Dexteem Plus 10 Tablet
Rp16.500
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Dexteem Plus Tablet bermanfaat untuk meredakan alergi dan peradangan pada beberapa kondisi, seperti pilek, biduran, konjungtivitis, atau rhinitis alergi.
Dexteem Plus Tablet mengandung dexchlorpheniramine maleate dan dexamethasone. Kombinasi antihistamin dan kortikosteroid di dalam produk ini akan meredakan gejala alergi dan peradangan saat seseorang terpapar zat alergen.
Golongan
Obat resep
Kategori
Antihistamin dan kortikosteroid
Komposisi
Dexchlorpheniramine maleate 2 mg dan Dexamethasone 0,5 mg.
Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping dari dexamethasone terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Dexteem Plus dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat
Tablet
Kemasan
Strip @ 10 Tablet
Pabrik/Manufaktur
PT. Erlimpex Indonesia
No. BPOM
DKL9306409410A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Dexteem Plus Tablet jika Anda alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam obat ini.
- Jangan mengonsumsi Dexteem Plus Tablet jika Anda sedang menggunakan obat MAOI, seperti isocarboxazid.
- Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan setelah mengonsumsi Dexteem Plus Tablet, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit hati, glaukoma, tukak lambung, pembesaran prostat, penyakit tiroid, penyakit infeksi, hipertensi, diabetes, atau asma.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Dexteem Plus Tablet.
Dosis dan Aturan pakai Dexteem Plus Tablet
Dosis umum Dexteem Plus untuk dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun adalah 1 tablet, tiap 4–6 jam per hari.
Cara Mengonsumsi Dexteem Plus Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada pada kemasan obat sebelum mulai mengonsumsi Dexteem Plus Tablet. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Konsumsi Dexteem Plus Tablet sesudah makan. Telan tablet dengan air putih. Jangan mengunyah, membelah, atau menghancurkan tablet karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Simpan Dexteem Plus Tablet dalam wadah tertutup di dalam ruangan dengan suhu yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Dexteem Plus Tablet dengan Obat Lain
Kandungan dexchlorpheniramine di dalam Dexteem Plus Tablet dapat menimbulkan kantuk yang berlebihan, penurunan kesadaran, atau koma jika digunakan bersama obat monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), barbiturat, opioid analgesik, atau antidepresan trisiklik.
Sementara itu, kandungan dexamethasone yang ada di dalam Dexteem Plus Tablet lebih berisiko menimbulkan efek samping berupa kenaikan berat badan, hipertensi, gula darah tinggi, dan jerawat jika digunakan dengan ketoconazole, erythromycin, atau ritonavir.
Efek Samping dan Bahaya Dexteem Plus Tablet
Mengingat Dexteem Plus Tablet mengandung dexchlorpheniramine maleate dan dexamethasone, efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi obat ini adalah:
- Kantuk
- Pusing
- Sakit perut
- Mulut kering
- Penglihatan kabur
- Sembelit
- Gangguan irama jantung
- Gangguan tidur
- Tekanan darah rendah
- Sulit buang air kecil
- Lemah otot
- Tinnitus (telinga berdenging)
- Sakit kepala
Periksa ke dokter jika efek samping di atas tidak mereda atau justru bertambah berat. Hentikan konsumsi obat dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, yang bisa ditandai dengan munculnya ruam kulit yang gatal, bengkak pada bibir dan kelopak mata, atau sesak napas.