Blastofen 25 mg 10 Tablet
Rp76.665
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Blastofen 25 mg Tablet untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, akibat kondisi tertentu, seperti terkilir, sakit gigi, atau nyeri haid.
Blastofen 25 mg Tablet mengandung dexketoprofen yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat di dalam tubuh yang menyebabkan timbulnya gejala peradangan. Dengan dihambatnya produksi prostaglandin, maka gejala peradangan, seperti nyeri dan bengkak dapat mereda.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat antiradang
Komposisi
Dexketoprofen 25 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Pada trimester 1 dan 2 kehamilan
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Pada trimester 3 dan menjelang persalinan
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan dexketoprofen berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Dexketoprofen yang terkandung di dalam Blastofen 25 mg Tablet belum diketahui terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Bentuk Obat
Tablet
Kemasan
Blister @ 10 tablet
Pabrik/Manufaktur
Pharos Indonesia
No. BPOM
DKL1721646817A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Blastofen 25 mg Tablet jika Anda alergi terhadap obat ini atau obat OAINS lain, seperti ketoprofen.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita peradangan pada lapisan kerongkongan (esofagitis), peradangan dinding lambung (gastritis), atau tukak lambung.
- Jangan mengonsumsi Blastofen 25 mg Tablet jika Anda menderita asma, bronkospasme, rinitis akut, polip hidung, dispepsia kronis, gagal jantung berat, disfungsi ginjal sedang sampai berat, atau gangguan fungsi hati berat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk produk herbal atau suplemen tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Blastofen 25 mg Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Blastofen 25 mg Tablet
- Dewasa: 12,5 mg setiap 4–6 jam atau 25 mg setiap 8 jam. Dosis maksimal sebanyak 75 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Blastofen 25 mg Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada pada kemasan Blastofen 25 mg Tablet sebelum mengonsumsinya. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Konsumsi Blastofen 25 mg Tablet saat perut kosong atau setidaknya 30 menit sebelum makan, karena akan menambah efektivitas obat. Jika Anda punya riwayat sakit maag, konsumsi obat ini setelah makan.
Simpan Blastofen 25 mg Tablet di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Blastofen 25 mg Tablet dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah efek interaksi yang bisa terjadi jika kandungan dexketoprofen di dalam Blastofen 25 mg Tablet digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan efek toksik dari lithium, methotrexate, hydantoin, atau sulfonamida
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin, tacrolimus, atau ACE inhibitor
- Penurunan efektivitas obat diuretik atau obat antihipertensi
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran pencernaan jika digunakan dengan OAINS, aspirin, obat trombolitik, kortikosteroid, antiplatelet, atau antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan konsentrasi dexketoprofen di dalam darah jika digunakan dengan probenecid
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan sulfonilurea
Efek Samping dan Bahaya Blastofen 25 mg Tablet
Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi Blastofen 25 mg Tablet adalah mual, muntah, diare, dan nyeri ulu hati.
Periksakan diri ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau makin memburuk. Hentikan konsumsi obat ini dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, atau efek samping serius, seperti tinja berdarah atau berwarna hitam, kesulitan bernapas, nyeri perut yang parah, atau muntah darah.