Alendronate adalah obat untuk mencegah dan menangani osteoporosis, terutama pada wanita yang sudah menopause. Obat ini juga digunakan dalam pengobatan penyakit Paget, yaitu gangguan pada proses regenerasi tulang yang menyebabkan tulang rapuh dan bengkok.
Alendronate merupakan obat golongan bisfosfonat. Obat ini memperlambat pengeroposan tulang dengan cara menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas. Dengan begitu, kekuatan tulang akan terjaga dan risiko terjadinya patah tulang bisa menurun.
Selain untuk menangani osteoporosis pascamenopause, alendronate juga digunakan untuk menangani osteoporosis yang dipicu oleh penggunaan obat kortikosteroid. Risiko terjadinya osteoporosis akibat penggunaan kortikosteroid akan meningkat apabila terapi kortikosteroid dilakukan lebih dari 3 bulan dan dalam dosis tinggi.
Merek dagang alendronate: Alovell, Buffered Binosto, Osteofar
Apa Itu Alendronate
Golongan | Obat resep |
Kategori | Bisfosfonat |
Manfaat | Menangani osteoporosis pascamenopause atau osteoporosis yang dipicu penggunaan obat kortikosteroid yang diminum dalam jangka panjang |
Mengobati penyakit Paget | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Alendronate untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Alendronate untuk ibu menyusui | Belum ada data klinis mengenai efek obat ini terhadap bayi yang menyusu pada ibu yang mengonsumsi alendronate atau pengaruhnya terhadap produksi ASI. |
Alendronate tidak boleh dikonsumsi selama masa menyusui, kecuali jika disarankan oleh dokter. | |
Bentuk obat | Tablet, tablet effervescent |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Alendronate
Alendronate tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini adalah:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Alendronate tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang alergi terhadap obat ini atau obat golongan bisfosfonat lain, seperti ibandronate.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami sulit menelan, sulit duduk tegak, atau rendahnya kadar kalsium di dalam darah (hipokalsemia). Alendronate tidak boleh diberikan pada pasien yang sedang menderita kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita tukak lambung, penyakit ginjal, anemia, gagal jantung, penyakit jantung, penyakit gigi, gusi dan mulut, gangguan pembekuan darah, hipertensi, atau kanker.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki kebiasaan merokok atau sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan alendronate jika direncanakan menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Lakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara teratur dan segera ke dokter jika Anda merasa nyeri pada rahang selama menjalani terapi dengan alendronate. Obat ini bisa menyebabkan kerusakan tulang rahang.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping yang lebih serius setelah mengonsumsi alendronate.
Dosis dan Aturan Pakai Alendronate
Pengobatan dengan alendronate umumnya dilakukan dalam jangka panjang, antara 3–5 tahun, tergantung kondisi pasien. Alendronate tersedia dalam bentuk tablet sediaan 5 mg, 10 mg, 35, mg, 40 mg, dan 70 mg.
Berikut adalah dosis alendronate berdasarkan kondisi yang ingin ditangani:
-
Kondisi: Osteoporosis pascamenopause
Untuk pengobatan, dosisnya adalah 10 mg, 1 kali sehari, atau 70 mg, 1 kali seminggu. Sebagai pencegahan, dosisnya adalah 5 mg, 1 kali sehari, atau 35 mg, 1 kali seminggu. -
Kondisi: Osteoporosis yang disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid
Dosis 5 mg, 1 kali sehari. Khusus untuk wanita menopause yang tidak menerima terapi penggantian hormon, dosisnya 10 mg, 1 kali sehari. -
Kondisi: Penyakit Paget
Dosis 40 mg, 1 kali sehari, selama 6 bulan. Pengobatan dapat diulangi jika diperlukan.
Cara Mengonsumsi Alendronate dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi alendronate. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.
Berikut adalah cara mengonsumsi alendronate dengan benar:
- Minumlah alendronate beberapa saat setelah bangun pagi atau 1 jam sebelum sarapan. Telan tablet alendronate secara utuh dengan bantuan segelas air putih, tanpa dibelah, digerus, atau dikunyah terlebih dahulu.
- Untuk alendronate sediaan tablet effervescent, larutkan obat dalam setengah gelas air putih, kemudian segera diminum. Jangan mencampur alendronate dengan minuman selain air putih.
- Jangan minum alendronate bersama kopi, teh, susu, minuman bersoda, atau jus buah.
- Jangan berbaring setelah mengonsumsi obat ini. Anda diharuskan untuk berdiri atau duduk tegak selama 1 jam setelah mengonsumsi alendronate. Jika hendak minum obat lain, suplemen, vitamin, atau obat antasida, tunggu setidaknya 1 jam setelah mengonsumsi alendronate.
- Minumlah alendronate pada waktu yang sama setiap harinya agar manfaatnya maksimal. Jika Anda lupa, tunggu sampai jadwal minum obat pada hari berikutnya. Jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.
- Terapkan pola makan sehat selama menjalani pengobatan dengan alendronate agar kebutuhan vitamin D dan kalsium bisa terpenuhi dengan baik. Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan suplemen vitamin D atau kalsium selama pengobatan.
- Simpan alendronate dalam wadah tertutup di ruangan bersuhu sejuk. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang panas atau lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Alendronate dengan Obat Lain
Berikut adalah efek interaksi antarobat yang dapat terjadi apabila alendronate digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya luka atau iritasi pada saluran pencernaan jika digunakan dengan deferasirox, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain
- Penurunan kadar kalsium di dalam darah (hipokalsemia) jika digunakan dengan etelcalcetide
- Penurunan penyerapan alendronate di dalam tubuh jika digunakan dengan antasida atau suplemen kalsium
Efek Samping dan Bahaya Alendronate
Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi alendronate adalah:
- Konstipasi atau justru malah diare
- Kembung atau sakit perut
- Mual
- Pusing atau sakit kepala
- Kantuk, tubuh terasa lelah
- Nyeri tulang, nyeri otot, atau nyeri sendi
Lakukan pemerikaan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau justru semakin memburuk. Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Osteonekrosis tulang rahang, yang bisa ditandai dengan gejala berupa gigi tanggal dan nyeri atau bengkak pada rahang
- Rendahnya kadar kalisum (hipokalsemia), yang bisa ditandai dengan gejala berupa kaku otot, dan kesemutan atau rasa seperti tertusuk-tusuk jarum di sekitar mulut, jari tangan, atau jari kaki
- Gejala iritasi atau luka di kerongkongan, antara lain panas seperti terbakar di dada (heartburn), sulit menelan
- Perdarahan saluran cerna, yang gejalanya meliputi muntah darah, muntah dengan muntahan seperti ampas kopi, BAB berdarah, atau tinja berwarna hitam
- Nyeri pada otot, tulang, atau sendi yang sangat berat