Kalmicetine 250 Mg 10 Kapsul

Rp22.960

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Kalmicetine Kapsul bermanfaat untuk mengobati infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi meningitis, demam tifoid, gastroenteritis, listeriosis, demam tifus, penyakit radang panggul, abses, dan gas gangrene.

Kalmicetine Kapsul mengandung chloramphenicol. Obat ini merupakan antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan begitu, infeksi bakteri akan lebih mudah diatasi oleh sistem kekebalan tubuh. 

Golongan
Obat resep

Kategori
Antibiotik

Komposisi
Chloramphenicol 250 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. 

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Chloramphenicol dalam Kalmicetine Kapsul dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.

Bentuk obat
Kapsul

Kemasan
Blister @ 10 kapsul

Pabrik/Manufaktur
Kalbe Farma

No. BPOM
DKL0211634801A1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Kalmicetine Kapsul jika Anda alergi terhadap chloramphenicol.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kelainan darah (seperti anemia aplastik, granulositopenia, trombositopenia), gangguan sumsum tulang, porfiria, diabetes, penyakit liver, atau penyakit ginjal.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani terapi dengan Kalmicetine Kapsul sebelum menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang minum obat lain, termasuk produk herbal atau suplemen. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Kalmicetine Kapsul jika direncanakan menjalani vaksinasi, terutama yang menggunakan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang minum Kalmicetine Kapsul jika direncanakan untuk menjalani tes gula urine.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Kalmicetine Kapsul.

Dosis dan Aturan Pakai Kalmicetine Kapsul

Berikut adalah dosis umum chloramphenicol dalam Kalmicetine Kapsul: 

  • Dewasa: 12,5 mg/kgBB, 4 kali sehari. Untuk infeksi berat, seperti meningitis, dosis dapat ditingkatkan hingga 25 mg/kgBB, 4 kali sehari.
  • Bayi usia 0-2 minggu: 6,25 mg/kgBB, 4 kali sehari.
  • Bayi usia 2 minggu ke atas: 12,5 mg, 4 kali sehari, atau 25 mg, 2 kali sehari.

Untuk mengobati typus, chloramphenicol perlu terus dikonsumsi sampai 2-4 hari setelah pasien bebas demam. Sementara pada pengobatan demam tifoid, konsumsi chloramphenicol perlu dilanjutkan selama 8-10 hari setelah bebas demam.

Cara Mengonsumsi Kalmicetine Kapsul dengan Benar

Gunakan Kalmicetine Kapsul seuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Kalmicetine Kapsul sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, yaitu 1-2 jam sebelum makan. Gunakan alat takar yang tersedia dalam kemasan obat agar dosisnya tepat.

Jangan menghentikan pengobatan tanpa instruksi dari dokter. Menghentikan penggunaan Kalmicetine Kapsul terlalu cepat bisa membuat bakteri kebal terhadap antibiotik, sehingga infeksi bisa terjadi lagi di kemudian hari.

Jika Anda lupa mengonsumsi Kalmicetine Kapsul, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Buang Kalmicetine Kapsul setelah durasi pengobatan selesai. Jangan menyimpan obat untuk digunakan di kemudian hari meski masih tersisa.

Interaksi Kalmicetine Kapsul dengan Obat Lain

Penggunaan obat yang mengandung chloramphenicol bersama dengan obat-obat tertentu dapat menimbulkan efek interaksi berupa: 

  • Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan bersama obat-obatan yang bisa menekan fungsi sumsum tulang, seperti antibiotik sulfonamida
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat diabetes golongan sulfonilarea, seperti glipizide
  • Penurunan efektivitas chloramphenicol dalam membasmi bakteri jika digunakan dengan rifampicin dan phenobarbital
  • Penurunan efektivitas zat besi dan vitamin B12 dalam mengobati anemia
  • Penurunan efektivitas pil KB yang mengandung estrogen, jika chloramphenicol digunakan dalam jangka panjang
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenytoin, ciclosporin, dan tacrolimus
  • Penurunan efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid

Efek Samping dan Bahaya Kalmicetine Kapsul

Mengingat Kalmicetine Kapsul mengandung chloramphenicol, efek samping yang bisa terjadi sesudah mengonsumsi obat ini antara lain:

  • Mual, muntah, diare
  • Sakit kepala
  • Ruam
  • Sariawan
  • Demam
  • Linglung atau delirium

Anda juga dianjurkan untuk segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Mudah lelah dan lemas, sesak napas, kulit pucat, pusing, sakit kepala
  • Mudah timbul memar, sering mimisan, atau perdarahan dari luka yang sulit berhenti
  • Diare berat yang sangat berair, berlendir, atau berdarah, serta kram perut
  • Neuropati perifer, yang bisa ditandai dengan mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki, nyeri seperti tertusuk, atau sensasi panas
  • Neuritis optik, yang bisa ditandai dengan penglihatan buram pada salah satu mata, tidak bisa melihat warna dengan jelas, nyeri ketika menggerakkan mata, atau melihat kilatan cahaya saat mata digerakkan

Penggunaan chloramphenicol dalam jangka waktu yang lama juga bisa menyebabkan anemia aplastik. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter.

Lihat Selengkapnya