Obat bebas adalah obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Obat ini umumnya dipakai untuk meringankan gejala tertentu. Meski demikian, konsumsi obat bebas dapat menjadi berbahaya jika disalahgunakan atau dikonsumsi tidak sesuai petunjuk pemakaian.
Tidak sembarangan, semua produk obat dengan atau tanpa resep dokter yang beredar di pasaran seharusnya sudah resmi teregistrasi di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dengan izin edar. Obat yang layak pakai sudah melalui tahapan evaluasi dan uji klinis oleh BPOM.
Jenis Obat Tanpa Resep Dokter
Obat tanpa resep dokter terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas. Keduanya merupakan jenis kategori obat-obatan yang dijual bebas dan dapat diperoleh langsung tanpa resep dokter.
Obat bebas tanpa resep dokter
Obat bebas memiliki tanda khusus pada kemasannya, yakni lingkaran berwarna hijau dan bergaris tepi hitam. Obat ini dijual bebas di semua outlet, termasuk warung hingga pasar swalayan.
Obat bebas terbatas tanpa resep dokter
Adapun obat bebas terbatas biasanya dijual di apotek dan toko obat yang memiliki izin. Obat ini memiliki simbol lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam, dan disertai cantuman peringatan aturan pakai obat pada kemasannya.
Tanda peringatan tersebut berupa persegi panjang hitam dengan tulisan berwarna putih. Setidaknya ada 6 jenis tanda peringatan pada obat bebas terbatas tanpa resep dokter, yaitu:
- No. 1 Awas! Obat Keras. Baca Aturan Pakainya
- No. 2 Awas! Obat Keras. Hanya untuk Kumur Jangan Ditelan
- No. 3 Awas! Obat Keras. Hanya untuk Bagian Luar Badan
- No. 4 Awas! Obat Keras. Hanya untuk Dibakar
- No. 5 Awas! Obat Keras. Tidak Boleh Ditelan
- No.6 Awas! Obat Keras. Obat Wasir, Jangan Ditelan
Tujuan dan Manfaat Penggunaan Obat Bebas Tanpa Resep Dokter
Umumnya, obat bebas dan obat bebas terbatas dikonsumsi hanya untuk menangani gejala ringan yang dianggap tidak membutuhkan konsultasi ke dokter, seperti untuk menurunkan demam atau mengurangi rasa nyeri dan gatal.
Namun, obat tanpa resep dokter ini tidak mengobati penyakit utama yang menjadi penyebab munculnya keluhan tersebut.
Dibandingkan obat dengan resep dokter, obat bebas cenderung kurang kuat dalam mengatasi gejala, sehingga terkadang butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan efek yang diharapkan. Kebanyakan obat bebas juga memiliki efektivitas dan sediaan dosis yang berbeda dengan obat resep.
Risiko Mengonsumsi Obat Bebas Tanpa Konsultasi ke Dokter
Dalam mengatasi keluhan ringan, obat bebas tanpa resep dokter cukup aman digunakan. Akan tetapi, ada beberapa risiko penggunaan obat bebas tanpa konsultasi ke dokter yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
1. Obat bebas tidak sesuai dengan penyakit
Pemakaian obat bebas tanpa resep dokter untuk meredakan gejala belum tentu membuat pasien sembuh sepenuhnya dari penyakit yang diderita. Tanpa pemeriksaan medis lengkap dari dokter, penggunaan obat bebas bisa tidak sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Risiko efek samping obat bebas tanpa resep dokter
Ada kemungkinan pasien mengalami efek samping dan komplikasi akibat penggunaan obat bebas tanpa resep dokter yang tidak tepat, atau karena kondisi medis tertentu yang dimiliki pasien.
Efek samping bisa terjadi terutama jika obat bebas tanpa resep dokter dikonsumsi melebihi batas waktu dan dosis pemakaian yang dianjurkan.
3. Terjadi interaksi obat
Kemungkinan terjadinya interaksi obat yang dapat membuat obat bebas bekerja kurang efektif, atau justru menimbulkan dampak buruk pada tubuh, juga bisa terjadi.
Interaksi ini terjadi jika obat bebas tanpa resep dokter dikonsumsi bersamaan dengan obat resep, suplemen, atau produk herbal tertentu.
4. Dosis penggunaan yang salah
Kesalahan dosis serta terlalu sering atau terlalu lama menggunakan obat bebas tanpa resep dokter dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan.
5. Tidak aman untuk ibu hamil dan menyusui
Penggunaan obat bebas tanpa resep dokter bagi ibu hamil dapat membahayakan janin dalam kandungan. Pemakaian obat, baik obat bebas dan obat resep, pada ibu hamil dan menyusui harus dalam pengawasan dokter.
Oleh karena itu, pastikan untuk membaca aturan pakai pada kemasan obat bebas sebelum Anda mulai menggunakan.
Selain itu, Anda disarankan untuk tetap berkonsultasi ke dokter bila keluhan yang dialami tidak membaik dengan penggunaan obat bebas. Hal ini dilakukan guna memastikan penyebab keluhan, serta pengobatan yang sesuai dengan indikasi medis.
Cara Aman Mengonsumsi Obat Tanpa Resep Dokter
Mengingat adanya berbagai risiko penggunaan obat bebas tanpa resep dokter, disarankan untuk mencermati cara mengonsumsi obat tanpa resep dokter dengan benar guna mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi.
Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
- Memeriksa apakah obat bebas yang akan dikonsumsi dapat berinteraksi dengan obat, suplemen, minuman, atau makanan tertentu yang rutin dikonsumsi
- Memeriksa apakah pada kemasan tertulis peringatan atau larangan khusus untuk penderita penyakit tertentu
- Membaca dan mematuhi petunjuk pemakaian obat
- Menghindari mengonsumsi obat dewasa untuk anak-anak dan sebaliknya
- Selalu menanyakan kepada dokter atau apoteker jika ada yang belum jelas mengenai dosis atau petunjuk penggunaan obat bebas
- Memperhatikan apakah obat perlu dikonsumsi bersama makanan atau saat perut kosong
- Menghindari mengonsumsi obat bersamaan dengan minuman beralkohol atau dengan minuman panas
- Menghindari mengonsumsi obat bersamaan dengan obat lain dengan kandungan bahan aktif yang sama untuk menghindari risiko overdosis
- Memeriksa dan mencatat jika ada reaksi alergi setelah mengonsumsi obat tertentu
- Memeriksa tanggal kedaluwarsa obat, jika sudah kedaluwarsa segera dibuang
Meski bisa dibeli tanpa resep dokter, obat bebas justru dapat mendatangkan risiko jika dikonsumsi tidak sesuai dengan indikasi medis yang tepat.
Hentikan penggunaan dan periksakan diri ke dokter jika gejala tidak kunjung reda, bertambah parah, atau terjadi alergi dan efek samping lain yang mengganggu kesehatan setelah mengonsumsi obat bebas tanpa resep dokter.