Celana yang tidak tepat bisa membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Misalnya saja, celana yang kekecilan. Selain membuat sesak, celana seperti ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari Bumil, lho. Jadi, memang ada hal yang harus diperhatikan dalam memilih celana yang paling pas selama hamil.
Saat hamil, tubuh akan mengalami banyak perubahan. Ukuran tubuh dan perut yang semakin membesar tak jarang membuat sebagian ibu hamil kesulitan untuk memilih celana yang nyaman untuk digunakan. Namun, berpakaian nyaman selama hamil juga penting untuk membahagiakan ibu hamil.
Cara Memilih Celana yang Tepat untuk Ibu Hamil
Jika usia kehamilan masih di bawah 12 minggu atau trimester pertama, ukuran perut biasanya belum terlalu besar. Jadi, Bumil masih bisa menggunakan celana-celana yang biasa dikenakan. Jangan terlalu cepat membeli celana hamil karena ditakutkan ukuran celana tidak sesuai dengan pertambahan ukuran Bumil nanti.
Waktu yang tepat untuk membeli celana hamil biasanya adalah ketika usia kehamilan memasuki 20 minggu. Bumil juga bisa mulai mencari celana hamil ketika celana-celana yang Bumil pakai mulai mulai terasa sempit dan tidak nyaman untuk dikenakan.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Bumil perhatikan dalam membeli celana hamil:
1. Pilih model celana hamil yang tepat
Legging khusus ibu hamil biasanya merupakan pilihan celana ternyaman untuk dipakai saat sedang hamil. Selain bisa memeluk kaki Bumil dengan pas, bagian perut legging ibu hamil juga dapat mengembang dan menyesuaikan dengan ukuran perut Bumil.
Jika kurang suka dengan model legging, Bumil juga bisa kok memakai celana jeans. Ada banyak jenis celana jeans ibu hamil yang bisa Bumil pakai, di antaranya:
- Over the bump, yaitu celana jeans dengan karet elastis di bagian pinggang yang dapat membesar sesuai ukuran perut
- Under the bump, yaitu celana jeans dengan pinggang rendah yang melingkar di bawah perut
- Jersey basque, yaitu celana hamil yang terbuat dari bahan jersey elastis dan lembut, serta dapat melebar sesuai dengan ukuran perut
- Drawstring, yaitu celana jeans dengan tali yang menjuntai di bagian depan agar dapat ditarik dan dikencangkan sesuai ukuran perut
- Fly front, yaitu celana yang bagian depannya memiliki kancing dan ritsleting layaknya celana jeans biasa, tetapi ada tali atau karet elastis di bagian samping yang bisa disesuaikan dengan ukuran perut
- Side panel, yaitu celana yang bagian depannya terlihat seperti celana biasa, tetapi memiliki karet elastis pada bagian samping
2. Pastikan kenyamanan celana hamil
Cara terbaik untuk memastikan celana yang Bumil beli nyaman adalah dengan mencobanya terlebih dahulu. Apa pun model celana yang dipilih, pastikan Bumil merasa nyaman saat memakainya.
Jangan memaksakan memakai celana yang sempit atau ketat, karena aktivitas tidak akan nyaman dengan celana yang sempit, apalagi jika Bumil termasuk yang butuh banyak bergerak. Selain itu, ingat juga bahwa ukuran perut Bumil masih bisa membesar.
Jika Bumil membeli secara online, pastikan penjual menyediakan deskripsi ukuran celananya, ya. Mintalah bantuan orang lain untuk mengukur pinggang, perut, dan paha Bumil di rumah, supaya Bumil bisa menyesuaikannya dengan deskripsi ukuran di toko online tersebut.
3. Pilih warna celana hamil yang netral
Selera soal warna tentulah sangat personal. Bumil bisa memilih warna apa pun yang Bumil suka. Namun, jika Bumil ingin celana yang mudah dipadupadankan dengan baju hamil, belilah celana dengan warna yang netral, seperti hitam, abu-abu, atau khaki.
4. Beli celana hamil lebih dari satu
Sebenarnya jumlah celana yang dibutuhkan setiap ibu hamil bisa sangat berbeda-beda, tergantung pada selera berpakaian. Namun, Bumil disarankan untuk memiliki lebih dari satu celana hamil, apalagi jika Bumil termasuk yang lebih suka memakai celana ketimbang dress.
Jenis celana yang Bumil pakai berpengaruh besar terhadap kenyamanan Bumil ketika beraktivitas. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tips memilih celana ibu hamil yang telah dipaparkan di atas.
Selain kenyamanan dalam berpakaian, pastikan juga Bumil selalu menjaga kesehatan kehamilan dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, rutin berolahraga, beristirahat yang cukup, dan rutin memeriksakan kandungan ke dokter.