Aprovel 150 Mg 14 Tablet
Rp302.107
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Aprovel 150 mg 14 Tablet bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi.
Aprovel 150 mg 14 Tablet mengandung zat aktif irbesartan. Obat ini bekerja dengan cara menghambat efek angiotensin II yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Dengan begitu, pembuluh darah dapat melebar, aliran darah lebih lancar, dan tekanan darah turun.
Selain mengatasi hipertensi, obat ini juga bisa digunakan untuk pengobatan hipertensi pada penderita diabetes tipe 2 yang mengalami penurunan fungsi ginjal (nefropati diabetik).
Golongan
Obat resep
Kategori
Angiotensin II receptor blocker (ARB)
Komposisi
Irbesartan
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Irbesartan yang terkandung dalam Aprovel 150 mg 14 Tablet belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat
Tablet salut selaput
Kemasan
1 Blister @ 14 Tablet salut selaput
Pabrik/Manufaktur
Aventis Pharma/Sanofi Winthrop Industrie
No. BPOM
DKI1077402717B1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Aprovel 150 mg 14 Tablet bila Anda alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, diabetes, penyakit hati, gagal jantung, atau dehidrasi.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita diabetes dan juga sedang menjalani pengobatan dengan aliskiren atau obat golongan ACE inhibitor. Irbesartan yang terkandung di dalam Aprovel 150 mg 14 Tablet tidak boleh digunakan bersama obat-obat tersebut.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan selama menggunakan obat yang mengandung irbesartan, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, produk herbal, atau suplemen tertentu, terutama suplemen yang mengandung kalium.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Aprovel 150 mg 14 Tablet
Tujuan: Mengatasi hipertensi
Dosisnya 150 mg, sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg per hari.
Tujuan: Mengobati hipertensi pada penderita nefropati diabetik
Dosisnya adalah 300 mg, sekali sehari.
Cara Mengonsumsi Aprovel 150 mg 14 Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan Aprovel 150 mg 14 Tablet sebelum mengonsumsinya.
Aprovel 150 mg 14 Tablet dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan tablet secara utuh dengan segelas air putih. Jangan mengunyah, membelah, atau menghancurkan teblat, karena dapat memengaruhi efektivitas obat.
Interaksi Aprovel 150 mg 14 Tablet dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika irbesartan dalam Aprovel 150 mg 14 Tablet digunakan bersamaan dengan obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan dengan suplemen kalium atau obat diuretik hemat kalium, seperti amiloride, triamterene, atau spironolactone
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan fungsi ginjal, hiperkalemia, dan hipotensi jika digunakan bersama aliskiren atau ACE inhibitor pada pasien diabetes dan gagal ginjal
- Peningkatan kadar lithium dalam darah, sehingga meningkatkan risiko overdosis lithium
- Penurunan efektivitas irbesartan dan peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan dengan NSAID, seperti ibuprofen dan aspirin
Efek Samping dan Bahaya Aprovel 150 mg 14 Tablet
Efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi irbesartan yang terkandung di dalam Aprovel 150 mg 14 Tablet adalah:
- Pusing
- Diare
- Nyeri otot
- Sakit perut atau rasa panas di dada (heartburn)
- Rasa lelah
Konsultasikan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, atau mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
- Hiperkalemia, yang bisa ditandai dengan mual, muntah-muntah, kesemutan, nyeri dada, atau jantung berdebar
- Hipotensi ortostatik, yang bisa ditandai dengan pusing saat berubah posisi dari berbaring ke berdiri
- Rhabdomyolysis, yang bisa ditandai denga nyeri otot, otot lemah, urine berwarna kemerahan atau kecoklatan
- Angioedema, yang bisa ditandai dengan bengkak di kulit, bibir, lidah, atau sulit bernapas
- Detak jantung tidak teratur