Pelaksanaan Idul Adha tahun ini akan terasa berbeda seiring penerapan adaptasi kebiasaan baru dari Kementerian Kesehatan. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona. Apa saja hal yang perlu dilakukan saat menjalani adaptasi kebiasaan baru pada Hari Raya Idul Adha?
Selama beberapa bulan terakhir, penerapan kebijakan PSBB telah berdampak pada terhambatnya berbagai aktivitas. Tak hanya kegiatan usaha dan perkantoran, tempat ibadah dan kegiatan keagamaan pun harus dibatasi atau bahkan ditiadakan demi mengurangi risiko penularan virus Corona.
Namun, seiring ditetapkannya status PSBB transisi dan diterapkannya adaptasi kebiasaan baru, aktivitas mulai kembali berjalan normal. Berbagai tempat usaha dan pusat perbelanjaan mulai dibuka dengan syarat dan protokol tertentu.
Aktivitas keagamaan juga mulai boleh diadakan. Salah satunya adalah kegiatan berkurban dan salat Idul Adha. Meski demikian, izin pelaksanaan kegiatan berkurban dan salat Idul Adha ini tidak berlaku di semua wilayah di Indonesia.
Pada wilayah yang termasuk kategori zona merah atau hitam (risiko penularan virus Corona yang tinggi), kedua kegiatan tersebut belum boleh diadakan. Warga yang tinggal di wilayah tersebut dianjurkan untuk salat di rumah masing-masing dan memanfaatkan jasa pemotongan hewan kurban melalui jejaring digital.
Sementara itu, pada wilayah zona kuning dan hijau, pelaksanaan pemotongan hewan kurban dan salat Idul Adha diperbolehkan. Namun, harus sesuai dengan protokol kesehatan dan ketentuan yang berlaku terkait pelaksanaan pemotongan hewan kurban dan salat Idul Adha di tengah pandemi.
Ketentuan Membeli Hewan Kurban Selama Pandemi
Bila Anda berencana untuk berkurban, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak membeli hewan kurban, yaitu:
- Beli hewan kurban dari penjual yang telah memiliki izin.
- Kenakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan.
- Cuci tangan sebelum dan setelah bertransaksi.
- Hindari kontak atau bersentuhan langsung dengan penjual atau pembeli lainnya.
- Jaga jarak (physical distancing) dengan orang lain setidaknya 1–2 meter.
- Segera mandi dan berganti pakaian setelah pulang dari lokasi penjualan, serta cuci baju kotor yang tadi dikenakan.
Tata Laksana Kegiatan Berkurban di Masa Pandemi COVID-19
Pemotongan hewan kurban dan pembagian daging dilakukan oleh panitia yang telah dipilih atau diberikan kepercayaan oleh warga. Dalam prosesnya, warga tetapi dianjurkan untuk menghindari keramaian atau tidak menyaksikan penyembelihan.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan selama kegiatan pemotongan hewan kurban di tengah pandemi:
1. Perhatikan kebersihan tempat penyembelihan hewan kurban
Pastikan tempat untuk pemotongan hewan kurban terjaga kebersihannya dan memiliki sanitasi yang baik. Jika diperlukan, semprotkan cairan disinfektan terlebih dahulu untuk membersihkan area pemotongan hewan sebelum kegiatan berkurban dimulai.
2. Jaga jarak
Jaga jarak 1–2 meter dan hindari bersalaman atau bersentuhan langsung, baik saat melakukan pemotongan hewan kurban maupun saat pemberian daging kurban ke penerima.
3. Wajib mencuci tangan
Setiap panitia yang terlibat dalam proses pemotongan dan setiap orang yang menghadiri kegiatan pemotongan hewan kurban diharuskan untuk mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer terlebih dahulu sebelum memasuki area pemotongan.
4. Gunakan alat pelindung diri
Setiap panitia atau pihak terkait yang menyelenggarakan acara penyembelihan hewan kurban di hari raya Idul Adha wajib mengenakan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan, dan face shield (pelindung wajah), saat berada di area pemotongan hewan kurban. Ingat, kenakan APD dengan cara yang benar.
5. Perhatikan etika kebersihan
Selama kegiatan pemotongan hewan berlangsung, panitia penyelenggara yang hadir tidak boleh merokok, meludah sembarangan, dan tetap harus memperhatikan etika saat bersin atau batuk. Bila perlu, tulis atau cetak larangan-larangan tersebut agar mudah dilihat dan diingat.
6. Perhatikan cara pendistribusian daging yang tepat
Pendistribusian daging kurban sebaiknya dilaksanakan oleh panitia dengan cara mendatangi langsung warga yang berhak menerimanya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerumunan orang di tempat pembagian daging kurban yang akan meningkatkan risiko penularan virus Corona.
7. Bersihkan diri usai acara
Setiap panitia penyelenggara dan orang yang menghadiri kegiatan pemotongan hewan kurban diharuskan untuk langsung mandi setelah pulang dari lokasi pemotongan atau mendistribusikan daging ke penerima.
Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Salat Idul Adha Selama Pandemi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap masjid yang berada di wilayah kategori zona kuning dan hijau diperbolehkan untuk menyelenggarakan salat Idul Adha. Namun, dengan tetap memperhatikan berbagai protokol kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi pihak masjid sebelum menyelenggarakan salat Idul Adha:
- Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat
- Melakukan pembersihan atau disinfeksi lokasi ibadah
- Memberikan tanda atau sekat aman antarjemaah
- Membentuk dan menunjuk tim pengawas untuk memastikan protokol kesehatan tetap dilakukan
- Tidak menjalankan kotak sedekah, melainkan disediakan di tempat-tempat khusus
- Membatasi pintu atau jalur keluar masuk tempat ibadah
- Menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan
- Melakukan pengukuran suhu ke setiap jemaah yang akan memasuki masjid dan menganjurkan jemaah yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat Celcius (dalam 2 kali pemeriksaan) untuk tidak memasuki lokasi ibadah
- Mengimbau anak-anak, lansia, dan orang yang sedang sakit untuk beribadah di rumah
Sementara itu, bagi jemaah yang akan menjalankan ibadah salat Idul Adha secara bersama-sama di masjid, hal-hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari penularan virus Corona adalah:
- Membawa perlengkapan salat sendiri
- Memastikan diri dalam kondisi sehat
- Mengenakan masker
- Menjaga jarak minimal 1–2 meter dengan orang lain
- Mencuci tangan sebelum memasuki dan setelah meninggalkan lokasi ibadah
- Menghindari kontak langsung dengan tidak bersalaman atau berpelukan
COVID-19 memang membuat Idul Adha kali ini berbeda dari sebelumnya. Hal ini karena ada berbagai protokol kesehatan yang perlu diikuti dalam rangka mengurangi risiko penularan virus Corona. Namun, bukan berarti nikmat dari hari penuh berkah ini tidak bisa Anda dapat dan rasakan.
Terapkanlah arahan-arahan di atas agar Anda bisa beribadah dengan tenang dan aman. Jika Anda mengalami gejala yang dicurigai sebagai COVID-19, segera hubungi hotline penanganan COVID-19 di Indonesia pada nomor 119 ext. 9 atau bertanya langsung dengan dokter di aplikasi ALODOKTER.