Testis merupakan organ penting dalam sistem reproduksi pria. Namun, ada kalanya testis mengalami gangguan dan menimbulkan keluhan, seperti nyeri dan bengkak. Meski demikian, keluhan ini sebaiknya tidak dianggap sepele karena bisa menjadi tanda adanya penyakit yang perlu diwaspadai.
Pria memiliki dua testis yang berperan penting dalam menghasilkan sperma dan memproduksi hormon testosteron. Organ ini terletak di dalam skrotum, yaitu kantong kulit yang menggantung di bagian pangkal penis.
Testis yang sehat memiliki permukaan yang terasa licin saat diraba. Namun, untuk beberapa kondisi, benjolan pada testis dapat muncul dan menimbulkan rasa tidak nyaman serta nyeri.
Rasa sakit umumnya dapat bermula dari dalam testis itu sendiri atau dari jaringan di belakang testis yang dikenal dengan epididimis.
Mengenali Penyebab di Balik Nyeri pada Testis
Ada berbagai penyebab nyeri pada testis, di antaranya:
1. Epididimitis dan orchitis
Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada epididimis yang dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri di bagian skrotum. Peradangan sering kali disebabkan oleh penyakit menular seksual.
Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi berupa peradangan pada testis atau orchitis.
2. Hidrokel
Hidrokel merupakan penumpukan cairan yang menyebabkan pembengkakan pada skrotum. Kondisi ini bisa membuat testis terasa nyeri dan skrotum atau kantung zakar membesar.
3. Varikokel
Penyakit ini terjadi ketika terdapat pembengkakan pada sktrotum akibat pembesaran pembuluh darah di testis. Selain menyebabkan nyeri pada testis, varikokel juga dapat menyebabkan masalah kesuburan pada pria.
4. Hernia inguinal
Kondisi ini ditandai dengan tonjolan yang muncul akibat masuknya jaringan lemak atau organ di dalam rongga perut, seperti usus, melalui celah di bagian bawah dinding perut ke arah skrotum. Hernia inguinal bisa berbahaya bila sampai mengganggu aliran darah pada usus.
5. Torsio testis
Torsio testis adalah kondisi ketika testis terpelintir di dalam kantung zakar. Kondisi ini dapat mengakibatkan terputusnya aliran darah ke testis dan menimbulkan nyeri mendadak yang cukup parah. Torsio testis merupakan kondisi berbahaya yang perlu ditangani secepat mungkin.
6. Kista epididimis
Kista ini muncul akibat mengumpulnya cairan di dalam saluran epididimis. Kondisi yang disebut juga spermatokel ini umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri, apabila ukuran kistanya kecil.
Namun, jika kista yang terbentuk berukuran besar, hal ini bisa berpotensi menyebabkan testis tertekan atau bahkan menjadi torsio testis.
7. Kanker testis
Kanker testis merupakan salah satu jenis kanker yang tergolong jarang terjadi pada pria. Kanker ini biasanya menyerang pria berusia 15–45 tahun.
Gejala utama kanker testis adalah munculnya benjolan, pembengkakan pada testis atau sktrotum, pembesaran payudara atau nyeri pada payudara pria, dan munculnya rasa nyeri pada testis, selangkangan, atau skrotum.
Selain beberapa penyebab di atas, nyeri testis juga dapat terjadi akibat kondisi tertentu, seperti cedera pada testis, batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan neuropati diabetik.
Karena bisa disebabkan oleh banyak hal, nyeri pada testis yang cukup parah dan sudah berlangsung lama atau disertai gejala lain, seperti demam, sperma berdarah, atau sulit memperoleh keturunan, sebaiknya diperiksakan ke dokter. Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat memastikan penyebab dan memberikan penanganan yang tepat.
Cara Menangani Nyeri pada Testis
Nyeri pada testis akibat peradangan umumnya dapat membaik dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol.
Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat-obatan lain seperti antibiotik, bila ditemukan peradangan akibat infeksi pada testis. Namun, pada kasus tertentu, dokter juga akan merekomendasikan operasi untuk membuang cairan atau mengangkat benjolan.
Pada kondisi darurat, seperti torsio testis atau testis yang terpelintir, kondisi ini memerlukan pembedahan untuk mengembalikan aliran darah ke testis agar tidak terjadi kerusakan testis secara permanen yang dapat menyebabkan kemandulan.
Selain mengetahui berbagai penyebab dan cara mengatasi nyeri pada testis, Anda juga dianjurkan untuk memeriksa testis secara berkala. Melakukan pemeriksaan secara rutin bertujuan agar dapat mendeteksi secara dini kondisi yang menjadi penyebab nyeri pada testis.
Berikut ini adalah beberapa cara tepat memeriksa testis yang dapat Anda lakukan sendiri:
- Berdiri di depan cermin lalu pegang dan angkat penis Anda untuk melihat apakah terdapat benjolan tidak biasa pada kulit skrotum.
- Raba kedua testis dengan ujung-ujung jari. Lihat dan rasakan apakah ada benjolan, perbedaan ukuran, atau perbedaan bentuk antara kedua testis.
- Periksa juga bagian atas dan belakang tiap testis untuk memeriksa epididimis.
Jika selama pemeriksaan mandiri Anda menemukan perubahan bentuk atau kelainan, seperti benjolan pada testis, konsultasikan ke dokter agar Anda bisa menjalani pemeriksaan dan diketahui penyebab yang mendasarinya.
Tak hanya itu, bila Anda mengalami nyeri pada testis secara berulang atau tidak membaik meski sudah mengonsumsi obat-obatan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat.