Cataflam Dispersible 50 Mg 10 Tablet
Rp91.242
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Cataflam D Tablet Dispersible bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan.
Cataflam D Tablet Dispersible bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu reaksi peradangan dalam tubuh. Dengan begitu, rasa sakit dan tanda-tanda peradangan akan berkurang.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat antiinflamasi
Komposisi
Natrium diclofenac 50 mg
Digunakan oleh
Dewasa
Kategori C: Bila usia kehamilan masih di bawah 30 minggu, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Kategori D: Bila usia kehamilan sama dengan atau lebih dari 30 minggu, ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia.
Namun, besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Kandungan diclofenac dalam Cataflam D Tablet Dispersible dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Bentuk obat
Tablet salut gula
Kemasan
blister @ 10 tablet
Pabrik/Manufaktur
Novartis
No. BPOM
DKL9930408316B1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan menggunakan Cataflam D Tablet Dispersible jika memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat dengan kandungan diclofenac.
- Jangan menggunakan obat ini pada akhir masa kehamilan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penutupan prematur dari ductus arteriosus, gangguan ginjal, dan gangguan pembekuan darah pada janin.
- Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin.
- Diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan Cataflam D Tablet Dispersible, terutama bila memiliki alergi terhadap obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
- Beri tahu dokter sebelum mengonsumsi Cataflam D Tablet Dispersible jika menderita gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan pembekuan darah, penyakit jantung, hipertensi, stroke, tukak lambung, radang usus, atau asma.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, dan obat herbal.
- Harap berhati-jati karena kandungan diclofenac dalam Cataflam D Tablet Dispersible dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran pencernaan, terutama pada orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol, obat kortikosteroid, obat pengencer darah, dan lansia.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Cataflam D Tablet Dispersible.
Dosis dan Aturan Pakai Cataflam D 50 mg-Tablet Dispersible
Kondisi: Osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau nyeri haid
Dosisnya 50 mg, 3 kali sehari.
Kondisi: Migrain
Dosis awal 50 mg, dapat ditambahkan 50 mg lagi jika migrain masih terasa setelah 2 jam. Dosis maksimal 200 mg per hari.
Cara Menggunakan Cataflam D 50 mg-Tablet Dispersible dengan Benar
Cataflam D Tablet Dispersible perlu dikonsumsi sesuai petunjuk dokter atau keterangan yang tercantum di kemasan obat. Jangan menambah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter
Sebaiknya konsumsilah Cataflam D Tablet Dispersible setelah makan untuk mencegah sakit maag, walaupun obat ini juga dapat dikonsumsi sebelum makan.
Cataflam D Tablet Dispersible perlu dimasukkan ke dalam segelas air putih dan diminum saat sudah larut. Jangan berbaring setelah mengonsumsi obat, setidaknya sampai 10 menit.
Interaksi Cataflam D 50 mg-Tablet Dispersible dengan Obat Lain
- Peningkatan risiko perdarahan di saluran pencernaan bila digunakan bersama OAINS lain, obat pengencer darah, atau kortikosteroid
- Peningkatan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia) dan kerusakan fungsi ginjal bila digunakan bersama obat hipertensi jenis ACE inhibitor atau diuretik, ciclosporin, serta tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya keracunan akibat diclofenac bila digunakan bersama phenytoin, methotrexate, lithium, dan digoxin
- Penurunan efektivitas cholestyramine
Efek Samping dan Bahaya Cataflam D 50 mg-Tablet Dispersible
Efek samping di bawah ini jarang terjadi. Namun, segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalaminya.
- Pusing
- Sakit kepala
- Mata merah dan terasa perih
- Diare atau sembelit
- Mual dan muntah
- Sakit maag
- Hilang nafsu makan