Diclofenac Potassium 50 mg 10 Tablet Novell
Rp18.650
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Diclofenac Potassium Tablet bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan pada beberapa kondisi, seperti nyeri haid atau nyeri sendi akibat radang sendi (arthritis).
Diclofenac Potassium Tablet mengandung kalium diclofenac. Obat ini bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu reaksi peradangan saat tubuh mengalami cedera atau luka. Dengan begitu, gejala radang, seperti nyeri atau bengkak bisa mereda.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Komposisi
Kalium diclofenac 50 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Diclofenac Potassium Tablet untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Usia kehamilan trimester 1 dan 2
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping kalium diclofenac terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan trimester 3
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan kalium diclofenac berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Kalium diclofenac dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.
Bentuk obat
Tablet
Kemasan
Strip @ 10 tablet
Pabrik/Manufaktur
Etercon Pharma - Novell Pharmaceutical
No. BPOM
GKL1715720317B1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Diclofenac Potassium Tablet jika Anda alergi terhadap sodium diclofenac, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid lain.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana atau baru saja menjalani operasi bypass jantung. Diclofenac tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit jantung, hipertensi, gangguan pembekuan darah, gangguan saluran pencernaan, stroke, tukak lambung, edema, atau penyakit ginjal.
- Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan Diclofenac Potassium Tablet jika Anda kecanduan alkohol atau aktif merokok.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Diclofenac dalam Diclofenac Potassium Tablet tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester ketiga.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius, setelah mengonsumsi Diclofenac Potassium Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Diclofenac Potassium 50 mg Tablet
Tujuan: Meredakan nyeri akut dan peradangan akibat osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau nyeri haid
- Dewasa: 50 mg, 2-3 kali sehari.
- Anak usia 14 tahun atau lebih: 25 mg 3 kali sehari, atau 50 mg 2 kali sehari.
Tujuan: Meredakan migrain akut
- Dewasa: Dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Bila migrain masih terasa setelah 2 jam, minum lagi 50 mg. Selama gejala masih ada, minum 50 mg tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 200 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Diclofenac Potassium 50 mg Tablet dengan Benar
- Ikuti anjuran dokter dan aturan pakai yang terdapat pada kemasan Diclofenac Potassium Tablet sebelum mengonsumsinya. Jangan menambah dosis yang dikonsumsi tanpa persetujuan dokter.
- Diclofenac Potassium Tablet bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, untuk mencegah sakit perut, minumlah obat ini saat atau setelah makan. Telan tablet secara utuh dengan air putih tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan terlebih dahulu.
- Jangan langsung berbaring setelah mengonsumsi Diclofenac Potassium Tablet, setidaknya sampai 10 menit.
- Simpan Diclofenac Potassium Tablet di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Diclofenac Potassium 50 mg Tablet dengan Obat Lain
Efek interaksi yang bisa timbul jika mengonsumsi obat yang mengandung kalium diclofenac bersama obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadi perdarahan, termasuk perdarahan saluran pencernaan jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain, obat pengencer darah, antidepresan SSRI, atau kortikosteroid
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, yaitu kadar kalium darah yang terlalu tinggi, jika digunakan dengan obat diuretik hemat kalium, ciclosporin, maupun tacrolimus
- Penurunan efektivitas obat ACE inhibitor atau penghambat beta
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping phenytoin, methotrexate, lithium, atau digoxin, di dalam darah
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping diclofenac jika digunakan dengan voriconazole atau amiodarone
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi antarobat yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun bersama Diclofenac Potassium Tablet.
Efek Samping dan Bahaya Diclofenac Potassium 50 mg Tablet
Efek samping yang mungkin timbul setelah minum obat dengan kalium diclofenac adalah:
- Sakit perut atau sensasi panas di ulu hati (heartburn)
- Mual atau kembung
- Diare atau sembelit
- Pusing, kantuk, atau sakit kepala
Periksakan diri Anda ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru bertambah parah. Hentikan penggunaan obat dan segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:
- Perdarahan saluran cerna, dengan keluhan berupa BAB berdarah, sakit perut yang parah, atau muntah seperti bubuk kopi
- Gangguan jantung, yang bisa ditandai dengan bengkak di kaki, napas pendek, atau sangat lelah
- Gejala gangguan ginjal, seperti jarang berkemih, jumlah urine sangat sedikit, nyeri saat berkemih, atau sulit bernapas
- Gangguan hati, yang gejalanya bisa berupa sakit perut, mual dan muntah yang terus-menerus, gatal, urine berwarna gelap, atau kulit dan bagian putih mata menguning