Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2, terutama pada pasien yang kadar glukosanya tidak bisa dikontrol dengan diet, olahraga, atau dengan obat antidiabetes tunggal.

Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet mengandung metformin dan glibenclamide. Kedua bahan ini bekerja sama untuk meningkatkan produksi dan kerja hormon insulin, menurunkan pembentukan gula darah di dalam hati, dan menurunkan penyerapan gula di dalam usus. Dengan begitu, kadar gula di dalam darah akan turun.

Golongan
Obat resep

Kategori
Obat Antidiabetes 

Komposisi
Per tablet mengandung metformin 500 mg dan glibenclamide 2,5 mg 

Dikonsumsi oleh
Dewasa

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping glibenclamide terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Glibenclamide yang terkandung di dalam Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak, sedangkan metformin terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Blister @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Merck Tbk. Indonesia

No. BPOM
DKL1715809217B1

Hal yang Perlu Diperhatikan

• Jangan mengonsumsi Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet jika Anda alergi terhadap metformin yang terkandung di dalam obat ini.
• Beri tahu dokter jika Anda menderita menderita gagal ginjal, kecanduan alkohol, gagal hati, porfiria, atau ketoasidosis diabetik. Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet sebaiknya tidak digunakan oleh pasien dengan kondisi tersebut.
• Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet jika berencana menjalani pemeriksaan radiologi tertentu yang menggunakan kontras atau akan menjalani operasi.
• Beri tahu dokter jika Anda menderita gagal jantung kongestif, penyakit kelenjar adrenal, malnutrisi, cedera, penyakit infeksi, anemia, defisiensi G6PD, penyakit tiroid, gangguan hormon, gangguan elektrolit, atau gangguan sistem saraf.
• Hindari konsumsi minuman beralkohol selama mengonsumsi obat yang mengandung glibenclamide, karena bisa meningkatkan risiko gula darah rendah.
• Glibenclamide dalam Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh sebab itu, hindari paparan sinar matahari secara berlebihan serta gunakan tabir surya jika keluar rumah di siang hari.
• Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
• Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet jika berencana menjalani pemeriksaan radiologi tertentu yang menggunakan kontras atau akan menjalani operasi.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau obat herbal tertentu untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
• Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet

Glucovance 500 mg/2,5 mg digunakan ketika dosis yang lebih rendah tidak berhasil mengontrol gula darah. Dosis awalnya adalah 1 tablet, 2 kali sehari. Dosis dapat ditambahkan jika gula darah masih tidak terkontrol.

Cara Mengonsumsi Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Konsumsi Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet bersama makanan atau setelah makan. Telan tablet dengan air putih, tanpa mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu.

Konsumsi Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet pada jam yang sama tiap harinya agar pengobatan efektif. Bila lupa mengonsumsi obat ini, disarankan untuk segera mengonsumsinya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Pengobatan diabetes dengan Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet harus disertai dengan kedisiplinan dalam menerapkan pola makan sehat yang dianjurkan dokter dan berolahraga. Selain itu, penderita harus memeriksa kadar gula darah secara rutin.

Simpan Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk. Lindungi obat ini dari paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet dengan Obat Lainnya

Mengingat Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet mengandung kombinasi metformin dan glibenclamide, efek interaksi yang bisa terjadi jika obat ini digunakan bersama obat lain adalah:

• Peningkatkan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan dengan zat kontras pada pemeriksaan radiologi tertentu
• Peningkatan risiko terjadinya asidosis laktat jika digunakan dengan topiramate, acetazolamide, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau obat antihipertensi, seperti captopril
• Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari metformin jika digunakan dengan cimetidine, amiloride, dolutegravir, ranolazine, trimethoprim, isavuconazole, atau vandetanib
• Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika dikonsumsi bersama antijamur, seperti miconazole, fluconazole, probenecid, captopril, bisoprolol, atau antibiotik
• Penurunan efektivitas dalam menurunkan kadar gula darah jika digunakan bersama rifampicin, barbiturat, kortikosteroid, diuretik, pil KB, atau hormon tiroid

Efek Samping dan Bahaya Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet

Salah satu efek samping akibat penggunaan Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet adalah hipoglikemia. Beberapa gejala hipoglikemia adalah sulit berkonsentrasi, gemetar, pucat, keringat dingin, atau jantung berdebar. Segera konsumsi makanan atau minuman manis jika muncul efek samping tersebut.

Selain itu, efek samping lain yang bisa muncul setelah mengonsumsi Glucovance 500 mg/2,5 mg Tablet adalah mual atau muntah, sakit maag, perut terasa penuh, dan diare.

Periksa ke dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau bertambah parah. Hentikan konsumsi obat dan segera ke dokter bila muncul reaksi alergi atau efek samping serius, seperti: 

• Asidosis laktat, yang ditandai dengan kelelahan yang tidak biasa, sulit bernapas, nyeri otot yang berat, kantuk dalam, suhu tubuh rendah, tekanan darah rendah, dan denyut jantung lambat
• Tanda infeksi, seperti demam dan sakit tenggorokan
• Kulit dan bagian putih mata (sklera) menguning 
• Bengkak di tangan atau kaki