Ibu hamil terkadang sulit mendeteksi air ketuban yang pecah. Apalagi, jika kehamilan ini adalah momen pertama. Untuk mengetahui ciri-ciri air ketuban pecah, yuk baca artikel ini sampai habis, Bumil.
Selama masa kehamilan, janin dikelilingi dan dilindungi oleh kantung atau membran yang berisi air ketuban. Air ketuban biasanya berwarna bening, tetapi ada juga yang tampak bercampur dengan sedikit darah.
Ketika sudah waktunya bayi lahir ke dunia, kantung ketuban akan pecah dan air ketuban keluar melalui vagina. Kondisi ini dinamakan air ketuban pecah. Kebanyakan wanita mengalami pecah air ketuban saat persalinan, tetapi ada juga yang mengalaminya sebelum persalinan.
Bahkan, pada kondisi tertentu, dokter atau bidan juga mungkin akan melakukan pemecahan kantong ketuban (amniotomi) untuk memulai atau mempercepat persalinan. Setelah ketuban pecah, ibu hamil biasanya akan mulai melahirkan dalam waktu sekitar 24 jam. Namun, hal ini bisa terjadi lebih cepat atau sedikit lebih lama.
5 Tanda Air Ketuban Pecah
Tidak semua ibu hamil merasakan hal yang sama ketika mengalami air ketuban pecah. Namun, secara garis besar, pecahnya air ketuban bisa memberikan sensasi basah pada vagina atau perineum, yaitu area di antara vagina dan anus.
Berikut ini adalah beberapa tanda pecahnya air ketuban yang bisa dirasakan ibu hamil:
1. Air ketuban menetes
Beberapa ibu hamil mengeluarkan air ketuban menetes atau sedikit demi sedikit ke kaki. Ada juga yang mendeskripsikan pecahnya air ketuban seperti keringat yang menetes. Tetesan air ketuban yang keluar dari vagina biasanya terasa hangat.
Merembesnya air ketuban saat pecah tak jarang membuat celana atau rok yang dikenakan oleh ibu hamil tiba-tiba basah.
2. Terasa seperti ada letupan
Ketika air ketuban pecah, sebagian ibu hamil merasakan sensasi letupan, yakni seperti ada yang mengetuk kantung ketuban, kemudian pecah. Lalu, airnya menyembur.
3. Air ketuban mengucur
Beberapa ibu hamil mengalami pecah air ketuban yang mengucur deras dan membasahi lantai, layaknya adegan di film-film. Pecahnya air ketuban seperti ini juga bisa membuat ibu hamil terbangun di tengah tidurnya.
4. Pecah air ketuban disertai kontraksi
Pecah air ketuban umumnya terjadi menjelang persalinan. Hal ini bisa dirasakan bersamaan dengan tanda-tanda persalinan lain, seperti kontraksi yang makin lama makin kencang dan keluarnya lendir disertai darah dari vagina.
5. Tidak terasa apa-apa
Pecahnya air ketuban terkadang tidak disadari oleh beberapa ibu hamil. Ada yang tidak mengetahuinya karena telah mendapatkan bius epidural dan ada juga yang memang benar-benar tidak merasakannya sama sekali. Bahkan, mereka pun tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
Seberapa banyaknya air ketuban yang keluar tidak sama pada setiap ibu hamil. Namun, sampai akhir kehamilan, air ketuban yang keluar tidak lebih dari 1 liter.
Pecahnya air ketuban menjelang persalinan di usia kandungan yang sudah cukup bulan adalah hal yang normal. Akan tetapi, jika air ketuban pecah saat usia kandungan belum mencapai 37 minggu, Bumil perlu waspada, ya.
Kalau Bumil mengalaminya, segera pergi ke dokter atau bidan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.