Chloramphenicol 250 Mg 10 Tablet Holi
Rp16.500
Per STRIP
Deskripsi
Chloramphenicol 250 Mg bermanfaat untuk mengobati infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi meningitis, demam tifoid, gastroenteritis, listeriosis, demam tifus, penyakit radang panggul, abses, dan gas gangrene.
Chloramphenicol 250 Mg mengandung chloramphenicol. Obat ini merupakan antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan cara kerja ini, infeksi bakteri akan lebih mudah diatasi oleh sistem kekebalan tubuh.
Golongan
Obat resep
Kategori
Antibiotik
Komposisi
Chloramphenicol 250 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Chloramphenicol dalam Chloramphenicol 250 Mg Kapsul dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa instruksi dari dokter.
Bentuk obat
Kapsul
Kemasan
Blister @ 10 kapsul
Pabrik/Manufaktur
Holi Pharma
No. BPOM
GKL9517102201A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Chloramphenicol 250 Mg jika Anda alergi terhadap chloramphenicol.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kelainan darah (seperti anemia aplastik, granulositopenia, trombositopenia), gangguan sumsum tulang, porfiria, diabetes, penyakit liver, atau penyakit ginjal.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Chloramphenicol 250 Mg sebelum menjalani operasi atau tindakan medis, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, produk herbal, atau suplemen lain, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana divaksinasi terutama dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid, selama menggunakan Chloramphenicol 250 Mg.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Chloramphenicol 250 Mg jika direncanakan untuk menjalani tes gula urine.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Chloramphenicol 250 Mg.
Dosis dan Aturan Pakai Chloramphenicol 250 Mg
Berikut adalah dosis umum chloramphenicol dalam Chloramphenicol 250 Mg: Chloramphenicol 250 Mg
- Dewasa: 12,5 mg/kgBB, 4 kali sehari. Untuk infeksi berat, seperti meningitis, dosis dapat ditingkatkan hingga 25 mg/kgBB, 4 kali sehari.
- Bayi usia 0-2 minggu: 6,25 mg/kgBB, 4 kali sehari.
- Bayi usia 2 minggu ke atas: 12,5 mg, 4 kali sehari, atau 25 mg, 2 kali sehari.
Untuk pengobatan typus, chloramphenicol perlu dilanjutkan sampai 2-4 hari setelah pasien bebas demam. Untuk demam tifoid, pengobatan dilanjutkan selama 8-10 hari setelah bebas demam.
Cara Mengonsumsi Chloramphenicol 250 Mg dengan Benar
Gunakan Chloramphenicol 250 Mg seuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Chloramphenicol 250 Mg sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, yaitu sekitar 1-2 jam sebelum makan. Gunakan alat takar yang tersedia dalam kemasan obat agar dosisnya tepat.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa instruksi dari dokter. Menghentikan penggunaan Chloramphenicol 250 Mg terlalu cepat bisa membuat bakteri kebal terhadap antibiotik, sehingga infeksi bisa terjadi lagi di kemudian hari.
Bila lupa mengonsumsi Chloramphenicol 250 Mg, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Buang Chloramphenicol 250 Mg setelah durasi pengobatan selesai. Jangan menyimpan obat untuk digunakan di kemudian hari, meski masih tersisa.
Interaksi Chloramphenicol 250 Mg dengan Obat Lain
Penggunaan obat dengan kandungan chloramphenicol bersamaan dengan obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek interaksi berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan bersama obat-obatan yang bisa menekan fungsi sumsum tulang, seperti antibiotik sulfonamida
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat diabetes golongan sulfonilarea, seperti glipizide
- Penurunan efektivitas chloramphenicol dalam membasmi bakteri jika digunakan dengan rifampicin dan phenobarbital
- Penurunan efektivitas zat besi dan vitamin B12 dalam mengobati anemia
- Penurunan efektivitas pil KB yang mengandung estrogen, jika chloramphenicol digunakan dalam jangka panjang
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenytoin, ciclosporin, dan tacrolimus
- Penurunan efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid
Efek Samping dan Bahaya Chloramphenicol 250 Mg
Mengingat Chloramphenicol 250 Mg Kapsul mengandung chloramphenicol, efek samping yang bisa terjadi sesudah mengonsumsi obat ini, antara lain:
- Mual, muntah, diare
- Sakit kepala
- Ruam
- Sariawan
- Demam
- Linglung atau delirium
Anda juga dianjurkan untuk segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Mudah lelah dan lemas, sesak napas, kulit pucat, pusing, sakit kepala
- Mudah timbul memar, sering mimisan, atau perdarahan dari luka yang sulit berhenti
- Diare berat yang sangat berair, berlendir, atau berdarah, serta kram perut
- Neuropati perifer, yang bisa ditandai dengan mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki, nyeri seperti tertusuk, atau sensasi panas
- Neuritis optik, yang bisa ditandai dengan penglihatan buram pada salah satu mata, tidak bisa melihat warna dengan jelas, nyeri ketika menggerakkan mata, atau melihat kilatan cahaya saat mata digerakkan
Penggunaan chloramphenicol dalam jangka waktu yang lama juga bisa menyebabkan anemia aplastik. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter.