Abrocitinib adalah obat untuk mengatasi dermatitis atopik sedang hingga parah yang tidak berhasil diatasi dengan penanganan lain. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet ini hanya boleh dikonsumsi dengan anjuran dokter.
Abrocitinib merupakan obat golongan penghambat JAK (janus kinase), yaitu senyawa yang berperan penting dalam kemunculan reaksi peradangan pada eksim atau dermatitis atopik. Obat ini ditujukan untuk anak usia di atas 12 tahun dan orang dewasa.
Merek dagang abrocitinib: Freorla
Apa Itu Abrocitinib
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat imunosupresan |
Manfaat | Mengatasi penyakit dermatitis atopik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
Abrocitinib untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori Z: Belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Namun, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya risiko terjadinya cacat kongenital terhadap janin. |
Belum diketahui secara pasti apakah abrocitinib dapat terserap ke dalam ASI. Jika sedang menyusui, jangan mengonsumsi obat ini tanpa persetujuan dokter. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Abrocitinib
Abrocitinib tidak boleh digunakan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Abrocitinib tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan antiplatelet. Abrocinitip tidak boleh digunakan bersama obat-obat golongan ini, kecuali aspirin dosis rendah.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan fungsi hati berat atau penyakit infeksi, termasuk TB. Abrocinitip tidak boleh dikonsumsi oleh pasien dengan kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit liver, gangguan pembekuan darah, gangguan sistem kekebalan tubuh, anemia, atau kanker.
- Beri tahu dokter jika sedang menjalani pengobatan dengan obat imunosupresan dan hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, karena penggunaan abrocitinib bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
- Jangan menjalani imunisasi dengan vaksin hidup selama menjalani pengobatan dengan abrocitinib.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi abrocitinib.
Dosis dan Aturan Pakai Abrocitinib
Dosis dan aturan pakai abrocitinib akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia atau kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis abrocitinib:
Kondisi: Dermatitis atopik
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 100 mg per hari. Jika tubuh pasien tidak cukup merespons setelah 12 minggu pengobatan, dosis dapat ditingkatkan hingga 200 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Abrocitinib dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang terdapat pada kemasan sebelum mengonsumsi abrocitinib. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Abrocitinib dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat dengan bantuan air putih. Anda disarankan untuk mengonsumsi abrocitinib secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal.
Jika Anda lupa mengonsumsi abrocitinib, segera minum begitu teringat. Namun, bila jarak dengan jadwal pemakaian berikutnya kurang dari 12 jam, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Abrocitinib dapat menyebabkan kulit lebih mudah terbakar sinar matahari. Oleh karena itu, gunakan tabir surya dan pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Hubungi dokter jika Anda mengalami sunburn yang parah selama menjalani pengobatan dengan abrocitinib.
Karena abrocitinib bisa menurunkan daya tahan tubuh, Anda sebaiknya menghindari kontak langsung dengan penderita penyakit menular, misalnya flu atau cacar air.
Simpan abrocitinib di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Abrocitinib dengan Obat Lain
Penggunaan abrocitinib bersama obat-obatan tertentu dapat menimbulkan interaksi obat, seperti:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat golongan antiplatelet, misalnya anagrelide.
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi jika digunakan bersama obat yang memiliki efek imunosupresan, misalnya adalimumab atau cilostazol.
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi atau menurunkan menurunkan efektivitas dari vaksinya jika digunakan bersama vaksin hidup, seperti BCG
- Peningkatan efektivitas abrocitinib jika digunakan bersama fluconazole atau fluvoxamine
- Penurunan efektivitas abrocitinib jika digunakan dengan rifampicin
Untuk mengurangi risiko terjadinya interaksi obat di atas, selalu konsultasikan dengan dokter jika hendak menggunakan abrocitinib bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Abrocitinib
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi abrocitinib adalah:
- Gejala pilek, seperti hidung tersumbat, meler, bersin, sakit tenggorokan
- Mual atau muntah
- Sakit kepala atau pusing
- Jerawat
- Sakit perut
- Infeksi atau ruam kulit
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Munculnya gejala perdarahan yang tidak biasa, misalnya memar
- Kulit pucat, napas pendek, dan lelah yang tidak biasa
- Stroke atau serangan jantung
- Gejala infeksi, seperti demam, berkeringat, menggigil, nyeri otot, hingga diare