Kalxetin 10 Mg 10 Kapsul

Rp80.640

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Kalxetin bermanfaat untuk mengatasi depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan disforik pramenstruasi, bulimia, atau serangan panik. Terkadang obat ini juga bisa digunakan bersama dengan olanzapin dalam pengobatan gangguan bipolar.

Kalxetin mengandung fluoxetine, yaitu antidepresan SSRI. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan serotonin di dalam otak. Serotonin merupakan neurotransmitter yang bertugas mengatur emosi, tidur, dan nafsu makan. Saat jumlah serotonin meningkat, gangguan emosi dan gangguan mental juga bisa teratasi.

Golongan
Obat resep

Kategori
Obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)

Komposisi
Fluoxetine hydrochloride 10 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak usia ≥7 tahun

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. 

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Fluoxetine dalam kalxetin dapat terserap ke dalam ASI. Obat ini tidak boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk obat
Kapsul

Kemasan
Strip @ 10 kapsul 

Pabrik/Manufaktur
Kalbe Farma

No. BPOM
DKL0111618501B1

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Kalxetin jika Anda alergi terhadap fluoxetine. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Jangan mengonsumsi Kalxetin jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat antipsikotik, seperti pimozide atau thioridazine.
  • Jangan mengonsumsi Kalxetin jika Anda mengonsumsi obat MAOI, seperti isocarboxazid atau phenelzine, dalam 14 hari terakhir.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita sirosis, masalah buang air kecil, diabetes, kejang, epilepsi, glaukoma, aritmia, penyakit jantung, atau gangguan mental lain, seperti gangguan bipolar.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi Kalxetin, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, muncul kecenderungan untuk bunuh diri, atau overdosis setelah mengonsumsi Kalxetin.

Dosis dan Aturan Pakai Kalxetin 10 mg 

Kondisi: Depresi

  • Dewasa: Dosis awal 20 mg 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 80 mg per hari.
  • Anak usia ≥8 tahun: Dosis awal 10 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg per hari setelah 1–2 minggu.

Kondisi: Gangguan obsesif kompulsif (OCD)

  • Dewasa: Dosis awal 20 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 60 mg per hari. Dosis maksimal adalah 80 mg per hari.
  • Anak usia ≥7 tahun: Dosis awal 10 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg per hari setelah 2 minggu pengobatan. Dosis dapat ditingkatkan lagi hingga 60 mg per hari jika dibutuhkan.

Kondisi: Gangguan disforik pramenstruasi

  • Dewasa: 20 mg per hari, dikonsumsi setiap hari, mulai 14 hari sebelum menstruasi hingga hari pertama menstruasi.

Kondisi: Bulimia

  • Dewasa: 60 mg per hari, dibagi ke dalam beberapa jadwal konsumsi.

Kondisi: Serangan panik

  • Dewasa: Dosis awal 10 mg per hari, yang dapat ditingkatkan menjadi 20 mg per hari setelah 1 minggu pengobatan. Dosis dapat ditingkatkan lagi hingga 60 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Kalxetin 10 mg dengan Benar

Konsumsi Kalxetin sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Dokter akan mengurangi dosis obat secara bertahap sesuai kondisi dan respons terhadap terapi.

Kalxetin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membelah obat ini karena dapat memengaruhi efektivitas obat.

Jika lupa mengonsumsi Kalxetin, segera minum obat ketika Anda ingat. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, abaikan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis Kalxetin selanjutnya.

Jangan menghentikan pengobatan dengan Kalxetin meskipun sudah merasa lebih baik, kecuali atas anjuran dokter. Mungkin diperlukan waktu 4–5 minggu sebelum Anda merasakan manfaat penuh dari obat ini.

Simpan Kalxetin pada suhu ruangan dan letakkan di dalam wadah tertutup. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Kalxetin 10 mg dengan Obat Lain

  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika dikonsumsi dengan triptans, buspirone, lithium, tryptophan, tramadol, obat golongan MAOI, seperti phenelzine atau obat golongan SSRI lain, seperti sertraline
  • Peningkatan risiko terjadinya pendarahan jika dikonsumsi dengan obat NSAIDs atau obat antikoagulan, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan bupropion
  • Peningkatan kadar dan risiko terjadinya efek samping dari phenytoin atau dextromethorphan
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang berbahaya, seperti pemanjangan interval QT, jika digunakan dengan amiodarone, ceritinib, klorokuin, atau antipsikotik, seperti pimozide atau thioridazine

Efek Samping dan Bahaya Kalxetin 10 mg 

Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi Kalxetin dengan kandungan fluoxetine adalah kantuk yang berlebihan, sakit kepala atau pusing, hilang nafsu makan, mual, diare, keringat berlebihan, mulut kering atau cemas.

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau semakin parah. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Pusing seperti ingin pingsan
  • Detak jantung yang tak beraturan (aritmia)
  • Kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh
  • Kejang
  • Tubuh mudah memar
  • Penglihatan kabur
  • Penurunan libido atau gairah seksual

Selain itu, segera ke dokter jika terdapat gejala sindrom serotonin, yang bisa ditandai dengan denyut jantung cepat, pusing yang sangat berat, halusinasi, kedutan di otot, demam tinggi, atau gelisah. 

Lihat Selengkapnya