Alergi cuaca adalah kondisi ketika tubuh bereaksi terhadap perubahan cuaca, seperti suhu, kelembapan, atau tekanan udara. Meski tidak selalu berbahaya, alergi akibat cuaca dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat agar keluhan alergi dapat teratasi.
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau ditandai dengan cuaca panas dan kering yang ekstrem, sedangkan musim hujan membuat suhu menjadi lebih dingin dan kelembapan udara meningkat.
Perubahan suhu ekstrem inilah yang dapat memicu alergi cuaca, baik alergi panas maupun alergi dingin, bagi sebagian orang.
Penyebab dan Gejala Alergi Cuaca
Alergi cuaca dapat disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi secara berlebihan terhadap perubahan suhu. Ketika cuaca berubah, tubuh dapat merespons seolah-olah ada ancaman dan melepaskan histamin, meski sebenarnya tidak ada alergen.
Faktor lingkungan, seperti serbuk sari, debu, jamur, atau polutan di udara, yang muncul atau meningkat jumlahnya ketika cuaca berganti juga dapat memicu reaksi alergi. Selain itu, alergi cuaca, terutama alergi dingin, lebih berisiko dialami oleh penderita kelainan darah, sifilis, dan kanker.
Gejala alergi cuaca panas maupun dingin pada setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung respons tubuh masing-masing orang. Gejala yang muncul bisa bersifat ringan atau berat, tergantung seberapa sensitif tubuh terhadap perubahan cuaca.
Secara umum, alergi cuaca dapat menimbulkan gejala berikut ini:
- Biduran
- Pilek atau hidung tersumbat
- Mata gatal dan berair
- Bersin
- Batuk
Beberapa orang juga mungkin dapat mengalami gejala alergi cuaca lainnya, seperti demam, sakit kepala, nyeri sendi, kelelahan, diare, atau kram perut.
Pada kondisi yang berat, alergi cuaca bisa menyebabkan komplikasi serius yang disebut anafilaksis. Kondisi ini ditandai dengan lidah dan bibir bengkak, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, sulit bernapas, jantung berdebar, mengi, bahkan pingsan.
Cara Mengatasi dan Mencegah Alergi Cuaca
Cara mengatasi alergi cuaca yang utama adalah menghindari pencetusnya. Jika Anda memiliki alergi cuaca dingin, sebaiknya hindari bepergian ke daerah bersuhu rendah atau pegunungan. Begitu pun sebaliknya, bila Anda memiliki alergi cuaca panas, hindarilah daerah yang memiliki suhu tinggi atau kondisi yang sangat panas.
Selain itu, ada beberapa tips lain yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi alergi cuaca sekaligus mencegahnya, yaitu:
1. Gunakan pakaian yang tepat
Jika Anda memiliki alergi terhadap cuaca panas, gunakanlah pakaian berbahan katun atau bahan lain yang mudah menyerap keringat. Dengan begitu, kulit dapat tetap kering atau terjaga kelembapannya. Hal ini pun membantu mengurangi risiko iritasi atau ruam yang disebabkan oleh keringat berlebih.
Sementara itu, gunakan pakaian hangat, seperti jaket, sweater, atau kardigan, khususnya saat keluar rumah, bila Anda alergi terhadap cuaca dingin. Pakaian yang tebal dapat melindungi kulit dari suhu dingin dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.
2. Jaga kebersihan rumah
Rutin membersihkan rumah dan mengganti seprai dapat membantu mengurangi debu, tungau, jamur, dan serbuk sari, yang dapat memperburuk gejala alergi cuaca. Jaga kelembapan udara dengan menggunakan dehumidifier, terutama selama musim hujan, juga dapat mencegah pertumbuhan jamur yang bisa memicu alergi.
3. Ketahui waktu yang tepat untuk beraktivitas
Bila memungkinkan, hindari aktivitas di siang hari saat cuaca sedang panas. Anda bisa memilih waktu untuk keluar rumah atau berolahraga saat pagi dan sore hari karena di waktu tersebut suhu udara lebih rendah. Pastikan juga untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
Sebaliknya, jika Anda memiliki alergi terhadap cuaca dingin, disarankan untuk menghindari keluar rumah saat suhu udara sangat rendah. Jika harus keluar, pastikan Anda mengenakan pakaian yang cukup hangat untuk melindungi kulit dari paparan dingin.
4. Mandi dengan air dingin atau hangat
Mandi dengan air dingin atau menggunakan kompres dingin di area kulit yang mengalami reaksi alergi panas dapat menenangkan kulit dan mengurangi gatal. Sementara itu, mandilah dengan air hangat untuk menjaga kulit tetap hangat dan mencegah reaksi alergi akibat cuaca dingin.
5. Konsumsi obat alergi
Konsumsi obat alergi, seperti antihistamin, dapat membantu mengurangi reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap pemicu alergi dan meredakan gejala yang muncul. Dekongestan juga mungkin dapat dikonsumsi untuk meringankan gejala batuk pilek akibat alergi cuaca.
Jika Anda mengalami gejala alergi cuaca seperti yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Penanganan yang tepat dapat membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Anda juga dianjurkan memeriksakan diri ke dokter apabila gejalanya tidak kunjung membaik.