Bahaya mandi malam masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Soalnya, ada dugaan bahwa mandi di malam hari bisa menyebabkan masalah kesehatan, mulai dari rematik, penuaan dini, paru-paru basah, hingga asam urat. Lantas, apakah dugaan tersebut benar?
Tidak sedikit orang yang percaya bahwa mandi malam berbahaya untuk kesehatan. Padahal, anggapan ini belum tentu benar, karena penelitian mengenai bahaya mandi malam masih sangat terbatas. Meski begitu, mandi malam mungkin saja bisa menyebabkan masalah kesehatan pada sebagian orang atau kelompok usia tertentu.
Mitos Bahaya Mandi Malam dan Faktanya
Berikut ini adalah beberapa mitos seputar bahaya mandi malam beserta faktanya:
1. Menyebabkan rematik
Salah satu mitos bahaya mandi malam yang paling terkenal adalah bisa menyebabkan rematik. Namun, faktanya, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa mandi di malam hari bisa menyebabkan rematik.
Rematik merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang bagian tubuhnya sendiri, seperti sendi, otot, tulang, dan berbagai organ tubuh lainnya.
Bagi sebagian penderita rematik, mandi malam dengan air dingin memang bisa memperburuk gejala yang muncul. Hal ini karena suhu air dan udara yang terlalu dingin bisa mengganggu kinerja saraf serta aliran cairan sinovial di sekitar sendi, sehingga sendi akan terasa nyeri dan kaku.
Sebaliknya, mandi malam dengan air hangat justru disarankan untuk penderita rematik karena dapat meredakan gejala yang muncul.
2. Menyebabkan penuaan dini
Banyak orang percaya bahwa mandi malam dapat menyebabkan gejala penuaan dini, seperti kerutan, bintik-bintik penuaan, dan kekeringan pada kulit. Padahal, faktanya tidak demikian. Berbagai gejala penuaan kulit tersebut disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Nah, salah satu faktor lingkungan yang bisa menyebabkan penuaan dini adalah paparan sinar UV matahari. Paparan sinar UV ini bisa merusak sel-sel kulit, sehingga dapat menimbulkan bintik-bintik penuaan pada kulit.
Selain itu, ada faktor gaya hidup yang juga berperan dalam penuaan kulit, misalnya kualitas tidur. Penelitian menunjukkan bahwa tidur sebenarnya bermanfaat untuk memperbaiki sel kulit yang rusak.
Namun, kualitas tidur yang buruk atau tidak cukup tidur dapat menghalangi proses perbaikan kulit. Hal inilah yang bisa membuat kulit terlihat lebih tua, kering, dan tidak elastis.
3. Menyebabkan paru-paru basah
Paru-paru basah juga sering dikaitkan dengan bahaya mandi malam. Padahal, faktanya tidak demikian. Paru-paru basah atau dalam istilah medis disebut pneumonia merupakan infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Ketika bakteri, virus, atau jamur tersebut masuk ke paru-paru, sistem kekebalan tubuh akan menyerang dan menyebabkan infeksi. Hal inilah yang bisa menyebabkan adanya penumpukan cairan dan nanah pada paru-paru. Jadi, paru-paru basah tidak ada kaitannya dengan kebiasaan mandi malam, ya.
4. Menyebabkan asam urat
Mitos tentang bahaya mandi malam lainnya adalah bisa menyebabkan asam urat. Namun, faktanya, tidak ada penelitian yang menyebutkan kebenaran hal ini.
Asam urat sendiri adalah nyeri sendi yang disertai dengan rasa nyeri dan bengkak pada area persendian. Berdasarkan penelitian, hal ini disebabkan oleh adanya penumpukan kristal asam urat pada sendi. Ada pun beberapa faktor risikonya meliputi makan makanan tinggi purin, minum minuman beralkohol, dan obesitas.
Nah, setelah mengetahui mitos bahaya mandi malam dan fakta di baliknya, Anda tidak perlu ragu lagi untuk melakukannya.
Namun, jika Anda memiliki riwayat rematik, sebaiknya gunakan air hangat saat melakukan mandi malam. Hal ini dapat meredakan gejala rematik, menurunkan tekanan darah, mengurangi ketegangan otot, dan meredakan stres.
Bila Anda biasa mandi malam tetapi memiliki kondisi medis khusus, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda dapat membantu mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih baik terkait efek kebiasaan mandi malam sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.