Itraconazole 100 Mg 10 Kapsul Bernofarm

Rp73.815

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Itraconazole 100 mg Kapsul bermanfaat untuk mengatasi infeksi jamur di berbagai bagian dan area tubuh, dan mencegah infeksi jamur pada seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS atau proses kemoterapi.

Kandungan itraconazole dalam Itraconazole 100 mg Kapsul bekerja menghambat pembentukan membran dinding sel jamur dan memperlambat pertumbuhannya. Berkat cara kerjanya, obat ini bisa digunakan untuk mengatasi beragam penyakit akibat infeksi jamur, seperti infeksi jamur vagina, blastomycosis, histoplasmosis, atau aspergilosis.

Golongan

Obat resep

Kategori

Obat antijamur

Komposisi

Itraconazole 100 mg

Dikonsumsi oleh

Dewas

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping itraconazole terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Kandungan itraconazole di dalam Itraconazole 100 mg Kapsul terserap ke dalam ASI, sehingga tidak boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk obat

Kapsul 

Kemasan

Strip @ 10 kapsul

Pabrik/Manufaktur

Bernofarm

No. BPOM

GKL0402337001A1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Itraconazole 100 mg Kapsul jika Anda alergi terhadap itraconazole atau obat antijamur golongan azole lainnya, seperti fluconazole atau ketoconazole.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Itraconazole 100 mg Kapsul tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau memiliki kemungkinan untuk hamil. Gunakan alat kontrasepsi selama menggunakan obat ini untuk mencegah kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal tertentu untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit paru-paru, HIV/AIDS, penyakit asam lambung, atau cystic fibrosis.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan obat ini.
  • Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan setelah mengonsumsi Itraconazole 100 mg Kapsul, karena obat ini dapat menyebabkan pusing, serta gangguan pendengaran dan penglihatan.
  • Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Itraconazole 100 mg Kapsul.

Dosis dan Aturan Pakai Itraconazole 100 mg Kapsul 

Kondisi: Blastomycosis

Dosis 100 mg, 1 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 200 mg, 2 kali sehari. Durasi pengobatan 6 bulan.

Kondisi: Kandidiasis vagina atau infeksi jamur vagina

Dosis 200 mg, 2 kali sehari yang dikonsumsi untuk 1 hari, atau 200 mg, 1 kali sehari, yang dikonsumsi selama 3 hari.

Kondisi: Infeksi jamur kulit, misalnya tinea versicolour

Dosis 200 mg, 1 kali sehari. Durasi pengobatan 7–15 hari.

Kondisi: Infeksi jamur pada tangan (tinea manum) atau kaki (tinea pedis)

Dosis 100 mg sekali sehari, selama 30 hari, atau 200 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari.

Kondisi: Infeksi jamur pada rongga mulut

Dosis 100 mg sekali sehari, selama 15 hari. Pada pasien AIDS dan neutropenia, dosis yang diberikan adalah 200 mg sekali sehari, selama 15 hari.

Kondisi: Infeksi jamur pada mata (keratitis)

Dosis 200 mg, sekali sehari, selama 21 hari.

Kondisi: Histoplasmosis, atau aspergillosis

Dosis 200 mg, 1–2 kali sehari. Durasi pengobatan minimal 2 bulan.

Kondisi: Infeksi jamur yang menyeluruh (sistemik)

Dosis 100–200 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg, 2–3 kali sehari untuk infeksi jamur yang berat hingga mengancam nyawa. Durasi pengobatan minimal 2 bulan.

Kondisi: Infeksi jamur kuku

Dosis 200 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari. Durasi pengobatan 2 bulan untuk infeksi jamur kuku tangan, dan 3 bulan untuk infeksi jamur kuku kaki.

Kondisi: Panu

Dosis 200 mg per hari, selama 7 hari.

Kondisi: Kurap (tinea corporis) atau kurap di lipat paha (tinea cruris)

Dosis 100 mg per hari, selama 15 hari, atau 200 mg per hari, selama 7 hari.

Kondisi: Pencegahan infeksi jamur pada pasien HIV/AIDS atau pasien dengan sel darah putih rendah (neutropenia)

Dosis 200 mg per hari. Bila diperlukan, dosis bisa ditingkatkan menjadi 200 mg, 2 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Itraconazole 100 mg Kapsul dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Itraconazole 100 mg Kapsul. Konsumsi Itraconazole 100 mg Kapsul setelah makan. Telan kapsul secara utuh dengan air putih tanpa membuka atau mengunyahnya terlebih dahulu.

Minum obat ini secara teratur, pada waktu yang sama setiap harinya. Jangan menghentikan pengobatan lebih cepat dari waktu yang disarankan dokter, meski gejala sudah hilang. Berhenti mengonsumsi obat ini sebelum pengobatan selesai bisa menyebabkan infeksi kambuh.

Jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan antasida, konsumsilah Itraconazole 100 mg Kapsul 2 jam sebelumnya atau 1 jam setelah mengonsumsi antasida.

Simpan Itraconazole 100 mg Kapsul di tempat yang kering di ruangan dengan suhu yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Itraconazole 100 mg Kapsul dengan Obat Lain

Interaksi yang mungkin terjadi jika Itraconazole 100 mg Kapsul digunakan bersama obat-obatan tertentu antara lain:

  • Meningkatkan risiko terjadinya aritmia jika dikonsumsi bersama cisapride, felodipine, halofantrine, mizolastine, pimozide, atau terfenadine
  • Meningkatkan risiko terjadinya keracunan ergotamine (ergotismus) jika digunakan dengan obat yang mengandung alkaloid ergot, seperti ergotamine
  • Meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada otot serta urine berwarna gelap jika digunakan bersama obat kolesterol golongan statin, misalnya simvastatin atau atorvastatin
  • Meningkatkan efek sedatif dari obat triazolam atau midazolam
  • Menurunkan efektivitas itraconazole jika digunakan dengan carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, isoniazid, nevapirene, atau rifampicin
  • Menurunkan efektivitas itraconazole jika dikonsumsi dalam waktu yang sama dengan antasida, obat golongan PPI, atau obat histamin H2 receptor antagonist, seperti ranitidin
  • Meningkatkan efek melemaskan otot jantung jika digunakan bersama verapamil
  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari itraconazole jika dikombinasikan dengan ritonavir, erythromycin, ciprofloxacin, atau clarithromycin
  • Meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan serius jika dikonsumsi dengan fentanyl

Efek Samping dan Bahaya Itraconazole 100 mg Kapsul

Kandungan itraconazole di dalam Itraconazole 100 mg Kapsul dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti sakit kepala, sakit perut, pusing, mual, muntah, sembelit, atau diare.

Periksa ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau makin parah. Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti mati rasa atau kesemutan pada lengan atau kaki, gangguan pendengaran atau penglihatan, atau perubahan suasana hati.


Lihat Selengkapnya