Mendaki gunung telah menjadi kegiatan yang populer di segala usia. Namun, mengingat medan yang ditempuh tidaklah mudah, maka persiapan mendaki gunung harus diperhatikan dengan saksama.
Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas berat dan membutuhkan fisik yang prima. Tak hanya itu, saat mendaki gunung dengan ketinggian tertentu, tekanan oksigen di udara juga akan berkurang.
Selain menyebabkan kelelahan, berada di ketinggian tinggi tanpa persiapan yang matang bisa membuat seseorang mengalami masalah kesehatan.
Perhatikan Beberapa Faktor Keamanan
Ada beberapa persiapan mendaki gunung yang harus dilakukan oleh para pendaki, salah satunya dengan mempersiapkan peralatan pendakian. Agar mendaki gunung bisa dilakukan dengan baik, seorang pendaki harus membawa peralatan yang tepat.
Selain untuk mempermudah kegiatan mendaki, peralatan yang tepat juga berguna untuk menjaga keamanan. Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan antara lain:
1. Pastikan kondisi kesehatan
Sebelum mendaki gunung, persiapan yang sangat penting untuk dilakukan adalah memastikan kondisi kesehatan Anda prima untuk bepergian.
Jika memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti sleep apnea atau penyakit jantung, sebelum mendaki gunung Anda perlu berkonsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda layak untuk bepergian.
Disarankan untuk tidak mengonsumsi alkohol atau beraktivitas fisik terlalu berat setidaknya 48 jam sebelum mendaki gunung.
2. Kenakan pakaian yang sesuai
Persiapan mendaki gunung kedua yang harus diperhatikan adalah perihal pakaian. Pakaian yang dikenakan merupakan salah satu faktor kunci bagi keamanan dan kenyamanan dalam melakukan pendakian.
Dengan mengenakan pakaian yang tepat, gerakan dan manuver saat mendaki akan lebih mudah dilakukan. Karena medan yang ditempuh melibatkan ketinggian, usahakan pakaian yang digunakan mampu melindungi diri dari keadaan cuaca yang ada di sana. Kondisi cuaca yang mudah berubah juga harus diantisipasi.
3. Gunakan alas kaki dan tongkat yang tepat
Memakai sepatu yang tepat bisa menjadi kunci untuk menaklukkan medan pendakian. Sepatu yang pas di kaki akan memberikan kenyamanan pada pergelangan kaki, stabilitas, dan pijakan.
Jika pendakian dilakukan di daerah yang berbatu, gunakan satu atau dua tongkat untuk membantu menjaga keseimbangan di bagian yang tidak rata dan untuk membantu mengurangi efek benturan pada lutut, pinggul, pergelangan kaki, dan pinggang belakang.
4. Bawa makanan dan air secukupnya
Persiapan mendaki gunung selanjutnya adalah mencukupi pasokan makanan dan air. Karena puncak gunung cenderung jauh dari keramaian, maka pastikan untuk membawa makanan dan minuman yang cukup. Usahakan ransel yang digunakan tepat dan cocok untuk membawa perlengkapan tersebut.
Masalah Kesehatan yang Mungkin Muncul
Salah satu masalah kesehatan yang berpotensi dialami oleh para pendaki adalah altitude sickness atau penyakit akibat ketinggian. Penyakit ini biasa terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup oksigen di ketinggian. Gangguan ini bisa ditandai dengan gejala berupa sakit kepala, tidak nafsu makan, dan susah tidur.
Gejala lain yang mungkin muncul antara lain lemah, lelah, sesak napas, muntah, dan pusing. Kondisi ini biasa terjadi pada pendakian dengan ketinggian 2.400 meter atau lebih, yang dilakukan terlalu cepat.
Jika kondisi ini berkembang menjadi lebih parah, penyakit ketinggian ini bisa berkembang menjadi dua macam, yaitu edema paru atau edema otak karena ketinggian. Ederma paru terjadi karena terlalu banyaknya cairan di paru-paru, sedangkan jenis kedua akibat cairan terlalu banyak menumpuk di otak.
Gejala-gejala yang kemungkinan muncul jika penyakit ketinggian berkembang ke arah yang lebih parah antara lain:
- Sesak napas.
- Kulit dan kuku berwarna kebiruan yang merupakan tanda-tanda kekurangan oksigen, serta sering mengalami batuk sebagai tanda paru-paru terdapat cairan berlebih.
- Keluar dahak, yang mungkin berbusa dan berwarna merah muda. Hal ini menandakan adanya darah yang berasal dari jaringan paru-paru yang rusak.
- Jantung berdebar
- Tidak mampu duduk atau berjalan dengan benar.
- Berperilaku tidak masuk akal, seperti tidak mau mengakui adanya gejala.
Cara Mencegah dan Menangani Penyakit Ketinggian
Untuk mencegah penyakit ketinggian yang mungkin terjadi saat mendaki gunung, para pendaki sebaiknya melakukan tindakan pencegahan. Tindakan yang paling efektif adalah dengan cara mendaki secara perlahan.
Selain itu, pendaki juga sebaiknya membatasi aktivitas selama awal-awal pendakian untuk meminimalkan risiko munculnya penyakit ini. Jika terkena penyakit ketinggian akut saat mendaki gunung, usahakan untuk tetap tenang dan tidak panik.
Kondisi ini bukanlah kondisi serius dan bisa pulih sendiri dengan cukup beristirahat. Jika perlu, konsumsilah obat analgesik untuk meredakan rasa sakit. Penyakit ketinggian akut juga bisa dikurangi gejalanya dengan cara mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
Jika kondisi makin parah dan cara meminimalisir gejala yang dilakukan masih belum berhasil, sebaiknya pendaki turun ke tempat yang lebih rendah. Pendaki perlu segera mendapat pemeriksaan medis untuk memastikan bahwa pernapasannya aman dan tanda vitalnya normal.
Tindakan lain yang bisa membantu adalah dengan memberikan oksigen dari tabung oksigen portabel.
Karena penurunan kondisi kesehatan bisa terjadi saat sedang mendaki gunung, para pendaki sudah seharusnya mempersiapkan peralatan secukupnya untuk mengantisipasi hal-hal semacam ini.
Apabila saat mendaki gunung Anda mengalami gejala tertentu, jangan memaksakan untuk mendaki. Segera cari pertolongan ke IGD rumah sakit atau klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan dari dokter.