Apa Itu Obat Epilepsi?
Obat epilepsi digunakan untuk mencegah dan meredakan kejang akibat epilepsi. Obat ini umumnya bekerja dengan cara mengendalikan aktivitas listrik berlebihan di otak sehingga kejang yang disebabkan oleh epilepsi bisa mereda.
Penggunaan obat epilepsi perlu diimbangi dengan pola hidup sehat, seperti mengelola stres dengan baik, beristirahat dan tidur yang cukup, serta tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Dengan begitu, gejala-gejala epilepsi bisa terkendali.
Obat epilepsi hanya bisa dibeli di apotek setelah berkonsultasi dengan dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau sirop.
Kapan Obat Epilepsi Digunakan?
Obat epilepsi digunakan untuk mengatasi dan mencegah gejala-gejala berikut:
- Kejang di seluruh tubuh
- Kejang pada kaki atau tangan saja
- Kejang dengan bentuk gerakan tertentu yang berulang, seperti gerakan mengayuh sepeda
- Kejang lena, yang berupa kehilangan kesadaran untuk sementara
- Gangguan berbicara atau memahami perkataan
Apa yang Harus Diketahui sebelum Menggunakan Obat Epilepsi?
- Jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan dalam suatu produk obat epilepsi, jangan gunakan produk tersebut. Anda bisa memilih produk lain yang kandungannya berbeda tetapi menawarkan manfaat serupa.
- Jika Anda menderita penyakit ginjal, penyakit jantung, diabetes, atau penyakit liver, diskusikan dengan dokter sebelum minum obat epilepsi.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan obat epilepsi. Obat epilepsi dapat menyebabkan kantuk atau pusing.
- Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk suplemen atau herbal, konsultasikan dengan dokter sebelum minum obat epilepsi. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko terjadinya interaksi dengan obat epilepsi.
- Jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui, tanyakan kepada dokter sebelum minum obat apa pun, termasuk produk herbal dan suplemen.
- Penggunaan obat epilepsi harus sesuai aturan pakai dan dosis yang ditentukan oleh dokter. Jangan minum obat epilepsi yang sudah lewat tanggal kedaluwarsa.
- Simpan obat epilepsi di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari, atau sesuai petunjuk pada kemasan produk.
- Perlu diingat bahwa bahwa obat epilepsi bentuk sirop tidak boleh dikonsumsi lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.
Apa Efek Samping dari Obat Epilepsi?
Kebanyakan obat epilepsi jarang menyebabkan efek samping jika diminum sesuai aturan pakai. Namun, Anda tetap perlu mewaspadai efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi obat ini, seperti:
- Sakit kepala
- Mual
- Pusing
- Kantuk
- Penglihatan kabur
Kapan Harus ke Dokter?
Dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ke dokter jika:
- Kejang masih sering kambuh atau malah makin sering kambuh meski sudah mengonsumsi obat epilepsi secara rutin
- Timbul efek samping yang tidak segera membaik atau malah memberat
- Muncul gejala perubahan yang tiba-tiba pada suasana hati maupun perilaku, cemas yang berlebihan, atau sulit tidur
- Konsumsi obat epilepsi menyebabkan efek samping atau reaksi alergi berat, seperti sulit bernapas, wajah membengkak, ruam dan gatal di seluruh tubuh, atau pusing berat