Laxing 10 Kapsul
Rp19.835
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Non Obat
Laxing Kapsul dipercaya bermanfaat untuk membantu melancarkan buang air besar.
Laxing Kapsul mengandung ekstrak daun senna, lidah buaya, dan biji adas. Daun sena dan lidah buaya bekerja sebagai pencahar alami yang membantu melancarkan buang air besar. Sementara kandungan adas dalam obat ini dipercaya dapat mengatasi gangguan pencernaan, termasuk sembelit.
Golongan
Obat herbal
Kategori
Obat pencahar
Komposisi
Cassiae sennae folium 100 mg, Aloe vera folium 30 mg, Foeniculi vulgaris semen 20 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping daun senna terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Ekstrak adas dalam Laxing Kapsul berpotensi mengganggu perkembangan janin. Latex yang terdapat pada gel lidah buaya dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan kecacatan pada janin.
Kandungan daun sena di dalam Laxing Kapsul terserap ke dalam ASI.
Laxing Kapsul tidak dianjurkan untuk ibu hamil atau menyusui.
Bentuk obat
Kapsul
Kemasan
Blister @ 10 kapsul
Pabrik/Manufaktur
PT. Soho Industri Farmasi
No. BPOM
TR172304211
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Laxing Kapsul bila Anda alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam obat ini.
- Jangan mengonsumsi Laxing Kapsul jika Anda menderita penyakit ginjal, penyakit jantung, sumbatan (obstruksi) usus, radang usus, usus buntu, gangguan elektrolit, atau sedang mengalami dehidrasi, mual, muntah, atau nyeri perut yang tidak diketahui penyebabnya.
- Jangan mengonsumsi obat herbal yang mengandung daun senna jika Anda sedang atau pernah menderita kolitis ulseratif, perdarahan pada saluran cerna, atau penyakit Crohn.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Laxing Kapsul jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal lain, guna mengantisipasi interaksi obat.
- Hindari penggunaan Laxing Kapsul pada anak usia di bawah 12 tahun, ibu hamil atau menyusui.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Laxing Kapsul.
Dosis dan Aturan Pakai Laxing Kapsul
Dewasa dan anak di atas usia 12 tahun: 1-2 kapsul, diminum sebelum tidur.
Cara Mengonsumsi Laxing Kapsul dengan Benar
Baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Laxing Kapsul atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah dosis tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Konsumsi Laxing Kapsul setelah makan malam, sebelum tidur, untuk merasakan efeknya pada pagi hari. Minum 1 kapsul terlebih dahulu. Apabila efeknya belum terasa, dosis dapat ditambah menjadi 2 kapsul.
Jangan mengonsumsi obat yang mengandung daun senna dalam jangka panjang. Segera ke dokter jika masih mengalami sembelit setelah menggunakan Laxing Kapsul selama 3 hari.
Untuk menghindari sembelit, perbanyak minum air putih, serta terapkan pola makan yang seimbang dan memiliki kandungan serat yang tinggi. Berolahraga secara rutin juga dapat membantu saluran percernaan bergerak dengan baik.
Simpan Laxing Kapsul di tempat kering dan sejuk serta terhindar dari sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Laxing Kapsul dengan Obat Lain
Mengingat Laxing Kapsul mengandung daun senna, efek interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan bersama obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya luka di dinding saluran cerna jika digunakan dengan magnesium sulfat, natrium sulfat, atau kalium sulfat
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan dengan obat diuretik, deflazacort, atau dichlorphenamide
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
- Penurunan efektivitas pil KB dan obat hormon, seperti estrogen
Efek Samping dan Bahaya Laxing Kapsul
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi Laxing Kapsul adalah sakit perut atau diare.
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping yang Anda alami tidak membaik atau malah memburuk. Hentikan konsumsi Laxing Kapsul dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping berikut ini:
- Sakit perut parah
- Diare berat
- Berat badan menurun
- Pembengkakan jari kaki atau tangan
- Sembelit makin parah setelah berhenti mengonsumsi obat ini
- Kulit dan bagian putih mata berubah menjadi kuning (penyakit kuning)
- Perdarahan dari anus
- Rendahnya kadar kalium dalam darah (hipokalemia), yang bisa ditandai dengan lemah otot, denyut jantung tidak teratur, atau sangat haus