Alfuzosin adalah obat untuk meredakan gejala pembesaran kelenjar prostat jinak, seperti sulit berkemih, rasa tidak tuntas setelah berkemih, sering buang air kecil terutama pada malam hari, atau aliran urine yang terasa tersendat-sendat.
Alfuzosin termasuk ke dalam golongan obat penghambat alfa (alpha-blockers). Obat ini bekerja dengan melemaskan kelenjar prostat dan otot kandung kemih sehingga aliran urine lebih lancar dan keluhan mereda. Meski begitu, obat ini tidak bisa mengecilkan ukuran kelenjar prostat atau menyembuhkan benign prostate hyperplasia (BPH).
Alfuzosin bisa menyebabkan penurunan tekanan darah, tetapi obat ini bukan pilihan utama untuk mengatasi hipertensi.
Merek dagang alfuzosin: Xatral XL
Apa Itu Alfuzosin
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat alfa (alpha-blockers) |
Manfaat | Meredakan gejala pembesaran kelenjar prostat jinak atau benign prostate hyperplasia (BPH) |
Dikonsumsi oleh | Pria dewasa ≥18 tahun |
Alfuzosin untuk ibu hamil dan menyusui | Alfuzosin hanya diperuntukkan bagi pasien pria. Wanita tidak boleh mengonsumsi obat ini. |
Bentuk obat | Tablet lepas lambat |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Alfuzosin
Alfuzosin hanya diperuntukkan bagi pria dewasa sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh wanita atau anak usia di bawah 18 tahun. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan alfuzosin adalah:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Alfuzosin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami penyakit hati yang berat. Alfuzosin sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan kondisi ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah menderita penyakit liver, kanker prostat, penyakit ginjal, katarak, atau penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hipertensi, hipotensi, angina, atau gagal jantung.
- Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga pernah menderita gangguan irama jantung (aritmia), kelainan hasil tes EKG, maupun henti jantung mendadak, terutama pada usia muda.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi alfuzosin jika berencana menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi atau operasi katarak.
- Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan Alfuzosin. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat tertentu, termasuk obat antihipertensi. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi alfuzosin.
Dosis dan Aturan Pakai Alfuzosin
Dosis dan lama penggunaan alfuzosin akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien. Secara umum, dosis alfuzosin tablet lepas lambat untuk mengobati pembesaran kelenjar prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) untuk orang dewasa adalah 10 mg, 1 kali sehari, dikonsumsi sebelum tidur.
Untuk lansia yang mengalami retensi urine akut akibat pembesaran prostat jinak, dosisnya 10 mg, 1 kali sehari, dikonsumsi selama 3–4 hari dimulai dari hari pertama pemasangan kateter urine.
Cara Mengonsumsi Alfuzosin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan obat sebelum mengonsumsi alfuzosin. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut ini adalah cara mengonsumsi alfuzosin dengan benar:
- Minumlah alfuzosin pada waktu makan atau segera setelah makan. Jangan mengonsumsi alfuzosin sebelum makan atau saat perut kosong.
- Telan tablet alfuzosin secara utuh, tanpa dibelah, digerus, atau dikunyah terlebih dahulu.
- Konsumsilah alfuzosin secara rutin pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
- Hindari berdiri terlalu lama dan pastikan untuk berdiri secara perlahan, setelah minum obat ini. Penggunaan alfuzosin dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah rendah (hipotensi), yang ditandai dengan pusing atau bahkan pingsan.
- Lakukan kontrol sesuai jadwal yang telah diberikan dokter selama mengonsumsi alfuzosin, agar kondisi Anda bisa terpantau.
- Simpan alfuzosin dalam wadah tertutup di ruangan bersuhu sejuk. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang panas atau lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Alfuzosin dengan Obat Lain
Beberapa efek interaksi antarobat yang dapat terjadi jika alfuzosin digunakan bersama obat-obatan tertentu adalah:
- Peningkatan kadar alfuzosin di dalam darah yang bisa menyebabkan turunnya tekanan darah yang drastis jika digunakan dengan clarithromycin, erythromycin, ketoconazole, itraconazole, atau ritonavir
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan dengan sildenafil, tadalafil, tamsulosin, atau obat antihipertensi, termasuk nitrat
- Peningkatan risiko terjadinya denyut jantung tidak teratur jika digunakan dengan amiodarone, haloperidol, atau methadone
Agar aman, pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat lain bersama alfuzosin.
Efek Samping dan Bahaya Alfuzosin
Efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi alfuzosin adalah pusing, sakit kepala, lelah, hidung tersumbat atau malah meler.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak membaik atau makin parah. Segera cari pertolongan medis bila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Nyeri dada, denyut jantung cepat atau tidak teratur
- Nyeri perut bagian atas, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, tinja berwarna seperti tanah liat, kulit atau mata menguning
- Pusing yang sangat berat sampai merasa ingin pingsan
- Ereksi penis berkepanjangan dan terasa nyeri