Kaflam 50 Mg 10 Tablet

Rp56.140

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Kaflam 50 mg Tablet bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan pada beberapa kondisi, seperti nyeri haid, nyeri pascaoperasi, atau nyeri sendi akibat radang sendi (arthritis).


Kaflam 50 mg Tablet mengandung kalium diclofenac. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu reaksi peradangan saat tubuh mengalami cedera atau luka. Dengan begitu gejala radang, seperti nyeri atau bengkak, bisa mereda. 


Golongan
Obat resep


Kategori
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)


Komposisi
Kalium diclofenac 50 mg


Dikonsumsi oleh
Dewasa


Usia kehamilan trimester 1 dan 2:

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping diclofenac terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Usia kehamilan trimester 3:

Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan diclofenac berisiko menimbulkan cacat pada janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.

Diclofenac yang terkandung di dalam Kaflam 50 mg Tablet dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.


Bentuk obat
Tablet


Kemasan
Blister @ 10 tablet


Pabrik/Manufaktur
Dankos Farma


No. BPOM
DKL9504413117B1


Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Kaflam 50 mg Tablet jika Anda alergi terhadap sodium diclofenac, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid lain.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana atau baru saja menjalani operasi bypass jantung. Diclofenac dalam Kaflam 50 mg Tablet tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit jantung, hipertensi, gangguan pembekuan darah, perdarahan saluran pencernaan, stroke, tukak lambung, edema, atau  penyakit ginjal.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Kaflam 50 mg Tablet jika Anda mengalami kecanduan alkohol, atau jika Anda perokok aktif.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Diclofenac dalam Kaflam 50 mg Tablet tidak boleh digunakan oleh wanita hamil terutama pada trimester ketiga.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi Kaflam 50 mg Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Kaflam 50 mg Tablet


Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan akibat osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau nyeri haid

  • Dewasa: Dosisnya 50 mg, 2-3 kali sehari.
  • Anak-anak usia >14 tahun: Dosisnya 25 mg 3 kali sehari atau 50 mg 2 kali sehari.

Tujuan: Meredakan migrain 

  • Dewasa: Dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Bila migrain masih terasa setelah 2 jam, konsumsi lagi sebanyak 50 mg. Selama gejala masih ada, konsumsi obat 50 mg tiap 4-6 jam. Dosis maksimal 200 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Kaflam 50 mg Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan Kaflam 50 mg Tablet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan mengurangi atau menambah dosis atau menggunakan obat ini melebihi jangka waktu yang dianjurkan dokter.

Kaflam 50 mg Tablet bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Untuk mencegah sakit perut, konsumsi obat ini saat atau setelah makan. Telan tablet Kaflam dengan air putih tanpa membelah, mengunyah, atau menghancurkannya terlebih dahulu. 

Jangan langsung berbaring setelah mengonsumsi Kaflam 50 mg Tablet, setidaknya sampai 10 menit.

Simpan Kaflam 50 mg Tablet di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.


Interaksi Kaflam 50 mg Tablet dengan Obat Lain

Mengingat Kaflam 50 mg Tablet mengandung kalium diclofenac, efek interaksi yang bisa timbul jika menggunakan obat ini bersama obat-obatan tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadi perdarahan, termasuk perdarahan saluran pencernaan jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain, obat pengencer darah, antidepresan SSRI, atau kortikosteroid
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, yaitu tingginya kadar kalium di dalam darah, jika digunakan dengan obat diuretik hemat kalium, ciclosporin, maupun tacrolimus
  • Penurunan efektivitas obat ACE inhibitor atau penghambat beta
  • Peningkatan kadar phenytoin, methotrexate, lithium, atau digoxin, di dalam darah
  • Peningkatan konsentrasi diclofenac dalam darah jika digunakan dengan voriconazole  atau amiodarone


Efek Samping dan Bahaya Kaflam 50 mg Tablet

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi kalium diclofenac dalam Kaflam 50 mg Tablet adalah sakit maag, sensasi panas di dada (heartburn), mual, kembung, diare atau sembelit, pusing, kantuk, atau sakit kepala

Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru bertambah parah. Segera lapor ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius berikut ini:

  • Perdarahan saluran cerna, yang ditandai dengan gejala berupa tinja berdarah, sakit perut yang berat, muntah berwarna gelap yang terlihat seperti bubuk kopi
  • Gangguan jantung, yang bisa ditandai dengan bengkak di kaki, napas pendek, atau lelah yang tidak biasa
  • Gangguan ginjal, yang bisa ditandai dengan keluhan jarang berkemih, jumlah urine sangat sedikit, nyeri saat berkemih, atau sulit bernapas
  • Gangguan hati, yang bisa ditandai dengan sakit perut, mual dan muntah yang terus-menerus, gatal, urine berwarna gelap, atau kulit dan mata menjadi kuning


Lihat Selengkapnya