Dampak polusi udara bagi kehamilan dapat berimbas pada ibu hamil dan janin. Beberapa contohnya adalah timbulnya komplikasi asma dan kehamilan prematur. Oleh karena itu, penting untuk mencegah paparan polusi udara pada ibu hamil.

Polusi udara diketahui memang bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, tidak terkecuali bagi ibu hamil. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui dampak polusi udara bagi kehamilan. Polusi udara yang diteliti adalah asap kendaraan yang mengandung polutan berupa partikel dan gas beracun. 

Dampak Buruk Polusi Udara bagi Kehamilan - Alodokter

Partikel polusi ini sangat kecil, yaitu hanya berdiameter 2,5 mikro atau lebih kecil, sehingga dapat menyusup ke dalam paru-paru dan masuk ke plasenta melalui aliran darah. Sementara itu, gas beracun yang dimaksud adalah karbon monoksida dan sulfur dioksida. 

Dampak Paparan Polusi Udara terhadap Ibu Hamil dan Janin

Tumbuh kembang dan kesehatan janin sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibunya dan berbagai paparan dari lingkungan yang diterima janin melalui tubuh ibunya, termasuk zat-zat beracun dari polusi udara. 

Ada beberapa dampak buruk paparan polusi udara terhadap kehamilan, antara lain: 

1. Kelahiran prematur

Meski kelahiran prematur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, polusi udara menjadi salah satu penyebab yang sering menyebabkannya. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penelitian yang meneliti dampak polusi terhadap kehamilan. Oleh karena itu, Bumil harus selalu menjaga diri dari paparan polusi udara.

2. Berat badan bayi lahir rendah 

Bayi yang lahir dengan berat badan rendah bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti ibu yang kurang gizi, kehamilan kembar, atau infeksi selama kehamilan. Selain itu, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang sering terpapar polusi udara juga rentan melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.  

3. Autisme

Penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi udara secara berlebihan, terutama selama trimester akhir kehamilan, memiliki risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan autisme.  

4. Asma

Paparan polusi udara terus-menerus dapat memicu penyakit asma. Pada ibu hamil, kondisi ini bisa sangat berbahaya karena asma dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, termasuk preeklamsia. Tidak hanya itu, apabila asma kambuh dan tidak segera ditangani, keselamatan janin bisa terancam akibat kekurangan oksigen.

Agar terhindar dari berbagai dampak buruk polusi udara terhadap kehamilan, Bumil perlu mulai memperhatikan kondisi udara di lingkungan sekitar tempat tinggal. Kalau Bumil tinggal di wilayah yang banyak polusi, sebaiknya batasi aktivitas di luar ruangan, ya. 

Bila memang harus beraktivitas di luar ruangan, kenakan masker dan upayakan untuk memilih waktu di pagi hari atau setelah matahari terbenam. Sebab, sinar matahari di siang hari dapat meningkatkan kadar ozon yang akan membuat polutan terperangkap di udara. 

Untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah, Bumil bisa memasang filter udara di dalam ruangan dan menutup semua jendela agar polusi udara tidak masuk ke dalam rumah. Selain itu, ingatkan orang-orang yang tinggal serumah dengan Bumil untuk tidak merokok di dalam rumah.

Jangan lupa juga untuk selalu berkonsultasi dan mengontrol kondisi kehamilan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan demikian, Bumil dapat terus memantau kondisi kesehatan, sehingga pertumbuhan janin dapat berjalan dengan maksimal.