Adrenaline rush adalah kondisi ketika kelenjar adrenal melepaskan hormon adrenalin secara berlebih ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa Anda alami ketika merasa stres, gugup, bersemangat, atau berada dalam situasi yang berbahaya. 

Hormon adrenalin (epinefrin) merupakan salah satu hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini berperan penting untuk mengendalikan respons tubuh saat Anda sedang merasa stres atau penuh semangat. Ketika sedang stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin secara alami yang dapat memicu terjadinya adrenaline rush.

Adrenaline Rush, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Selain karena stres, adrenaline rush juga bisa dipicu ketika Anda menonton film horor atau melakukan olahraga ekstrem, seperti bungee jumping. Adrenaline rush juga bisa disebabkan oleh feokromositoma, yaitu tumor langka yang tumbuh di kelenjar adrenal. Tumor ini umumnya bersifat jinak, tetapi bisa berpotensi untuk menjadi ganas (kanker).

Gejala Adrenaline Rush

Saat produksi hormon adrenalin meningkat, tubuh akan mengalami perubahan dan akan menimbulkan beberapa gejala meliputi:

Gejala adrenaline rush biasanya berlangsung hingga 1 jam dan akan membaik dengan sendirinya saat pemicunya telah teratasi.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, adrenaline rush yang terjadi secara terus-menerus atau berlebihan dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, sakit kepala, sulit tidur, dan gangguan kecemasan.

Berbagai Cara Mengatasi Adrenaline Rush

Untuk adrenaline rush yang disebabkan oleh feokromositoma, dokter biasanya akan melakukan tindakan operasi atau pembedahan. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi produksi hormon adrenalin berlebih sehingga tekanan darah menjadi lebih stabil.

Dokter biasanya akan mengangkat tumor dengan metode laparoskopi, yaitu metode pembedahan dengan sayatan kecil menggunakan selang khusus berkamera.

Sementara dalam kasus adrenaline rush yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda terapkan, di antaranya:

1. Melakukan box breathing

Box breathing merupakan salah satu teknik pernapasan dalam yang dapat meredakan stres. Teknik pernapasan ini dapat mengaktifkan sistem parasimpatik yang memicu respons relaksasi pada tubuh dan menurunkan kadar hormon penyebab stres, seperti hormon adrenalin dan hormon kortisol. Dengan begitu, stres pun bisa menghilang.

Berikut ini adalah cara melakukan box breathing:

  • Posisikan tubuh senyaman mungkin, seperti duduk di atas sofa atau dalam posisi berbaring.
  • Tutup mata lalu tarik napas dalam-dalam selama 4 detik, rasakanlah udara yang masuk ke dalam hidung dan paru-paru.
  • Tahan napas selama 4 detik, lalu embuskan secara perlahan melalui mulut selama 4 detik.

Anda dapat mengulangi teknik pernapasan ini hingga 3–4 kali sampai tubuh terasa lebih rileks.

2. Melakukan meditasi

Saat sedang stres, kelenjar adrenal akan melepaskan hormon adrenalin yang bisa memicu gejala adrenaline rush pada tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, muncul rasa gelisah dan gugup, serta pusing.

Setelah stres terkendali, kondisi tubuh akan kembali normal. Namun, sebagian orang mungkin ada yang merasa sulit untuk mengendalikan stres.

Untuk mengurangi stres dengan optimal, Anda bisa melakukan meditasi. Ketika bermeditasi, Anda akan dilatih untuk mengesampingkan berbagai pikiran negatif yang bisa memicu stres sehingga tubuh menjadi lebih tenang dan nyaman. Beberapa jenis meditasi yang bisa Anda lakukan adalah yoga dan tai chi.

3. Mendengarkan musik

Mendengarkan musik juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi adrenaline rush karena stres berlebihan. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mendengarkan musik selama beberapa menit akan lebih cepat pulih dari stres.

Hal ini karena mendengarkan musik secara signifikan dapat mengurangi hormon penyebab stres, seperti hormon adrenalin dan hormon kortisol. Alhasil, gejala adrenaline rush yang dialami pun dapat berkurang.

4. Berolahraga secara rutin

Selain membuat tubuh menjadi sehat, olahraga juga dapat mengurangi stres berlebih. Ketika berolahraga, tubuh akan melepas hormon endorfin yang dapat membuat Anda merasa lebih rileks dan suasana hati membaik. 

Untuk mencegah sekaligus mengatasi adrenaline rush akibat stres, Anda bisa melakukan olahraga secara rutin selama 30 menit setiap harinya. Anda bisa memulainya dengan olahraga ringan terlebih dahulu, seperti berjalan kaki, bersepeda, jogging, dan lompat tali.

Adrenaline rush umumnya merupakan hal yang normal terjadi pada setiap orang ketika sedang berada dalam situasi yang membuat Anda stres atau menegangkan. Namun, jika terjadi secara berlebihan atau berkepanjangan, tubuh akan rentan mengalami gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, gangguan kecemasan, penurunan berat badan secara drastis, dan serangan jantung atau stroke.

Selain cara mengatasi adrenaline rush di atas, pastikan juga Anda mencukupi waktu tidur, membatasi asupan alkohol dan kafein, serta mengonsumsi makanan bergizi, guna menjaga keseimbangan kadar hormon adrenalin di dalam darah.

Jika Anda sudah melakukan berbagai cara mengatasi gejala adrenaline rush namun tetap mengalami stres berkepanjangan atau masih mengalami sulit tidur, nyeri kepala terus-menerus, hingga tekanan darah tinggi, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter. Konsultasi bisa dilakukan secara online melalui Chat Bersama Dokter.