Apa Itu Obat Tidur?
Obat tidur bermanfaat untuk membantu penggunanya agar lebih mudah tertidur atau tidak sering terbangun pada malam hari. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi aktivitas saraf otak sehingga kantuk muncul, memberikan efek rileks, dan membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
Agar mendapatkan kualitas tidur yang baik, penggunaan obat tidur bisa diimbangi dengan membiasakan bangun tidur pada waktu yang sama setiap harinya, berolahraga secara rutin, membatasi konsumsi kafein pada sore hari, serta menghindari kebiasaan makan berat sebelum tidur.
Obat tidur umumnya dapat diperoleh setelah berkonsultasi dengan dokter, tetapi tidak untuk digunakan dalam jangka panjang. Namun, ada juga beberapa obat tidur yang terbuat dari bahan herbal yang bisa dibeli di apotek. Obat ini biasanya tersedia dalam kemasan kaplet, tablet, atau kapsul.
Kapan Obat Tidur Digunakan?
Obat tidur digunakan untuk menangani keluhan atau kondisi berikut:
- Sulit tidur pada malam hari
- Sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk tidur kembali
- Sulit tidur akibat jet lag atau kerja shift
- Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome)
- Perilaku yang tidak normal ketika sedang tidur, misalnya tidur sambil berjalan atau berbicara
Apa yang Harus Diketahui sebelum Mengonsumsi Obat Tidur?
- Jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan suatu produk obat tidur, hindari penggunaan produk tersebut. Anda bisa memilih obat lain dengan kandungan berbeda tetapi dapat memberikan manfaat serupa.
- Jika Anda memiliki kondisi tertentu, seperti penyakit jantung, tekanan darah rendah, penyakit ginjal, atau kejang, berdiskusilah dengan dokter sebelum minum obat tidur.
- Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan obat tidur. Hal ini karena obat tidur biasanya mulai bekerja sekitar 20–30 menit setelah dikonsumsi.
- Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin, termasuk suplemen atau produk herbal, konsultasikan dengan dokter sebelum minum obat tidur. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko terjadinya interaksi antarobat.
- Jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, tanyakan kepada dokter sebelum minum obat apa pun, termasuk produk herbal dan suplemen.
- Konsumsilah obat tidur sesuai aturan pakai dan dosis yang tercantum pada kemasan produk.
- Simpanlah obat tidur di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari, atau sesuai petunjuk pada kemasan produk.
- Jangan minum obat tidur yang sudah lewat dari tanggal kedaluwarsa.
Apa Efek Samping dari Obat Tidur?
Obat tidur umumnya aman jika digunakan sesuai dengan aturan pakai. Namun, Anda tetap perlu mewaspadai efek samping yang mungkin muncul akibat minum obat ini, seperti:
- Sembelit atau malah diare
- Mulut kering
- Lemah otot
- Mual
- Pusing atau sakit kepala
- Kantuk yang berkepanjangan
Kapan Harus ke Dokter?
Anda dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ke dokter jika:
- Keluhan sulit tidur tidak kunjung membaik atau bertambah parah meski telah menggunakan obat tidur sesuai aturan pakai
- Gangguan tidur terjadi selama lebih dari 2 minggu
- Efek samping yang muncul tidak segera membaik atau malah memberat
- Timbul reaksi alergi yang berat setelah menggunakan obat tidur, misalnya sulit bernapas, wajah bengkak, gatal di seluruh tubuh, atau pusing berat seperti akan pingsan