Comtusi Forte 10 Kapsul
Rp39.210
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Comtusi Forte Kapsul bermanfaat untuk mengatasi batuk berdahak. Obat ini dapat mengurangi penumpukan dahak di saluran pernapasan akibat infeksi maupun alergi.
Comtusi Forte Kapsul mengandung guaifenesin dan oxomemazine. Guaifenesin bekerja sebagai ekspektoran yang berfungsi untuk memudahkan pengeluaran dahak, sedangkan oxomemazine dapat mengurangi produksi dahak di tenggorokan. Perlu diingat bahwa Comtusi Forte Kapsul tidak dapat mengobati penyebab batuk.
Golongan
Obat resep
Kategori
Kombinasi ekspektoran dan antihistamin
Komposisi
Tiap kapsul mengandung 66, 6 mg guaifenesin dan 3,34 mg oxomemazine.
Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping dari guaifenesin terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Dexteem Plus dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat
Kapsul
Kemasan
Strip @ 10 kapsul
Pabrik/Manufaktur
Combiphar Indonesia
No. BPOM
DKL0704128701B1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Comtusi Forte Kapsul jika Anda alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam obat ini.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan guafenesin jika Anda menderita asma atau PPOK, batuk perokok, batuk dengan dahak yang sangat banyak, atau batuk darah.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki myasthenia gravis, glaukoma, kesulitan berkemih, pembesaran prostat, gangguan pencernaan, penyakit liver, atau penyakit ginjal.
- Hindari mengonsumsi alkohol jika Anda sedang menggunakan Comtusi Forte Kapsul.
- Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan setelah mengonsumsi Comtusi Forte Kapsul, karena kandungan kandungan obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Comtusi Forte Kapsul.
Dosis dan Aturan pakai Comtusi Forte Kapsul
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 1 kapsul, tiap 3-4 kali sehari.
- Anak-anak 6-10 tahun: 1 kapsul, 2-3 kali sehari
Cara Mengonsumsi Comtusi Forte Kapsul dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada pada kemasan obat sebelum mulai mengonsumsi Comtusi Forte Kapsul. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Comtusi Forte Kapsul bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan kapsul dengan air putih, tanpa mengunyah atau membuka isi kapsul.
Simpan Comtusi Forte Kapsul dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Comtusi Forte Kapsul dengan Obat Lain
Mengingat Comtusi Forte Kapsul mengandung oxomemazine, efek interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan bersama obat lain adalah:
- Peningkatan efektivitas ephedrin atau epinefrin
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan fungsi jika digunakan bersama alkohol, obat golongan barbiturat, pereda nyeri opioid, atau obat penenang
Efek Samping dan Bahaya Comtusi Forte Kapsul
Mengingat Comtusi Forte Kapsul mengandung guaifenesin dan oxomemazine, efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi obat ini adalah:
- Pusing atau vertigo
- Sakit Kepala
- Kantuk
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Diare
- Konstipasi
- Mulut kering
Periksa ke dokter jika efek samping di atas tidak mereda atau justru bertambah berat. Hentikan konsumsi obat ini dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti
- Susah buang air kecil
- Peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari
- Pembesaran payudara pada laki-laki (ginekomastia)
- Gerakan tidak terkendali pada wajah
- Tonus otot yang melemah (hipotonia)