Cortamine 10 Tablet

Rp62.810

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Cortamine Tablet bermanfaat untuk meredakan gejala alergi, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, mata merah dan gatal, biduran, atau sesak napas.

Cortamine Tablet mengandung dexchlorpheniramine maleate dan betamethasone. Kombinasi bahan aktif ini bekerja dengan cara memblokir histamin serta sistem kekebalan tubuh yang memicu bengkak dan peradangan. Dengan begitu, gejala alergi dapat mereda. 


Golongan
Obat resep

Kategori
Obat alergi

Komposisi
Tiap tablet mengandung betamethasone 0,25 mg, dexchlorpheniramine maleate 2 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak usia ≥6 tahun

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping betametason terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Kandungan dexchlorpheniramine dan betametason dalam Cortamine Tablet bisa terserap ke dalam ASI dan dapat mengurangi produksi ASI. 

Jika Anda sedang hamil atau menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Strip @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Interbat

No. BPOM
DKL0817623310A1


Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Cortamine Tablet jika Anda alergi terhadap kandungan dalam obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda mengalami penyakit infeksi, terutama infeksi jamur, tuberkulosis, atau herpes di mata.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki gangguan pencernaan tertentu, seperti tukak lambung, kolitis ulseratif, penyumbatan usus, atau divertikulitis. 
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, hipertensi, penyakit jantung, osteoporosis, glaukoma, myasthenia gravis, hipotiroid, pembesaran prostat, sirosis, atau psikosis.
  • Jangan berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Cortamine Tablet, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah menggunakan Cortamine Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Cortamine Tablet

  • Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun: 1 tablet, setiap 4-6 jam. 
  • Anak-anak usia 6-12 tahun: 0,5 tablet, setiap 4-6 jam. 

Cara Mengonsumsi Cortamine Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan Cortamine Tablet. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.

Cortamine Tablet perlu dikonsumsi setelah makan. Simpan Cortamine Tablet di tempat kering dan sejuk yang terhindar paparan sinar matahari langsung. Jauhkan Cortamine Tablet dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Cortamine Tablet dengan Obat Lain

Efek interaksi yang bisa terjadi jika Cortamine Tablet dikonsumsi bersama obat-obatan tertentu adalah: 

  • Penurunan efektivitas Cortamine Tablet jika digunakan dengan phenobarbital, rifampicin, phenytoin, atau ephedrine
  • Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan bersama obat diuretik
  • Peningkatan efek sedatif (kantuk) Cortamine Tablet jika digunakan bersama obat golongan opioid atau obat penenang
  • Peningkatan efek samping berupa denyut jantung cepat, pandangan kabur, atau mulut kering, jika digunakan dengan obat antidepresan golongan trisiklik atau MAOI

Efek Samping dan Bahaya Cortamine Tablet

Dexchlorpheniramine maleate yang terkandung di dalam Cortamine Tablet bisa menyebabkan efek samping berupa:

  • Kantuk 
  • Mulut kering
  • Sakit kepala 
  • Pusing 
  • Tekanan darah rendah 
  • Sakit maag
  • Mual, muntah

Periksakan diri ke dokter jika efek samping yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera ke dokter jika Anda muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti sulit buang air kecil, kejang, gelisah, atau halusinasi. 

Lihat Selengkapnya