Cravit Ophthalmic Solution 5 ml
Rp203.325
Per BOTOL
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Cravit Ophthalmic Solution bermanfaat untuk mengobati konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri.
Cravit Ophthalmic Solution mengandung levofloxacin. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim yang diperlukan oleh bakteri untuk memperbanyak diri. Dengan begitu, pertumbuhan bakteri dapat dihambat dan sistem kekebalan tubuh dapat membunuh bakteri yang tersisa.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat mata/antibiotik
Komposisi
Tiap 5 ml mengandung levofloxacin 0,5%
Digunakan oleh
Dewasa
Kategori C: Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin, tetapi belum ada studi terkontrol terhadap ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Kandungan levofloxacin dalam Cravit Ophthalmic Solution dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obat
Obat tetes mata
Kemasan
Tetes mata 5 mg/ml
Pabrik/Manufaktur
Santen - Japan/Ferron Par Pharmaceuticals - Indonesia
No. BPOM
DKI0367600546A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan menggunakan Cravit Ophthalmic Solution jika Anda alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit mata.
- Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan Cravit Ophthalmic Solution, karena obat ini bisa menyebabkan pusing dan buram sementara.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Cravit Ophthalmic Solution sebelum menjalani tindakan medis atau operasi, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Segera lapor ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan Cravit Ophthalmic Solution.
Dosis dan Aturan Pakai Cravit Ophthalmic Solution
1 tetes, 3 kali sehari. Dosis dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.
Cara Menggunakan Cravit Ophthalmic Solution dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan sebelum menggunakannya.
Cuci tangan sebelum menggunakan Cravit Ophthalmic Solution. Selanjutnya dongakkan kepala, lalu tarik kelopak mata bagian bawah hingga membentuk kantung dengan satu tangan, dan teteskan obat dengan tangan yang lain.
Jangan berkedip selama beberapa detik. Setelah itu, tutup mata selama 1–2 menit agar obat meresap ke area infeksi. Bila Anda merasa obat tetes belum masuk ke dalam mata dengan benar, teteskan obat sekali lagi.
Bila lupa menggunakan Cravit Ophthalmic Solution, segera lakukan jika jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya tidak terlalu dekat. Apabila sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Jika Anda menggunakan obat tetes mata atau salep mata lain, tunggu 3-5 menit setelah menggunakan obat ini.
Kulit dan mata dapat menjadi lebih sensitif saat terpapar sinar matahari selama menggunakan Cravit Ophthalmic Solution. Gunakan pakaian tertutup, oleskan tabir surya, dan pakai kacamata hitam, untuk melindungi diri jika ingin beraktivitas di luar rumah.
Interaksi Cravit Ophthalmic Solution dengan Obat Lain
Umumnya, obat tetes mata jarang menimbulkan interaksi dengan obat minum. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan obat tetes mata Cravit Ophthalmic Solution dapat berinteraksi dengan obat atau suplemen lain. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Cravit Ophthalmic Solution.
Efek Samping dan Bahaya Cravit Ophthalmic Solution
Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan Cravit Ophthalmic Solution adalah penglihatan kabur sementara, rasa perih atau panas di mata, rasa seperti ada yang mengganjal di mata, demam, sakit tenggorokan, atau sakit kepala.
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau makin berat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:
- Ruam kulit
- Iritasi mata yang parah setelah menggunakan obat
- Infeksi mata, yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, rasa gatal atau tidak nyaman di mata, mata berair, serta muncul banyak kotoran mata