Boost Optimum Vanilla 400 gr
Rp180.642
Per KALENG
Deskripsi
Golongan
Non Obat
Boost Optimum Vanilla Can 400 gr adalah susu yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi, terutama pada masa pemulihan.
Boost Optimum Vanila Can 400 gr memiliki kandungan whey protein, sumber serat pangan oligofruktosa dan inulin, dan dilengkapi dengan 26 vitamin dan mineral. Susu ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi ketika asupan dari pola makan sehari-hari tidak cukup memenuhinya.
Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang cenderung melewatkan makan, sedang dalam masa pemulihan, menderita anoreksia atau malnutrisi, atau lanjut usia. Selain itu Boost Optimum Vanila Can 400 gr juga dapat membantu menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan saluran cerna.
Golongan
Consumer goods
Kategori
Susu
Komposisi
Maltodekstrin, protein susu (whey, kasein), campuran minyak nabati (mengandung antioksidan askorbil palmitat), gula, oligofruktosa, 7 mineral dan premiks mineral, inulin, pengemulsi lesitin kedelai, perisa sintetik vanila, pengatur keasaman, premiks vitamin, lactobacillus paracasei ncc2461, l-karnitin, dan pemanis buatan asesulfam-k
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Kategori N: Belum dikategorikan.
Umumnya, susu Boost Optimum Vanila Can 400 gr aman untuk diminum ibu hamil dan ibu menyusui. Namun jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Bentuk
Bubuk
Kemasan
Kaleng, 400 gr
Pabrik/Manufaktur
PT Nestle Indonesia - Nestle Suisse SA, Switzerland
No. BPOM
ML 562512021040
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Boost Optimum Vanila Can 400 gr jika Anda alergi terhadap kandungan dalam produk ini.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Boost Optimum Vanila Can 400 gr jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, diabetes, atau penyakit kronis lainnya.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda akan mengonsumsi Boost Optimum Vanila Can 400 gr bersama obat, suplemen, atau produk herbal lain.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi Boost Optimum Vanila Can 400 gr.
Dosis dan Aturan Pakai Boost Optimum Vanila Can 400 gr
- 2 gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.
Cara Mengonsumsi Boost Optimum Vanila Can 400 gr dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter dan baca petunjuk penggunaan pada kaleng sebelum menyiapkan segelas Boost Optimum Vanila Can 400 gr. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyiapkan minuman ini.
Masukkan 230 ml air dengan suhu kurang lebih 45°C ke dalam gelas. Tambahkan 7 sendok takar atau 55 gram bubuk Boost Optimum Vanila Can 400 gr ke dalam air. Aduk hingga tercampur dengan baik.
Produk yang sudah diseduh harus segera dikonsumsi dalam 4 jam jika disimpan dalam suhu ruangan atau maksimal 24 jam jika disimpan di kulkas.
Jangan lupa menutup kaleng Boost Optimum Vanila Can 400 gr setiap sesudah digunakan. Setelah membuka kaleng Boost Optimum Vanila Can 400 gr untuk pertama kali, habiskan isinya dalam waktu 1 bulan.
Interaksi Boost Optimum Vanila Can 400 gr dengan Obat Lain
Kandungan whey protein dalam Boost Optimum Vanila Can 400 gr bisa menimbulkan efek interaksi jika dikonsumsi bersama obat tertentu, seperti:
- Penurunan penyerapan dan efektivitas levodopa
- Penurunan efektivitas antibiotik quinolone, seperti ciprofloxacin dan levofloxacin; antibiotik tetrasiklin, seperti doxycycline dan minocycline; dan bisfosfonat
Untuk menghindari interaksi ini, konsumsi obat 2 jam sebelum atau 6 jam setelah mengonsumsi Boost Optimum Vanila Can 400 gr.
Efek Samping dan Bahaya Boost Optimum Vanila Can 400 gr
Jika digunakan sesuai aturan pakai, produk ini jarang menimbulkan efek samping. Namun, mengonsumsi whey protein secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping, seperti:
- Frekuensi buang air besar bertambah
- Jerawat
- Mual
- Rasa haus
- Perut kembung
- Selera makan berkurang
- Kelelahan
- Sakit kepala
Hubungi dokter jika efek samping tersebut semakin memburuk atau tidak kunjung membaik. Hentikan penggunaan Boost Optimum Vanila Can 400 gr dan lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami reaksi alergi yang bisa ditandai dengan ruam kulit, bengkak pada kelopak mata atau bibir, atau sesak napas.