Kabar baik, air purifier dapat mengurangi risiko penularan virus Corona penyebab COVID-19. Alat ini diketahui mampu membersihkan dan menyaring udara dari debu, polusi, serta berbagai kuman dan virus, termasuk virus Corona. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memanfaatkan air purifier untuk mencegah COVID-19.
Air purifier adalah alat berteknologi tinggi yang memiliki fungsi untuk membersihkan udara di dalam ruangan. Alat ini dilengkapi dengan kipas dan filter atau penyaring yang dinilai cukup efektif dalam menyaring udara kotor. Dengan demikian, udara di dalam ruangan bisa menjadi lebih bersih.
Cara kerja air purifier cukup sederhana. Alat ini akan menyedot udara di ruangan dengan bantuan kipas kemudian disaring oleh filter. Setelah melewati proses penyaringan, udara segar dan bebas polusi akan dihembuskan lagi keluar.
Alat ini umumnya direkomendasikan untuk menjaga kebersihan udara, khususnya pada orang yang memiliki alergi, asma, atau masalah kesehatan lain akibat paparan debu, polusi, atau asap rokok. Namun, beberapa riset kini menyebutkan bahwa air purifier mungkin juga baik digunakan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19.
Efektivitas Air Purifier untuk Mencegah COVID-19
Selain ditularkan melalui percikan liur atau droplet, virus Corona penyebab COVID-19 juga dapat menular melalui udara, terutama di dalam ruangan yang tertutup dan tidak memiliki ventilasi udara yang cukup.
Oleh karena itu, untuk menyaring udara dari virus tersebut dan mengurangi risiko penularan COVID-19, Anda bisa menggunakan air purifier.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa air purifier bisa mencegah paparan COVID-19. Penelitian ini menggunakan air purifier yang dilengkapi dengan filter HEPA (high efficiency particulate air) yang dapat menyaring partikel berukuran 0.1−0.3 mikron.
Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan data bahwa kemampuan air purifier dengan filter HEPA untuk menurunkan risiko paparan COVID-19 di ruangan tertutup bisa mencapai 65%. Bahkan, efektivitas ini bisa meningkat hingga 90%, jika dikombinasikan dengan pemakaian masker.
Jadi, selain untuk membuat udara lebih segar, air purifier bisa dimanfaatkan untuk mencegah penularan COVID-19 di ruangan yang tertutup. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan air purifier untuk pencegahan COVID-19, yaitu:
- Pastikan air purifier dilengkapi dengan filter HEPA.
- Hindari menggunakan air purifier yang memproduksi ozon dalam kadar tinggi.
- Sesuaikan pengaturan sistem penyaringan udara (Clean Air Delivery Rate/CADR) air purifier dengan luas ruangan.
- Bersihkan atau ganti filter secara berkala sesuai dengan panduan dan kenakan alat pelindung diri saat menyentuhnya.
Penting untuk diingat, karena bisa menyaring virus Corona, filter air purifier harus dibersihkan dengan hati-hati. Agar lebih aman, Anda sebaiknya menggunakan air purifier dengan filter sekali pakai dan ganti setiap 2−3 bulan sekali.
Kesimpulannya, air purifier bisa dimanfaatkan untuk menurunkan risiko penularan COVID-19. Namun, alat ini tidak bisa menggantikan peran protokol kesehatan yang berlaku. Meskipun air purifier sudah digunakan di dalam ruangan, Anda tetap harus menerapkan protokol kesehatan agar bisa terlindungi secara maksimal dari virus Corona.
Bila kamu masih memiliki pertanyaan terkait pemakaian air purifier dalam pencegahan COVID-19, kamu bisa chat langsung dengan dokter di aplikasi ALODOKTER. Selain itu, di aplikasi ini juga kamu bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit dan booking untuk tes COVID-19.