Fenatic 400 mg 10 Tablet

Rp19.840

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Fenatic Tablet bermanfaat untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam. Obat ini juga memiliki efek antiradang sehingga bisa digunakan untuk meredakan nyeri haid, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri sendi akibat radang sendi.

Fenatic Tablet mengandung zat aktif ibuprofen. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, yaitu zat kimia yang memicu timbulnya tanda dan gejala radang, termasuk nyeri, bengkak, atau demam.

Apa Itu Fenatic Tablet

Golongan
Obat resep

Kategori
Obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS/NSAID

Komposisi
Ibuprofen 400 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak usia 6 bulan atau lebih

Ibuprofen di dalam Fenatic Tablet  untuk ibu hamil dan menyusui
Kategori C untuk usia kehamilan ≤30 minggu: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Obat golongan NSAID yang diberikan pada usia kehamilan lebih dari 30 minggu bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan jantung bawaan, seperti fetal ductus arteriosus.

Ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa arahan dari dokter.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Blister @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Promedrahardjo Farmasi Industri

No. BPOM
DKL0533206817A1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Fenatic Tablet jika Anda alergi terhadap ibuprofen. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Jangan menggunakan obat golongan OAINS/NSAID lebih dari 10 hari, kecuali atas saran dari dokter.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami perdarahan saluran pencernaan, gagal jantung berat, gagal ginjal, asma, atau baru saja menjalani operasi bypass jantung. Fenatic Tablet sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung atau kondisi lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada jantung, termasuk hipertensi, dislipidemia, atau diabetes.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan pembekuan darah, porfiria, atau lupus.
  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika Anda berencana memberikan Fenatic Tablet kepada anak. Hindari pemberian Fenatic Tablet pada bayi usia kurang dari 6 bulan, kecuali atas anjuran dokter.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Fenatic Tablet, karena kandungan obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius, setelah menggunakan Fenatic Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Fenatic Tablet

Mengingat Fenatic Tablet mengandung ibuprofen, berikut adalah pembagian dosis ibuprofen sesuai kondisi yang ingin diatasi:

Kondisi: Nyeri dan demam

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 200-400 mg, tiap 4-6 jam, sekali sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 1.200 mg per hari.
  • Anak usia 6 bulan atau lebih sampai 12 tahun atau lebih: 4-10 mg/kgBB per hari, tiap 6-8 jam sekali. Dosis maksimal adalah 40 mg/kgBB per hari.

Kondisi: Radang sendi

  • Untuk meredakan nyeri ringan pada radang sendi, dosisnya adalah 200-400 mg, tiap 4-6 jam, sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 1.200 mg per hari.
  • Untuk meredakan gejala radang dan nyeri akibat rheumatoid arthritis dan osteoarthritis, dosisnya adalah 1.200–3.200 mg per hari yang dibagi dalam 3-4 kali pemberian. Dosis maksimal 3.200 per hari.
  • Untuk meredakan gejala juvenile idiopathic arthritis, dosis anak-anak ≥1 tahun adalah 30-50 mg/kgBB per hari yang dibagi dalam 4 kali jadwal konsumsi.

Kondisi: Nyeri haid atau dismenore

  • Untuk meredakan nyeri haid dosisnya adalah 200-400 mg, tiap 4-6 jam, sesuai kebutuhan.

Cara Mengonsumsi Fenatic Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada label kemasan sebelum menggunakan Fenatic Tablet. Jangan menambah dosis atau menggunakannya lebih sering dari yang dianjurkan dokter.

Fenatic Tablet bisa dikonsumsi bersama makanan atau susu untuk mencegah timbulnya sakit maag. Telan tablet Fenatic dalam kondisi utuh. Jangan berbaring sampai 10 menit setelah mengonsumsi obat ini.

Selama menggunakan Fenatic Tablet, pasien dianjurkan untuk banyak minum air putih. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya gangguan fungsi ginjal.

Periksakan diri ke dokter jika demam berlangsung lebih dari 3 hari, atau jika nyeri tidak kunjung mereda dalam waktu 10 hari setelah penggunaan Fenatic Tablet.

Simpan Fenatic Tablet dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk. Lindungi obat ini dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Fenatic Tablet dengan Obat Lain

Mengingat Fenatic Tablet mengandung ibuprofen, efek interaksi yang bisa timbul jika menggunakan obat ini bersama obat-obat tertertu, adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan bersama aspirin, warfarin, clopidogrel, obat kortikosteroid, escitalopram, atau fluoxetine
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia dan kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
  • Peningkatan kadar ibuprofen yang dapat memicu efek samping jika digunakan bersama lithium atau methotrexate
  • Penurunan efektivitas dari ACE inhibitor atau ARB sebagai obat antihipertensi

Efek Samping dan Bahaya Fenatic Tablet

Mengingat Fenatic Tablet mengandung ibuprofen, efek samping yang mungkin terjadi sesudah mengonsumsi obat ini adalah:

  • Perut kembung
  • Mual dan muntah
  • Diare atau malah sembelit
  • Sakit maag
  • Pusing
  • Sakit kepala

Periksakan diri ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat, atau efek samping serius, seperti:

  • Mudah memar atau berdarah
  • Telinga berdenging atau tinnitus
  • Muntah darah atau BAB berdarah
  • Jarang buang air kecil atau urine yang keluar sangat sedikit
  • Bengkak pada tungkai dan kaki, kelelahan, berat badan naik sangat cepat

Lihat Selengkapnya