Fasiprim Forte 10 Kaplet

Rp16.500

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Fasiprim Forte Tablet bermanfaat untuk mengobati penyakit infeksi bakteri, seperti bronkitis, otitis media, dan infeksi saluran kemih.

Fasiprim Forte Tablet mengandung kombinasi trimethroprim dan sulfamethoxazole. Kedua jenis antibiotik tersebut bekerja sama untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.

Golongan
Obat resep 

Kategori
Obat antibiotik

Komposisi
Trimethroprim 160 mg dan Sulfamethoxazole 800 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak usia >2 bulan

Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan trimethroprim dan sulfamethoxazole berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Trimethroprim dan sulfamethoxazole yang terkandung di dalam Fasiprim Forte Tablet dapat terserap ke dalam ASI. Jika sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Strip @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
PT. Ifars Pharmaceutical Laboratories.

No. BPOM
DKL9909211704A1

Hal yang Perlu Diperhatikan
  • Jangan mengonsumsi Fasiprim Forte Tablet jika Anda alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita anemia, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit tiroid, kekurangan asam folat, rendahnya kadar keping darah (trombositopenia), defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD), gangguan elektrolit.
  • Hindari paparan sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu lama, selama menjalani pengobatan dengan Fasiprim Forte Tablet, karena kandungan dalam obat ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.
  • Beri tahu dokter jika Anda akan menjalani vaksinasi dengan menggunakan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid, selama menjalani pengobatan dengan Fasiprim Forte Tablet.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Fasiprim Forte Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Fasiprim Forte Tablet
Berikut adalah dosis trimethroprim dengan sulfamethoxazole dalam Fasiprim Forte Tablet yang biasa dianjurkan dokter:
Kondisi: Bronkitis kronis eksaserbasi akut, infeksi saluran kemih
  • Dewasa: 960 mg (800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimethoprim), 2 kali sehari. Untuk infeksi berat, dosisnya 2.880 mg per hari, yang dibagi ke dalam 2 kali jadwal konsumsi. Konsumsi obat dilanjutkan hingga 2 hari setelah tidak ada gejala.
  • Anak-anak usia 6 minggu sampai 12 tahun: Standar dosis 30 sulfamethoxazole dan 6 mg trimethoprim/kgBB per hari yang dibagi ke dalam 2 kali jadwal konsumsi. Konsumsi obat dilanjutkan hingga 2 hari setelah tidak ada gejala.
Kondisi: Pneumocystis pneumonia
  • Dewasa dan anak-anak usia >12 tahun: 120 mg/kgBB per hari yang dibagi ke dalam 2–4 kali jadwal konsumsi, selama 14–21 hari.
Kondisi: Pencegahan pneumocystis pneumonia
  • Dewasa dan anak-anak usia >12 tahun: 960 mg (1  tab), sekali sehari, selama seminggu atau 960 mg, 2 kali sehari, 3 kali seminggu, dengan selang 1 hari.
Kondisi: Otitis media (infeksi telinga tengah)
  • Dewasa dan anak-anak: Standar dosis 30 sulfamethoxazole dan 6 mg trimethoprim/kgBB per hari yang dibagi ke dalam 2 kali jadwal konsumsi.
Cara Mengonsumsi Fasiprim Forte Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan Fasiprim Forte Tablet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan.
Konsumsi Fasiprim Forte Tablet bersama dengan makanan. Telan obat dengan air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan tablet.
Jika lupa mengonsumsi Fasiprim Forte Tablet, disarankan untuk segera mengonsumsinya jika jeda dengan jadwal berikut belum terlalu dekat. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Habiskan obat yang sudah diresepkan dokter walaupun gejala sudah mereda guna mencegah infeksi kambuh kembali. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi belum membaik atau makin parah setelah antibiotik habis.
Simpan Fasiprim Forte Tablet di dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap, atau terkena sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Fasiprim Forte Tablet dengan Obat Lain
Mengingat Fasiprim Forte Tablet mengandung trimethroprim dan sulfamethoxazole, efek interaksi yang bisa terjadi jika obat ini digunakan bersama obat tertentu adalah:
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika dikonsumsi dengan obat golongan ACE inhibitor
  • Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika dikonsumsi dengan amiodarone
  • Peningkatan efek toksik dari obat dapsone
  • Peningkatan kadar rifampicin, lamivudine, digoxin, atau zidovudine, di dalam darah
  • Peningkatan risiko terjadinya agranulositosis pada sumsum tulang jika dikonsumsi dengan clozapine
  • Peningkatan risiko terjadinya trombositopenia jika dikonsumsi dengan obat diuretik
  • Peningkatan risiko terjadinya anemia megaloblastik jika dikonsumsi dengan pyrimethamine
  • Peningkatan risiko terjadinya kristaluria atau atau terbentuknya kristal di dalam urine jika dikonsumsi dengan methenamine
  • Peningkatan risiko terjadinya kegagalan terapi untuk pneumocystis pneumonia pada pasien HIV jika digunakan bersama leucovorin
Efek Samping dan Bahaya Fasiprim Forte Tablet
Mengingat Fasiprim Forte Tablet mengandung trimethroprim dan sulfamethoxazole, efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat ini adalah:
  • Buang angin terus-menerus
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Merasa gugup
  • Gangguan tidur
  • Sulit berkonsentrasi
  • Nafsu makan turun
Hentikan konsumsi obat dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:
  • BAB hitam, urine berwarna gelap, muntah darah
  • Nyeri dada
  • Lemas dan tidak enak badan
  • Sakit kepala yang terasa semakin berat
  • Sakit tenggorokan, sariawan, bau mulut
  • Hiperkalemia
  • Penyakit kuning
  • Nyeri otot atau nyeri sendi

Lihat Selengkapnya