Bahaya air tanah bisa disebabkan oleh pencemaran bahan kimia tertentu yang masuk ke dalam tanah. Jika diminum atau digunakan untuk aktivitas sehari-hari, air tanah yang terkontaminasi tentunya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, air tanah sebaiknya tidak digunakan sembarangan, apalagi jika belum dipastikan kebersihannya.
Air sering kali disebut sebagai sumber kehidupan karena makhluk hidup tidak akan mampu bertahan hidup tanpanya. Air dapat bersumber dari mana saja, seperti mata air, air hujan, air laut, atau air permukaan, seperti danau dan sungai. Selain itu, salah satu sumber air yang sering digunakan adalah air tanah.
Namun, tidak semua daerah memiliki kualitas air tanah yang baik, terutama area perkotaan. Bahaya air tanah di perkotaan dan wilayah padat penduduk bisa berasal dari aktivitas manusia, pembuangan limbah industri, kebocoran tangki penyimpanan bahan bakar, atau rembesan dari tempat pembuangan sampah.
Hal-hal tersebut dapat menyebabkan bakteri dan senyawa kimia, seperti arsenik, nitrat, dan merkuri, lebih mudah mencemari air tanah.
Berbagai Bahaya Air Tanah yang Terkontaminasi
Memasak air tanah yang terkontaminasi hingga mendidih memang dapat membunuh bakteri, tetapi tidak dapat menghilangkan zat pencemar lain di dalamnya. Bahkan, saat air dimasak, volume air justru akan berkurang dan membuat konsentrasi zat berbahaya di dalamnya menjadi lebih pekat.
Berikut ini adalah berbagai bahaya air tanah yang terkontaminasi bagi kesehatan:
- Bakteri bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti mual, muntah, diare, demam, pusing, sakit tenggorokan, kram perut, dan infeksi hepatitis A.
- Timah yang terkandung di dalam air tanah, bila dikonsumsi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan hipertensi, gangguan ginjal, dan gangguan tumbuh kembang anak.
- Parasit Cryptosporidium di dalam air tanah merupakan patogen yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan berakibat fatal bila tidak segera ditangani.
- Nitrat bisa menghambat pasokan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh bayi dan menyebabkan kondisi sindrom bayi biru.
Selain itu, air tanah yang telah terkontaminasi sebaiknya tidak dikonsumsi atau digunakan oleh ibu hamil, pasien kemoterapi dan transplantasi, penderita HIV, serta untuk bayi dan anak-anak.
Cara Memilih Air Tanah yang Layak Konsumsi
Sebelum menentukan apakah air tanah layak dimanfaatkan, ketahui lebih dulu beberapa indikator yang menunjukkan bahwa air tersebut telah terkontaminasi. Berikut ini adalah beberapa indikator bahaya air tanah yang terkontaminasi:
- Tampak keruh atau berwarna
- Tercium bau menyengat
- Terasa aneh di mulut saat diminum
Untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan akibat bahaya air tanah, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
- Pastikan sumur penampungan air tanah berjarak minimal 250 meter dari tempat pembuangan limbah atau septic tank.
- Pastikan sumur penampungan air tanah dibuat dengan kedalaman tertentu agar tidak terkontaminasi oleh polutan dari permukaan.
- Hindari pembuatan sumur penampungan air tanah di dekat daerah industri.
- Bila air tanah disimpan di dalam tangki penampungan air, pastikan tangki selalu ditutup untuk mencegah masuknya hewan atau paparan zat kimia berbahaya.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari penggunaan air di dalamnya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan lebih dulu kebersihannya sebelum digunakan. Jika Anda memanfaatkan air tanah yang tidak bersih, hal ini justru dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Bahaya air tanah yang terkontaminasi dapat menimbulkan berbagai keluhan bila tidak sengaja mengonsumsinya, seperti mual dan pusing setelah minum air, segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang sesuai.