Isoniazid 100 Mg 10 Tablet Kimia Farma

Rp16.500

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Isoniazid Tablet bermanfaat mengatasi tuberkulosis (TBC), baik yang aktif maupun yang belum berkembang (laten). Obat ini digunakan untuk TBC paru dan tulang.

Isoniazid Tablet adalah antibiotik. Isoniazid Tablet bekerja dengan cara menghentikan perkembangan bakteri. Dalam pengobatan TBC, isoniazid bisa dikombinasikan dengan antibiotik lain misalnya, ethambutol, pyrazinamide, atau rifampicin.

Golongan
Obat resep

Kategori
Antibiotik, obat TBC, antituberkulosis 

Komposisi
1 tablet berisi 100 mg isoniazid

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. 
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Isoniazid terserap ke dalam ASI. Jika Anda sedang menyusui, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter.

Bentuk Obat
Tablet

Kemasan
1 strip @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Kimia Farma Tbk.

No. BPOM
GKL7212510010B1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Isoniazid Tablet jika Anda alergi terhadap obat ini. 
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, penyakit ginjal, neuropati perifer, diabetes, HIV/AIDS, epilepsi, porfiria, psikosis, atau kecanduan minuman beralkohol.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan isoniazid Tablet, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi hati.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk melakukan vaksinasi dengan vaksin hidup selama menjalani pengobatan dengan isoniazid, karena obat ini dapat menurunkan efektivitas dari vaksin hidup yang diberikan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal lain, untuk mengatisipasi interaksi antarobat yang mungkin terjadi.
  • Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, setelah mengonsumsi Isoniazid Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Isoniazid Tablet

Dosis isoniazid yang diresepkan dokter dapat berbeda pada tiap pasien. Berikut ini adalah dosis isoniazid berdasarkan usia pasien:

  • Dewasa: 5 mg/kgBB hingga 300 mg per hari, 1 kali sehari. Dosis alternatif 15 mg/kgBB hingga 900 mg per hari, 2–3 kali seminggu.
  • Anak-anak: 10–15 mg/kgBB hingga 300 mg per hari, 1 kali sehari. Dosis alternatif 20–40 mg hingga 900 mg per hari, 2–3 kali seminggu.

Cara Mengonsumsi Isoniazid Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi isoniazid Tablet. Isoniazid Tablet sebaiknya dikonsumsi ketika perut kosong, yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antar dosis Isoniazid Tablet yang dikonsumsi. Jika isoniazid dikonsumsi secara harian, usahakan untuk selalu mengonsumsi isoniazid pada jam yang sama setiap harinya. Jika isoniazid dikonsumsi secara mingguan, usahakan untuk mengonsumsi isoniazid pada hari yang sama.

Jika lupa mengonsumsi isoniazid, segera minum obatnya begitu ingat, bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Jangan menghentikan penggunaan Isoniazid Tablet meski gejala yang dirasakan sudah mereda, kecuali atas petunjuk dokter. Menghentikan penggunaan Isoniazid Tablet terlalu cepat dapat menyebabkan kekambuhan penyakit dan meningkatkan tingkat kekebalan bakteri terhadap obat.

Lakukan pemeriksaan fungsi hati secara rutin selama menggunakan isoniazid Tablet, sehingga dokter bisa mengetahui secara dini bila terjadi gangguan fungsi hati.

Dokter mungkin akan memberikan tambahan vitamin B6 selama menggunakan Isoniazid Tablet. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya efek samping berupa gangguan saraf perifer, seperti telinga berdenging atau pandangan kabur.

Simpan Isoniazid Tablet pada suhu ruangan, kering, dan di dalam wadah tertutup untuk menghindarkannya dari paparan sinar matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Isoniazid Tablet dengan Obat Lain

Interaksi yang bisa terjadi jika isoniazid digunakan bersama obat-obatan tertentu adalah:

  • Penurunan efektivitas ketoconazole
  • Penurunan kecepatan metabolisme obat antikejang, benzodiazepine, chlorzoxazone, disulfiram, atau teofilin
  • Penurunan penyerapan isoniazid jika digunakan dengan antasida yang mengandung aluminium hidroksida
  • Peningkatan kadar dari warfarin, clofazimine, atau cycloserine
  • Peningkatan risiko terjadinya neuropati perifer jika digunakan dengan stavudine atau zalcitabine

Selain itu, konsumsi Isoniazid bersama dengan makanan yang mengandung tyramine, seperti keju atau anggur merah, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kenaikan tekanan darah, sakit kepala, jantung berdebar, atau pusing.

Efek Samping dan Bahaya Isoniazid Tablet

Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Isoniazid Tablet adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Pusing
  • Lemas
  • Tidak nafsu makan
  • Diare

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping tersebut tidak segera mereda atau semakin memberat. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Demam
  • Penglihatan kabur atau mata terasa sakit
  • Pendengaran menurun
  • Vertigo
  • Sakit tenggorokan
  • Kesemutan di tangan atau kaki 
  • Bengkak pada sendi
  • Kejang
  • Memar mudah muncul
  • Perubahan suasana hati
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Radang hati (hepatitis)


Lihat Selengkapnya