Leparson 10 Tablet

Rp91.964

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Leparson Tablet bermanfaat untuk meringankan gejala penyakit Parkinson, seperti tubuh gemetar, otot kaku, dan sulit bergerak.

Leparson Tablet mengandung kombinasi levodopa dan benserazide. Levodopa berfungsi menyeimbangkan kadar dopamin di otak penderita Parkinson. Cara ini dapat meredakan gangguan gerak yang terjadi, sehingga penderita Parkison dapat beraktivitas dengan lebih baik. 

Sementara itu, benserazide bekerja dengan cara menghambat konversi levodopa di bagian tubuh selain di otak. Hal ini akan meningkatkan efektivitas dan mengurangi risiko terjadinya efek samping levodopa, seperti mual, muntah, dan rasa berdebar di dada. 

Golongan
Obat resep

Kategori
Antiparkinson

Komposisi
Tiap tablet mengandung 100 mg levodopa dan 25 mg benserazide hydrochloride

Dikonsumsi oleh
Dewasa >25 tahun

Kategori N: Belum dikategorikan.

Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping kombinasi obat levodopa dan benserazide terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Selain itu, levodopa dan benserazide dalam Leparson dapat terserap ke dalam ASI dan berisiko menyebabkan efek samping pada bayi menyusui. 

Jangan menggunakan Leparson Tablet tanpa saran dari dokter jika Anda sedang hamil dan menyusui.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Strip @ 10 tablet 

Pabrik/Manufaktur
Dexa Medica

No. BPOM
DKL0305032610A1

Hal yang Harus Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Leparson Tablet jika Anda alergi terhadap kandungan di dalam obat ini. 
  • Beri tahu dokter jika dalam 14 hari terakhir Anda sedang atau baru saja menjalani pengobatan dengan obat antidepresan jenis mononamine oxidase inhibitor (MAOI). Leparson Tablet tidak boleh dikonsumsi oleh pasien tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita glaukoma sudut tertutup, gangguan hormon tertentu, gagal jantung, gagal hati, gagal ginjal, psikosis, atau memiliki riwayat melanoma. Leparson Tablet tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit jantung, glaukoma, osteomalacia, tukak lambung, aritmia, diabetes, epilepsi, kejang, gangguan pernapasan, sakit maag, atau gangguan mental.
  • Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi Leparson Tablet, karena kandungan dalam obat ini dapat menyebabkan kantuk, pusing, penglihatan buram.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Leparson Tablet, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif bagi Anda selama menggunakan Leparson Tablet.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Leparson Tablet sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera laporkan ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Leparson Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Leparson Tablet

Dosis awal ½ tablet 3-4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan tiap minggu sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi. Dosis perawatan 2 tablet 3 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Leparson Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan Leparson Tablet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah dosis atau menggunakan obat ini lebih lama dari yang dianjurkan dokter.

Konsumsi Leparson Tablet saat perut kosong, idealnya 30 menit sebelum makan atau 1 jam setelah makan. Jika timbul sakit perut, Anda bisa mengonsumsi obat ini bersama makanan. Telan tablet dengan air putih.

Jika Anda lupa mengonsumsi Leparson Tablet, segera konsumsi bila belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis di waktu selanjutnya.

Selama menjalani pengobatan dengan Leparson Tablet, batasi atau hindari konsumsi kuning telur, pisang, kacang tanah, kacang lima, atau sereal gandum utuh, karena bisa menurunkan penyerapan obat ini.

Lakukan kontrol ke dokter secara rutin selama menjalani pengobatan dengan levodopa agar efektivitas dan respon terapi bisa terpantau dengan baik.

Simpan Leparson Tablet dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindari dari sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Leparson Tablet dengan Obat Lainnya

Mengingat Leparson Tablet mengandung levodopa dan benserazide, efek interaksi yang bisa timbul jika obat ini dikonsumsi bersama obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi jika digunakan dengan nonselective MAOI, seperti hydrazine, isocarboxazid, hydracarbazine, atau phenelzine
  • Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan bersama halothane atau cyclopropane
  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi ortostastik jika digunakan bersama obat antidepresan trisiklik
  • Peningkatan risiko kambuhnya gejala penyakit Parkinson jika dikonsumsi dengan metoclopramide 
  • Peningkatan risiko terjadinya gerakan tidak terkontrol jika digunakan bersama obat antikolinergik, seperti chlorpheniramine atau ipratropium
  • Penurunan tekanan darah berlebih jika dikonsumsi dengan obat antihipertensi
  • Penurunan efektivitas Leparson Tablet jika digunakan dengan antipsikotik phenotiazine, isoniazid, atau phenytoin 
  • Penurunan penyerapan Leparson Tablet jika digunakan bersama zat besi 
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan sistem saraf pusat, seperti kebingungan, gerakan tak terkendali, atau kejang,  jika digunakan dengan metildopa

Efek Samping dan Bahaya Leparson Tablet

Efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat dengan kandungan levodopa dan benserazide, antara lain:

  • Mual atau muntah
  • Hilang nafsu makan
  • Diare
  • Sakit maag
  • Kantuk berat atau malah sulit tidur
  • Cemas atau gelisah
  • Hipotensi ortostatik

Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Perubahan perilaku dan mental, seperti agitasi, agresif, linglung, atau halusinasi 
  • Detak jantung cepat, lambat, atau tidak teratur (aritmia)
  • Perdarahan saluran cerna, yang ditandai dengan muntah darah, feses berwarna hitam seperti aspal, atau perdarahan di dubur
  • Trombositopenia, yang bisa ditandai dengan gejala seperti mimisan yang tidak kunjung berhenti, mudah memar, urine mengandung darah, atau BAB berdarah,  
  • Distonia atau diskinesia (pergerakan tubuh yang tidak terkendali)

Lihat Selengkapnya