Ceptik Sirup adalah obat antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, infeksi tenggorokan dan amandel, infeksi pada telinga, infeksi saluran kemih, dan infeksi menular seksual, seperti gonore. 

Ceptik Sirup termasuk dalam golongan antibiotik sefalosporin generasi III. Obat ini bekerja menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Dengan begitu, bakteri tidak dapat bertahan hidup dan infeksi bisa teratasi.

Perlu diketahui bahwa Ceptik Sirup tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu.

Golongan
Obat resep

Kategori
Antibiotik golongan sefalosporin

Komposisi
Cefixime 100 mg 

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Belum diketahui apakah cefixime dalam Ceptik Sirup bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa seizin dokter.

Bentuk obat
Sirup

Kemasan
Botol @ 30 ml

Pabrik/Manufaktur
Interbat

No. BPOM
DKL9517611038A1

Hal yang Perlu Diperhatikan

• Jangan mengonsumsi Ceptik Sirup jika Anda alergi terhadap obat ini atau antibiotik golongan sefalosporin lain, seperti cefotaxim. 
• Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal atau penyakit pada saluran pencernaan, seperti kolitis.
• Beri tahu dokter jika selama berobat dengan Ceptik Sirup Anda berencana menjalani imunisasi dengan vaksin hidup, seperti vaksin tifoid.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
• Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Ceptik Sirup.

Dosis dan Aturan Pakai Ceptik 100 mg/5 ml Sirup

Secara umum, berikut ini adalah dosis cefixime dalam Ceptik Sirup untuk mengatasi infeksi bakteri:

• Dewasa: 200-400 mg, per hari, yang bisa dibagi ke dalam 1-2 kali pemberian, selama 7-14 hari.
• Anak usia di atas 6 bulan sampai 10 tahun dengan berat badan <50 kg: 8 mg/kgBB, per hari, yang bisa dibagi ke dalam 1-2 kali pemberian.

Cara Mengonsumsi Ceptik 100 mg/5 ml Sirup dengan Benar

• Gunakan Ceptik Sirup sesuai anjuran dokter dan aturan pakai pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis, dan hindari menggunakan obat melebihi jangka waktu yang dianjurkan.
• Kocok botol terlebih dahulu sebelum minum Ceptik Sirup. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan obat agar dosis lebih tepat.
• Konsumsilah Ceptik Sirup pada jam yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan maksimal. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Jangan menghentikan pengobatan sebelum waktunya meskip keluhan atau gejala sudah dirasa membaik.
• Jika lupa mengonsumsi Ceptik Sirup, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

·       Simpan Ceptik Sirup di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Ceptik100 mg/5 ml Sirup dengan Obat Lain

Cefixime yang terkandung di dalam Ceptik Sirup bisa menimbulkan efek interaksi jika digunakan dengan obat lain. Interaksi tersebut bisa berupa:

• Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin
• Peningkatan kadar cefixime jika digunakan bersama nifedipine atau probenecid
• Peningkatan kadar carbamazepine di dalam darah
• Penurunan efektivitas vaksin yang berasal dari bakteri hidup, seperti vaksin BCG, vaksin tifus, atau vaksin kolera

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun bersama Ceptik Sirup.

Efek Samping dan Bahaya Ceptik 100 mg/5 ml Sirup

Berikut adalah efek samping yang mungkin bisa muncul setelah mengonsumsi Ceptik Sirup:

• Sakit kepala atau pusing
• Mual atau muntah
• Sakit perut atau kembung
• Diare

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

• Sakit perut yang berat, mual dan muntah yang tidak kunjung mereda, atau penyakit kuning
• Penyakit infeksi, yang bisa ditandai dengan demam atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung mereda
• Infeksi C. difficile dengan gejala berupa diare yang tidak kunjung berhenti, kram perut, atau tinja berlendir atau berdarah.
• Infeksi jamur, yang bisa ditandai dengan munculnya ruam putih seperti sariawan di mulut dan lidah, atau keputihan yang tidak normal