Grafazol 500 mg 10 Kaplet

Rp16.500

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Grafazol Kaplet bermanfaat menangani penyakit akibat infeksi bakteri, seperti bakterial vaginosis, penyakit menular seksual, atau infeksi organ dan jaringan perut, termasuk peritonitis. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk menangani infeksi parasit tertentu, seperti trikomoniasis atau amebiasis.

Grafazol Kaplet mengandung metronidazole. Obat ini menghambat pembentukan protein khusus yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba, termasuk bakteri atau parasit. Dengan begitu, infeksi bisa teratasi. 

Golongan
Obat resep 

Kategori
Obat antibiotik

Komposisi
Metronidazole 500 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Metronidazole dapat terserap ke dalam ASI sehingga tidak boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk obat
Kaplet

Kemasan
Strip @ 10 kaplet

Pabrik/Manufaktur
Graha Farma

No. BPOM
DKL9231103104A1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Grafazol Kaplet jika Anda alergi terhadap metronidazole yang terkandung dalam obat ini.
  • Beri tahu dokter jika sedang atau pernah menggunakan disulfiram dalam 2 minggu terakhir. Kandungan metronidazole dalam Grafazol Kaplet tidak boleh digunakan bersama dengan disulfiram.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver, penyakit Crohn, gangguan irama jantung, penyakit saraf, atau kelainan darah, seperti leukopenia atau anemia.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit ginjal atau sedang menjalani cuci darah.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum berencana menjalani vaksinasi dengan vaksin hidup, seperti vaksin tifoid, selama menjalani pengobatan dengan metronidazole.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini, karena kandungan metronidazole dalam Grafazol Kaplet dapat menyebabkan pusing
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, sebelum menggunakan Grafazol Kaplet.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Grafazol Kaplet.

Dosis dan Aturan Pakai Grafazol Kaplet

Berikut adalah dosis metronidazole dalam Grafazol Kaplet yang biasa dianjurkan dokter:

Kondisi: Infeksi bakteri anaerob

  • Dewasa: 800 mg untuk dosis awal. Dosis lanjutan 400 mg, 3 kali sehari, selama 7 hari.
  • Anak-anak: 7,5 mg/kgBB–30 mg/kgBB. Dosis pemeliharan akan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Kondisi: Vaginosis bakterialis

  • Dewasa: 500 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari. Dosis alternatif adalah 2.000 mg per hari sebagai dosis tunggal. Khusus untuk ibu hamil, tidak boleh diberikan dosis alternatif dan sebaiknya dihindari pemberiannya pada trimester 1 kehamilan.

Kondisi: Trikomoniasis

  • Dewasa: 250 mg, 3 kali sehari, selama 7 hari. Dosis alternatif 375 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari.
  • Anak-anak dengan berat badan kurang dari 45 kg: 15 mg/kgBB per hari. Dosis bisa dibagi ke dalam 3 kali pemberian, selama 7 hari.

Kondisi: Amebiasis

  • Dewasa: 500-750 mg, 3 kali sehari, selama 5–10 hari.
  • Anak-anak: 35-50 mg/kgBB per hari. Dosis bisa dibagi ke dalam 3 kali pemberian, selama 10 hari.

Kondisi: Giardiasis

  • Dewasa: 500 mg, 2 kali sehari, selama 5-7 hari.
  • Anak-anak: 15 mg/kg/BB per hari, dosis bisa dibagi ke dalam 3 kali pemberian, selama 5 hari.

Kondisi: Infeksi gigi atau infeksi gusi

  • Dewasa: 200 mg, 3 kali sehari, selama 3-7 hari.
  • Anak-anak: 50–100 mg, 2-3 kali sehari, selama 3-7 hari.

Cara Mengonsumsi Grafazol Kaplet dengan Benar

Ikutilah anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan Grafazol Kaplet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan.

Konsumsilah Grafazol Kaplet bersama dengan makanan. Telan obat dengan air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan kaplet.

Jika lupa mengonsumsi Grafazol Kaplet, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila jeda dengan jadwal berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Habiskan obat yang sudah diresepkan dokter walaupun gejala sudah mereda, guna mencegah infeksi kambuh kembali. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi belum membaik atau makin parah setelah antibiotik habis.

Simpan Grafazol Kaplet dalam wadah tertutup di ruangan bersuhu sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Grafazol Kaplet dengan Obat Lain

Mengingat Grafazol Kaplet mengandung metronidazole, efek interaksi yang bisa terjadi jika obat ini digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Meningkatkan risiko timbulnya gejala psikosis, seperti linglung, delusi, atau halusinasi jika digunakan dengan disulfiram
  • Meningkatkan risiko perdarahan bila digunakan bersama antikoagulan, seperti warfarin
  • Meningkatkan kadar obat lithium, florouracil, atau phenytoin di dalam tubuh
  • Menurunkan efektivitas metronidazole jika digunakan dengan phenobarbital
  • Menurunkan efektivitas vaksin yang berasal dari bakteri hidup yang dilemahkan, seperti vaksin tifoid

Selain itu, risiko timbulnya mual, muntah, kemerahan di wajah, dan kram perut hebat, dapat meningkat jika metronidazole digunakan bersama alkohol dan produk yang mengandung prophylene glycol.

Efek Samping dan Bahaya Grafazol Kaplet

Mengingat Grafazol Kaplet mengandung metronidazole, efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat ini adalah:

  • Mual atau muntah
  • Rasa seperti logam di mulut
  • Hilang nafsu makan
  • Sembelit atau justru diare
  • Pusing atau sakit kepala
  • Perubahan warna urine menjadi lebih gelap
  • Hentikan konsumsi obat dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Linglung, kejang, hilang keseimbangan
  • Mati rasa, kesemutan, atau rasa terbakar di tangan atau kaki
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, nyeri di belakang mata, atau melihat kilatan cahaya
  • Muncul gejala penyakit infeksi, seperti sakit tenggorokan atau demam yang tidak kunjung mereda
  • Sakit kepala yang sangat berat atau disertai dengan leher kaku dan nyeri
  • Mudah memar

Lihat Selengkapnya