Monarin 10 Mg 10 Tablet
Rp127.680
Per STRIP
Deskripsi
Golongan
Obat Keras
Monarin Tablet bermanfaat untuk mengontrol gejala asma, termasuk yang terjadi akibat berolahraga, seperti sesak napas atau bengek.
Monarin Tablet mengandung montelukast sodium. Obat ini bekerja dengan cara memblokir leukotriene, yaitu zat peradangan yang memicu pembengkakan dan penyempitan saluran napas.
Perlu diketahui bahwa kandungan Monarin Tablet bekerja secara perlahan. Oleh karenanya, obat ini tidak bisa digunakan untuk meredakan serangan asma atau gangguan pernapasan yang terjadi tiba-tiba.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat asma
Komposisi
Montelukast sodium 10 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Montelukast dapat terserap ke dalam ASI. Jika Anda sedang menyusui, konsultasikan penggunaan montelukast dengan dokter.
Bentuk obat
Tablet
Kemasan
Blister @ 10 tablet
Pabrik/Manufaktur
Dexa Medica Indonesia - Hetero Labs Limited India
No. BPOM
DKI1618600517A1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Monarin Tablet jika Anda alergi terhadap montelukast. Beri tahu dokter semua riwayat alergi Anda, terutama jika ada alergi terhadap aspirin atau OAINS lainnya.
- Jangan menggunakan Monarin Tablet untuk mencegah bronkospasme akibat olahraga jika Anda sudah mengonsumsi obat ini secara rutin untuk asma.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver atau gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, atau memiliki keinginan untuk bunuh diri.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Monarin Tablet sebelum menjalani operasi atau tindakan medis tertentu.
- Konsultasikan dulu dengan dokter jika Anda ingin memberikan Monarin Tablet kepada anak.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Monarin Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Monarin Tablet
- Tujuan: Mencegah asma atau mengobati asma kronis
10 mg (1 tablet), 1 kali sehari setiap malam. - Tujuan: Mencegah bronkospasme akibat olahraga
10 mg, dikonsumsi 2 jam sebelum olahraga. Setelah itu, jangan mengonsumsi Monarin Tablet lagi dalam kurun waktu 24 jam.
Cara Mengonsumsi Monarin Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada kemasan Monarin Tablet sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan mengubah dosis yang dikonsumsi tanpa persetujuan dokter,
Monarin Tablet bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Pastikan untuk mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar obat efektif. Walaupun asma sudah membaik, tetap konsumsi Monarin Tablet sesuai petunjuk dokter.
Jika lupa mengonsumsi Monarin Tablet, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan Monarin Tablet di tempat yang sejuk dan terhindar dair paparan sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Monarin Tablet dengan Obat Lain
Interaksi yang bisa timbul jika obat yang mengandung montelukast digunakan bersama obat-obat tertentu adalah:
- Penurunan efektivitas montelukast jika digunakan dengan phenytoin, phenobarbital, dan rifampicin
- Penurunan kadar dan efek dari montelukast jika digunakan bersama obat kanker apalutamide
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping montelukast jika digunakan dengan gemfibrozil
- Peningkatan kadar dan efek dari montelukast jika digunakan bersama dengan itraconazole, clarithromycin, atau verapamil
Efek Samping dan Bahaya Monarin Tablet
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi Monarin Tablet yang mengandung montelukast adalah diare, meriang, demam, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, atau ruam kulit ringan.
Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau makin memburuk. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius yang jarang terjadi, seperti:
- Mati rasa, kesemutan, atau sakit yang tajam dan menjalar di tangan atau kaki
- Nyeri atau bengkak pada area sinus, yaitu area hidung, pipi, atau dahi
- Otot terasa lemah
- Gerak otot yang tidak terkontrol atau gemetar
- Gagap saat berbicara
- Jantung berdebar atau berdetak tidak beraturan
- Perubahan suasana hati, seperti depresi, agresif, atau muncul keinginan untuk melukai diri
- Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
- Halusinasi
- Gejala gangguan pada hati, yang bisa ditandai dengan kulit atau bagian putih mata yang menguning (penyakit kuning)