Brilinta 90 mg 14 Tablet
Rp376.433
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Brilinta 90 mg Tablet bermanfaat untuk mengobati dan menurunkan risiko terjadinya serangan jantung atau stroke ulang pada orang yang pernah mengalaminya.
Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah penggumpalan darah pada pasien yang sudah menjalani prosedur pemasangan ring atau stent jantung dan mencegah terjadinya stroke pada pasien dengan stroke ringan (transient ischemic attack).
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat antiplatelet
Komposisi
Ticagrelor 90 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Belum diketahui apakah kandungan ticagrelor falam obat ini bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Jika Anda sedang menyusui, jangan mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk Obat
Tablet
Kemasan
Blister @ 14 Tablet Salut Selaput
Pabrik/Manufaktur
Astrazeneca Indonesia
No. BPOM
DKI1635301117A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Brilinta 90 mg Tablet jika Anda alergi terhadap ticagrelor.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau baru saja mengalami perdarahan, misalnya perdarahan saluran pencernaan akibat tukak lambung, atau perdarahan di otak akibat cedera kepala.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita stroke, penyakit jantung, penyakit asam urat, tukak lambung, polip usus, penyakit liver, gangguan irama jantung, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau gangguan pembekuan darah, termasuk hemofilia.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan ticagrelor jika direncanakan menjalani tindakan medis tertentu atau operasi, termasuk operasi gigi.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Brilinta 90 mg Tablet, terutama jika sedang digunakan bersama aspirin, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi Brilinta 90 mg Tablet karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera laporkan ke dokter jika muncul reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Brilinta 90 mg Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Brilinta 90 mg Tablet
Tujuan: Mengobati serangan jantung dan angina pektoris
- Dosis awal 180 mg, diikuti dengan dosis rumatan 90 mg, 2 kali sehari, selama 1 tahun. Pengobatan dilanjutkan dengan dosis 60 mg, 2 kali sehari pada tahun berikutnya.
Tujuan: Mencegah serangan ulang pada pasien dengan riwayat sindrom koroner akut
- Dosisnya 60 mg, 2 kali sehari. Penggunaan obat biasanya akan dikombinasikan dengan aspirin.
Tujuan: Mencegah stroke pada pasien dengan transient ischaemic attack (TIA)
- Dosis awal 180 mg, diikuti dengan dosis rumatan 90 mg, 2 kali sehari, dikonsumsi selama 30 hari.
Cara Menggunakan Brilinta 90 mg Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumi Brilinta 90 mg Tablet. Jangan mengurangi atau menambah dosis, atau mengonsumsi obat lebih sering dari yang dianjurkan dokter.
Jika dianjurkan oleh dokter untuk dikonsumsi bersama obat aspirin, ikuti dosis yang dianjurkan dokter. Jangan menambah dosis aspirin yang diberikan dokter, karena dapat menurunkan efektivitas Brilinta 90 mg Tablet.
Brilinta 90 mg Tablet boleh dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dengan segelar air putih.
Bagi pasien yang kesulitan menelan, tablet dapat digerus atau dihancurkan terlebih dahulu hingga menjadi serbuk halus, lalu dicampur dalam setengah gelas air. Isi gelas tersebut dengan setengah gelas air lagi, kemudian minum.
Konsumsi Brilinta 90 mg Tablet pada waktu yang sama setiap harinya agar efeknya maksimal. Jika lupa mengonsumsi obat, tunggu sampai jadwal konsumsi berikutnya. Jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.
Habiskan dosis yang telah diberikan dokter meski kondisi sudah membaik. Jangan menghentikan pengobatan tanpa izin dokter, karena dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan serangan jantung.
Penggunaan Brilinta 90 mg Tablet bisa meningkatkan risiko terjadinya mudah memar, mimisan, atau perdarahan lain. Untuk mencegah terjadinya kondisi-kondisi tersebut, sebisa mungkin hindari melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan risiko terjadinya benturan atau cedera.
Jika Anda mengonsumsi Brilinta 90 mg Tablet bersama aspirin, hindari konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid lain, seperti ibuprofen atau naproxen, karena bisa meningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna.
Interaksi Brilinta 90 mg Tablet dengan Obat Lain
Kandungan ticagrelor di dalam Brilinta 90 mg Tablet dapat menimbulkan interaksi antarobat jika digunakann bersama obat lain, di antaranya:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat antikoagulan
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping ticagrelor jika digunakan dengan clarithromycin, ketoconazole, atau ritonavir
- Peningkatan kadar simvastatin, lovastatin, atau digoxin, di dalam darah
- Penurunan efektivitas obat ticagrelor dan peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama aspirin dosis tinggi (lebih dari 100 mg)
- Penurunan efektivitas ticagrelor jika digunakan bersama carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, atau rifampicin
Efek Samping dan Bahaya Brilinta 90 mg Tablet
Kandungan ticagrelor di dalam Brilinta 90 mg Tablet dapat menimbulkan sejumlah efek samping, di antaranya:
- Sesak napas ringan
- Mual
- Pusing atau sakit kepala
- Mimisan
- Peningkatan kadar asam urat (hiperurisemia)
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau justru semakin memburuk. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti mimisan yang sulit berhenti, kencing berdarah, batuk darah, muntah darah, BAB berdarah, nyeri dada, denyut jantung cepat, lambat, atau tidak teratur, atau pingsan.