi gigi dan gusi yang sehat.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuat tindikan.
Kenali Berbagai Risiko Tindik
Tindik sebenarnya merupakan tindakan yang aman dilakukan. Namun, beberapa saat setelah ditindik, area tindikan mungkin akan sedikit membengkak dan keluar sedikit cairan atau darah yang dapat pulih dengan sendirinya.
Sementara itu, tindikan pada tulang rawan telinga biasanya butuh waktu lebih lama untuk sembuh dan lukanya lebih sulit dibersihkan. Namun, tindikan di bagian tubuh mana pun sebenarnya berisiko menimbulkan bahaya berikut ini:
1. Infeksi
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri dan virus, seperti tetanus, hepatitis B dan hepatitis C, serta HIV.
Pada wanita, tindikan yang dilakukan di area puting berisiko menimbulkan kerusakan jaringan payudara sehingga akan berdampak pada proses menyusui. Jika infeksi terjadi pada lidah, mulut, atau bibir yang diberi tindikan, kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya sulit bernapas, mengunyah, menelan, dan berbicara.
Bila dibiarkan tanpa penanganan, infeksi bisa berkembang menjadi masalah yang serius, bahkan membahayakan nyawa bila menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini disebut sebagai sepsis.
2. Luka
Baik pada pria maupun wanita, tindik berisiko menyebabkan luka bila dilakukan di area kelamin. Selain itu, tindikan di area kelamin juga dapat merusak kondom saat berhubungan seksual, sehingga meningkatkan risiko kehamilan dan penularan penyakit menular seksual.
Perhiasan yang dipasang di pusar juga dapat menyebabkan cedera atau iritasi karena mudah tersangkut baju atau seprai. Jika hal itu terjadi, proses pemulihan bisa berlangsung lama. Jaringan parut juga dapat muncul akibat robeknya kulit pada area tindikan.
3. Risiko lainnya
Tindik dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah serta perdarahan. Kulit Anda juga bisa mengalani alergi terhadap bahan perhiasan yang digunakan, bahkan perhiasan dapat tertanam di dalam kulit.
Selain itu, masalah gusi dan keretakan gigi juga bisa terjadi pada mereka yang ditindik di mulut atau bibir. Bahkan, tindikan di area mulut, yang pemasangannya longgar, juga berisiko tertelan.
Tindik bisa berubah menjadi malapetaka jika Anda tidak mengikuti aturan kesehatan dan keamanannya. Bila Anda mengalami infeksi, luka, atau gejala lain setelah melakukan tindik, jangan mengabaikannya dan segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.