Penting bagi Bunda tahu makanan dan minuman apa saja yang sebaiknya tidak diberikan ke Si Kecil saat sahur. Pasalnya, hal ini bukan hanya akan mendukung kelancaran puasa anak, tapi juga dapat menghindarkannya dari gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat pilihan menu sahur yang tidak tepat.
Sahur dengan makanan dan minuman yang tepat memang akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran anak berpuasa, tetapi mengajak anak untuk sahur bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Beberapa tantangan yang dapat ditemui adalah sulitnya anak untuk bangun pada waktu sahur, makanan yang disediakan tidak disukai oleh anak, atau makanan sahur yang disajikan adalah jenis makanan yang sebenarnya harus dihindari.
Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Anak Saat Sahur
Agar Si Kecil puasanya lancar, di bawah ini adalah beberapa makanan dan minuman yang perlu Bunda hindari saat menyiapkan santap sahur:
1. Makanan tinggi gula
Makanan manis dan tinggi gula, seperti permen, donat, atau kue-kue manis merupakan jenis hidangan yang disukai oleh anak. Namun, makanan ini sebaiknya tidak diberikan ke anak secara berlebihan ya, termasuk di saat sahur.
Hal ini karena makanan tinggi gula umumnya tidak mengandung nutrisi yang lengkap tapi tinggi kalori. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan tinggi gula dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas atau diabetes di kemudian hari.
Belum lagi saat sahur, anak umumnya akan buru-buru tidur lagi seusai mengonsumsi makanan sahurnya. Jika ia lupa untuk gosok gigi, maka risiko terjadinya gigi busuk dan karies juga akan meningkat. Kondisi ini tentu akan mengganggu kenyamanan puasanya.
Jadi, jika ingin memberikan makanan manis dan tinggi gula saat sahur, pastikan porsinya tidak berlebihan dan terapkan kebiasaan gosok gigi setelahnya. Dengan begitu, puasa anak akan tetap lancar dan nyaman.
2. Makanan tinggi garam
Makanan asin atau yang tinggi garam, seperti makanan cepat saji, makanan kalengan, mie instan, dan MSG, juga sebaiknya dihindari saat sahur. Pasalnya, makanan ini bisa membuat anak jadi lebih cepat haus saat berpuasa.
Hal ini tentunya bisa meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Jika tidak segera diatasi, maka kondisi ini dapat menimbulkan keluhan yang lebih serius, seperti muntah, dan bisa membuat puasa anak tidak lancar bahkan bisa membatalkan puasanya.
Selain itu, makanan tinggi garam juga bisa meningkatkan risiko terjadinya retensi cairan atau penumpukan cairan di dalam tubuh yang bisa membuatnya kembung dan menambah ketidaknyamanan saat berpuasa.
3. Makanan pedas
Agar puasa anak lancar, sebaiknya Bunda juga tidak menyiapkan makanan pedas untuk menu sahurnya. Ini karena mengonsumsi makanan pedas dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan pencernaan yang bisa ditandai dengan gejala sakit perut, mual, atau bahkan muntah.
Berbagai keluhan tersebut tentunya bisa membuat anak menjadi tidak nyaman ketika berpuasa, sehingga kelancaran puasanya pun terganggu.
4. Makanan berminyak
Makanan berminyak, seperti gorengan, juga perlu Bunda batasi saat menyiapkan makan sahur untuk anak. Meski memang lebih mudah dan praktis untuk disajikan, tapi makanan tersebut mengandung lemak yang tinggi.
Perlu Bunda ketahui, makanan yang berminyak lebih lama dicerna oleh tubuh dan dapat meningkatan risiko terjadinya keluhan, seperti kembung, mual, hingga sakit perut. Pada beberapa anak yang memiliki gangguan pada saluran pencernaannya, makanan berminyak juga bisa meningkatkan risiko terjadinya diare.
5. Minuman berkafein
Tidak hanya makanan, ada juga minuman yang sebaiknya tidak Bunda berikan pada anak saat sahur, yaitu minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan soda. Ini karena minuman berkafein dapat mengganggu tidur anak dan memiliki sifat diuretik.
Sifat diuretik pada minuman berkafein bisa membuat anak jadi lebih sering buang air kecil. Hal ini akan meningkatkan risiko anak mengalami dehidrasi, terlebih saat puasa.
Itulah beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi anak saat sahur. Untuk mendukung kelancaran puasanya, Bunda juga perlu menyiapkan menu makanan sahur yang sehat dan bergizi seimbang. Selain itu, pastikan Si Kecil minum cukup air putih saat berbuka dan di waktu sahur.
Apabila Bunda masih memiliki pertanyaan terkait makanan dan minuman apa lagi yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang ingin berpuasa, Bunda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai hal ini.