Aptor 100 Mg 10 Tablet
Rp16.500
Per STRIP
Deskripsi
Aptor 100 mg bermanfaat untuk mencegah penggumpalan darah pada seseorang yang menderita penyakit jantung dan pembuluh darah.
Aptor mengandung asam asetisalisilat atau aspirin yang dapat menghambat platelet atau trombosit untuk menempel dengan satu sama lain, sehingga mencegah terjadinya penggumpalan darah. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya stroke atau serangan jantung pada orang yang berisiko tinggi mengalaminya.
Golongan
Obat resep
Kategori
Antiplatelet
Komposisi
Acetylsalicylic acid (aspirin) 100 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Aspirin di dalam Aptor 100 mg dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat
Tablet
Kemasan
Strip @ 10 tablet
Pabrik/Manufaktur
Nicholas Laboratories Indonesia
No. BPOM
DKL9417805715A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan menggunakan Aptor 100 mg jika Anda alergi terhadap aspirin.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita asma, perdarahan saluran pencernaan, atau gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau rendahnya kadar vitamin K.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit liver, penyakit ginjal, tukak lambung, sakit maag, penyakit asam urat, hipertensi, polip hidung, atau penyakit jantung, termasuk gagal jantung.
- Konsultasikan ke dokter mengenai kemungkinan interaksi obat jika Anda akan menggunakan Aptor 100 mg bersamaan dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping yang lebih serius setelah mengonsumsi Aptor 100 mg.
Dosis dan Aturan Pakai Aptor 100 mg
Tujuan: Mencegah terulangnya stroke, angina pektoris, atau serangan jantung pada pasien yang sudah mengalaminya
- Dosisnya 150-300 mg
Tujuan: Mencegah penyakit kardiovaskular pada pasien dengan risiko tinggi, misalnya pasien dengan kolesterol tinggi atau obesitas
- Untuk pencegahan jangka panjang, dosisnya 75-150 mg sekali sehari. Untuk pencegahan jangka pendek, dosisnya 150-300 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Aptor 100 mg dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Aptor 100 mg. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Aptor 100 mg dikonsumsi sesudah makan dan diminum dengan air putih. Konsumsi obat dalam keadaan utuh, jangan digigit atau dikunyah.
Jangan langsung berbaring setelah minum obat. Tunggu hingga 10 menit, agar tidak sakit perut. Usahakan untuk mengonsumsi Aptor 100 mg pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan lebih efektif.
Interaksi Aptor 100 mg dengan Obat Lain
Aspirin yang tedapat di dalam obat ini dapat menimbulkan interaksi antarobat jika digunakan dengan obat lain. Interaksi tersebut, yaitu:
- Penurunan efek probenecid atau sulfinpyrazone
- Penurunan kadar phenytoin, lithium, digoxin, atau valproat dalam darah
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan atau luka pada saluran pencernaan jika digunakan dengan kortikosteroid atau OAINS lain, seperti ibuprofen
- Peningkatan risiko kerusakan sel darah jika digunakan bersamaan dengan methotrexate
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersamaan dengan obat pengencer darah yang lain, seperti heparin, warfarin, phenindione, clopidogrel, atau dipyridamole
- Peningkatan risiko terjadinya asidosis dan kerusakan pada sistem saraf pusat jika digunakan bersamaan dengan acetazolamide
- Peningkatan risiko terjadinya gula darah rendah (hipoglikemia) jika digunakan dengan obat golongan sulfonilurea
Efek samping dan Bahaya Aptor 100 mg
Aptor 100 mg dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit perut atau rasa panas di dada. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau semakin memburuk.
Anda harus segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius seperti:
- Mudah memar atau mimisan yang semakin lama berhenti
- Penyakit kuning, urine berwarna gelap, atau lelah yang tidak biasa
- Perdarahan saluran pencernaan yang bisa ditandai dengan sakit perut yang sangat berat, muntah berwarna hitam, atau BAB berdarah
- Jarang berkemih atau jumlah urine yang keluar sangat sedikit
- Hilang nafsu makan